Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menikmati Kelezatan Kuliner Turki di Turkuaz

image-gnews
Sis kebab Restoran Turkuaz, Jakarta. TEMPO/Sorta Tobing
Sis kebab Restoran Turkuaz, Jakarta. TEMPO/Sorta Tobing
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Di dalam restoran Turkuaz, terasa nuansa Turki. Kumpulan pigura hitam berisi foto-foto lanskap negara bekas Dinasti Ottoman itu berjejer di dinding. Ada kesan nostalgia karena semua foto hitam-putih. Di langit-langit tergantung lampu dari pecahan kaca warna-warni yang banyak dijual di Grand Bazaar, Istanbul. Di tengah ruangan, bahkan, ada kumpulan lampu tersebut membentuk seperti chandelier.

Tidak banyak meja dan kursi yang tersedia. Kurang-lebih hanya 30 tempat duduk. Kursi yang dekat dengan jendela mendapat pencahayaan dan pemandangan paling menarik karena menghadap ke jalan. Tapi sayang, karena lantai dua restoran sedang direnovasi, bagian itu menjadi area untuk merokok.

Pilihan makanan dalam menu sangat variatif. Semua tentu saja khas Turki. Ada kebab, sashlik (sate), sampai pasta, seperti lasagna. Agak bingung memutuskan pilihan kalau belum pernah mencoba makanan dari negara itu. Seorang pelayan membantu memilihkan makanan. Sebagai menu pembuka, dia menyarankan roti dengan empat pilihan saus sebagai cocolannya.

Agak lama menunggu makanan tersebut datang. Untungnya, penantian tersebut tidak percuma. Penyajiannya sangat cantik. Dua lembar roti pita yang mengembang seperti kubah berada di atas alas kayu. Lalu, empat sausnya disajikan dalam satu piring panjang dengan empat kotak di dalamnya. Roti yang gurih dan renyah. Roti dipanggang di oven kayu bakar.

Kalau memandang ke arah dapur, yang berseberangan dengan jendela, akan terlihat oven tersebut. Materialnya dari batu bata, terlihat sangat tradisional. Empat saus yang tersaji, Rizal mengatakan, terdiri atas zeytinyagli hummus, babaganuc, gavurdagi salatasi, dan ispanakli peynirli borek. Nama yang sulit, tapi jangan terlalu pusing memilihnya karena semua enak.

Hummus merupakan bubur kacang arab yang dicampur dengan minyak zaitun, adonan biji wijen, perasan jeruk lemon, garam, dan bawang putih. Rasanya asin dan teksturnya lembut. Di atas hummus terdapat pine nut kecil-kecil dan pipih. Rasa babaganuc atau babaganoush agak pedas. Isinya adalah potongan terung panggang, tomat, bawang putih, dan cabai merah.

Saus yang ketiga, gavurdagi salatasi, terasa lebih segar dan asam. Potongan mentimun dibuat seperti dadu, bercampur dengan tomat dan kacang kenari. Campuran minyak zaitun membuat teksturnya kenyal. Yang terakhir, ispanakli peynirli borek, ternyata bukan saus, melainkan camilan. Bentuknya segitiga. Kulit luarnya rapuh seperti roti Prancis, croissant. Di dalamnya terdapat bayam sehingga rasanya asin dan gurih.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Rizal mengatakan bahwa memakan hidangan pembuka ini sebaiknya dengan tangan. Sobek roti yang tersedia sedikit saja. Kemudian, dengan sendok, masukkan isian tiga saus yang tersedia. Kalau ingin lebih praktis, roti bisa langsung dicocol. Chef dan pemilik Turkuaz, Sezai Zorlu, asli dari Turki. Sezai membuat restoran ini setelah sebelumnya memasak di restoran serupa di Kemang. Tujuannya adalah ingin menyajikan hidangan masa kecilnya di negara tersebut.

Sebagai menu utama, disarankan sis kebab. Ada pilihan daging sapi, kambing, dan ayam. Tamu yang baru pertama kali datang sebaiknya mencoba semua. Tiga daging tersebut tersaji dalam ukuran kotak-kotak kecil, seperti daging tusukan sashlik. Semuanya empuk, apalagi daging kambing yang dipanggang setengah matang. Rasa merica sangat terasa, tapi dalam takaran yang tepat.

Di pinggir daging terdapat nasi yang dimasak bersama kismis dan kacang kenari. Rasa nasinya manis, agak sulit diterima lidah Indonesia. Tapi, kalau bercampur dengan daging, rasa tersebut sedikit hilang dan berganti dengan gurih. Jika ingin menambah dengan sayur, Anda bisa mencoba tumis jamur dengan lelehan keju mozzarella di atasnya. Semua terasa nikmat ketika teh apel panas menjadi minuman pendamping. Segar dan tekstur minuman itu lebih lembut dari sari apel.

