TEMPO.CO, Jakarta - Risiko kanker prostat jadi momok menakutkan bagi pria, terutama mereka yang berusia di atas 50 tahun. Karena itu, waspadalah bila kelenjar yang berperan dalam sistem reproduksi laki-laki atau prostat tidak berfungsi dengan baik.
Menurut dokter spesialis urologi Abdul Azis beberapa gejala bisa saja muncul sampai akhirnya seseorang terdeteksi menderita kanker prostat. Misalnya, bila mengalami rasa sakit nyeri di sekitar kelamin, kesulitan buang air kecil atau terlalu sering kencing, dan disfungsi ereksi.
Pada stadium lanjut, penderita bisa mengalami nyeri di punggung, bahkan sampai gangguan syaraf seperti lumpuh.
"Kanker prostat bukan penyakit turunan. Tetapi jika ada riwayat keluarga yang kena kanker prostat, ada risiko yang lebih besar juga terkena kanker yang sama," katanya.
Untuk mengetahui apakah seseorang menderita kanker prostat atau tidak, perlu dilakukan tes, seperti tes prostate specific antigen (PSA). Tes ini bisa diketegorikan sebagai penanda biologis bila ada potensi kanker prostat.
Baca Juga:
Melalui tes PSA, dokter akan mengetahui tingkat protein dalam pembuluh darah prostat. Tes PSA dianjurkan bagi pria yang telah berusia 50 tahun ke atas, walaupun kenyataanya kanker prostat juga membayangi pria dengan sistem reproduksi matang atau usia dewasa.
BISNIS
Artikel lain:
Olahraga Keras Bikin Pria Berlibido Rendah
Lemari Anda Penuh? Singkirkan Baju-baju Berikut!
10 Penyebab Sulit Hamil