TEMPO.CO, Jakarta - Berbahagialah orang tua yang memiliki anak ceriwis dan banyak tanya. Itu artinya, rasa ingin tahu dan kepeduliannya terhadap lingkungan sekitar mulai tumbuh. Menjawab pertanyaannya dengan kalimat sederhana.
Orang tua jangan lelah menjawab pertanyaan si kecil. Jawablah pertanyaan si kecil dengan sabar dan perasaan sayang. Tapi jangan asal menjawab juga.
Pakar Psikologi Pendidikan dan Sekolah, Dekan Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia, Tjut Rifameutia Umar Ali, mengatakan rasa ingin tahu merupakan salah satu pertanda masa emas tumbuh kembang anak. Masa emas itu berlangsung pada 5 tahun pertama.
“Pada 5 tahun pertama itu para orang tua belum bisa melihat reaksi anak (secara verbal) pada tahap awal. Namun, itu bisa dilatih dengan memberi rangsangan,” ujar Tjut di Jakarta. Psikolog yang akrab dipanggil Tia itu menambahkan, rangsangan bisa datang dari mana saja. Tak harus dari orang tua kandung. Karenanya, Tia mengajak para ibu jangan terlalu khawatir untuk melepas si kecil untuk diasuh keluarga sedarah.
Kakek dan nenek juga bisa memberi stimulasi kepada si kecil. Meski demikian, mesti ada kesepakatan yang dibuat antara orang tua dengan keluarga sedarah yang hendak ikut mengasuh si kecil. Yakni, ketika anak bertanya, berilah jawaban sesuai usia. Jelaskan dengan kata-kata yang sederhana agar mudah dipahami.
“Dengan orang lain, belum tentu itu terjadi. Kalau si kecil bertanya dan orang lain menjawab sekenanya, itu bisa mematikan kepedulian maupun rasa ingin tahu anak terhadap dunia sekitarnya. Ketika mereka masuk sekolah, guru-guru di Taman Kanak-kanak diharapkan ikut memupuk rasa ingin tahu dan kepedulian itu. Kedua rasa itu akan terus berkembang ketika mereka duduk di bangku SD, SMA, dan seterusnya,” ujar Tia.
Tia menyampaikan ajakan itu dalam peluncuran program Kalbe Junior Scientist Award (KJSA) 2017. KJSA merupakan program penghargaan kepada karya sains terbaik di Indonesia untuk siswa siswi tingkat SD dan Menengah. Ajang ini mewadahi rasa ingin tahu dan kepedulian anak terhadap hal-hal maupun permasalahan yang terjadi di lingkungan sekitar.
Kepala Komunikasi Perusahaan & CSR PT Kalbe Farma Tbk Herda Pradsmadji mengatakan, KJSA telah berlangsung sejak tahun 2011. Selain memupuk rasa ingin tahu dan kepedulian, program ini bermaksud mengenalkan sains kepada anak-anak sejak dini.
“Rasa ingin tahu, kepedulian, dan sains sangat penting bagi anak-anak. Diharapkan di masa mendatang anak-anak Indonesia akan makin mencintai sains bahkan menjadi peneliti-peneliti unggul yang memajukan dunia sains dan teknologi,” Herda berharap. Sosialisasi dan pendaftaran peserta program KJSA berlangsung hingga 31 Juli 2017.
TABLOIDBINTANG
Berita lainnya:
3 Trik Sederhana Tingkatkan Kecerdasan Intelektual Anak
Kiat Memilih Buku Berdasarkan Usia Anak
Janganlah Memarahi Anak yang Corat-coret di Dinding