Makanan penutup khas Turki, baklava, tidak sempat saya coba. Padahal kue ini lumayan langka di Jakarta. Semua makanan dan penyajian di Turkuaz sangat otentik dan enak.

KORAN TEMPO

Berita lainnya:
Mentega di Atas Ramen Ippudo
Resep Membuat Selai Kacang Rumahan
Mau Jajal Makanan Prancis, Kunjungi 37 Restoran Berikut

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Inilah 50 Restoran Terbaik Asia 2024

16 hari lalu

Restoran Sezanne Tokyo. Instagram/Sezannetokyo
Inilah 50 Restoran Terbaik Asia 2024

Acara penghargaan restoran terbaik Asia ini diadakan pada Selasa malam, 26 Maret 2024 di Seoul di Grand InterContinental Seoul Parnas.


PPKM Seluruh Indonesia Diperpanjang, Ini Daftar Lengkap Poin Aturannya

10 Mei 2022

Petugas Satpol PP melakukan razia masker di depan Stasiun Klender, Jakarta, Selasa, 10 Mei 2022. Pemerintah memastikan akan terus memperpanjang masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) se-Indonesia hingga waktu yang belum ditentukan. Untuk PPKM Jawa-Bali diperpanjang hingga 23 Mei 2022. TEMPO/Muhammad Hidayat
PPKM Seluruh Indonesia Diperpanjang, Ini Daftar Lengkap Poin Aturannya

Terdapat beberapa poin penting dalam aturan terbaru mengenai perpanjangan PPKM se-Indonesia.


Dinas Pariwisata Sebut Artis Top Dilarang Live Music di Restoran & Kafe, Sebab..

27 Agustus 2020

Ilustrasi wanita ke kafe usai bekerja. shutterstock.com
Dinas Pariwisata Sebut Artis Top Dilarang Live Music di Restoran & Kafe, Sebab..

Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta' Gumilar Ekalaya menjelaskan larangan mendatangkan artis top ke restoran & kafe.


Asosiasi Restoran Amerika Rilis Pedoman Operasional Baru

30 Mei 2020

Ilustrasi pelayan membersihkan meja restoran. Shutterstock
Asosiasi Restoran Amerika Rilis Pedoman Operasional Baru

Pedoman baru operasional restoran selama wabah corona ini berlaku untuk pemilik, pegawai, dan pengunjung.


Uniknya Physical Distancing di Restoran, Pakai Topi Bersungut

18 Mei 2020

Ilustrasi wanita menikmati makanan di restoran. Unsplash/Pablo Merchan
Uniknya Physical Distancing di Restoran, Pakai Topi Bersungut

Pengelola restoran berkreasi dengan tetap menerapkan physical distancing atau jarak antar-individu.


Menikmati Nuansa Vintage di Legend Coffee Malioboro

18 Maret 2019

Legend Coffee. TEMPO | Muh. Syaifullah
Menikmati Nuansa Vintage di Legend Coffee Malioboro

Legend Coffee, sebuah tempat kongkow asik di tengah Kota Yogyakarta, berdekatan dengan kawasan Malioboro.


Hari Raya Imlek, Coba Menu Kantonis di Restoran Hakkasan

5 Februari 2019

Beef Merlot di Hakkasan Jakarta, Hotel Alila SCBD Jakarta. (dok. Hakkasan Jakarta)
Hari Raya Imlek, Coba Menu Kantonis di Restoran Hakkasan

Restoran Hakkasan bertempat di lantai 25 dan 26 Hotel Alila SCBD dan baru dibuka pada Jumat, 8 Februari 2019.


Ketahui Rasa Gelato yang Rentan Mengandung Rum dan Alkohol

1 Oktober 2018

Gelato di restoran Iceberg Caffe Pizza and Gelato di kawasan Cikini, Jakarta Pusat. TEMPO | Rini K
Ketahui Rasa Gelato yang Rentan Mengandung Rum dan Alkohol

Restoran Iceberg Caffe Pizza and Gelato ini sengaja menyesuaikan pakem rasa gelato dengan penduduk Indonesia yang sebagian besar muslim.


Ngopi atau Ngeteh di Kafe Pinggir Danau

29 April 2018

Ice Latte khas Anthology Coffee & Tea. tabloidbintang.com
Ngopi atau Ngeteh di Kafe Pinggir Danau

Belum dua bulan dibuka, keberadaan kafe di kawasan Sentul ini sudah diketahui banyak orang.


Menikmati Kopi Racikan Barista Kopilot

21 April 2018

Sebuah kreasi Latte Art berbentuk bunga disajikan di dalam segelas kopi latte yang dibuat di kedai kopi Cafe Competence Center di Vienna, Austria, 4 Mei 2017. REUTERS
Menikmati Kopi Racikan Barista Kopilot

Kafe di Jakarta Timur mungkin belum semeriah di wilayah Jakarta lainnya. Namun berbahagialah warga setempat punya Kopilot di Cipayung.