Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wiwi Wiral Ciptakan Sabun Kecantikan karena Pengalaman Pribadi

image-gnews
Wiwi Wiral. tabloidbintang.com
Wiwi Wiral. tabloidbintang.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sekarang ini, tidak hanya bahan makanan sehat dan alami saja yang banyak dicari orang, tetapi juga produk perawatan tubuh berbahan natural.

Wiwi Wiral salah satunya. Wanita berusia 40 tahun ini mulai mencari produk kecantikan dan perawatan tubuh berbahan alami ketika dirinya menderita penyakit kulit eksim.

Setahun sekali, istri pebulutangkis Hariyanto Arbi ini berobat ke Singapura. Namun gangguan kulit yang menyebabkan gatal dan iritasi kulit tidak kunjung hilang. Dokter mengatakan eksim tidak bisa benar-benar sembuh, karena bibitnya mengalir dalam darah.

Tidak patah arang, Wiwi mencari cara agar eksim tidak terus menerus muncul di kulitnya, terutama pada kondisi tertentu seperti perubahan cuaca ekstrim, stres, atau ketika daya tahan tubuhnya menurun. Berbagai obat dikonsumsi dan aneka produk perawatan kulit dicoba, tapi ia tak kunjung menemukan solusi. Hingga akhirnya terpikir untuk meramu sendiri sabun yang bersahabat dengan kulitnya.

Sabun yang ia inginkan haruslah benar-benar berbahan dasar natural. Ia lantas mulai belajar meramu bahan-bahan alami untuk dijadikan sabun.

“Setelah tahu cara membuat sabun, saya lakukan trial and error. Seperti membuat resep kue, saya buat beberapa campuran untuk menemukan resep yang paling pas,” tuturnya ketika ditemui di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Dari hasil percobaannya, Wiwi sukses menciptakan sabun yang ampuh mengatasi penyakitnya. Setelah belasan tahun akhirnya ia terbebaskan dari eksim. Khasiat sabun buatannya ini kemudian diceritakan kepada teman-temannya yang mengalami gangguan kulit serupa.

Pada akhir 2015, ia memberanikan diri memperbanyak produksi sabun bermerek Bodytalk, lalu mulai mempromosikannya dari mulut ke mulut. Ia lantas menambah variasi produknya. Tidak hanya sabun, tetapi juga body polish, body balm, hingga kefir mask yang sedang naik daun.

Dari produksi puluhan batang sabun yang dijual seharga 45 ribu rupiah per batang, kini ia menghasilkan ribuan sabun dan produk kecantikan lain setiap harinya. Hebatnya, semua produk Bodytalk masih buatan tangan. Itu sebabnya Wiwi kerap kewalahan memenuhi permintaan pelanggan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain menjual lewat akun Instagram @bodytalk.id dan beberapa laman e-commerce, Wiwi juga membuka gerai di Kuningan City, Jakarta Selatan, dan di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Tentu ia dibantu pula oleh tenaga reseller. Namun tidak sembarangan orang bisa menjadi reseller. “Reseller saya harus pernah menjadi pelanggan saya terlebih dahulu. Saya tidak ingin mereka hanya menjual, tetapi harus bisa menjelaskan manfaat dan pernah merasakan manfaat produk-produk buatan saya,” ujarnya.

Wiwi berani menjamin semua produk yang dibuatnya berbahan dasar alami dan sangat aman bagi tubuh. Ini yang membuatnya yakin produknya bisa bersaing dengan merek-merek besar.

“Saya sudah pernah mencoba semua produk kosmetik buatan Indonesia, Korea, dan Amerika. Tetapi produk-produk mereka tidak sepenuhnya berbahan alami. Sedangkan produk saya bahkan aman untuk dimakan,” urainya.

Sembari berjualan, Wiwi juga rajin memberikan edukasi dan pengetahuan tentang produk perawatan kecantikan kepada para pelanggannya. “Biasanya pembeli berkonsultasi dengan saya, produk apa yang pas untuk dia. Saya juga suka mengirimkan broadcast message di Line, misalnya tentang keunggulan sabun batangan dibandingkan sabun cair. Saya tidak mencari keuntungan saja, tetapi juga ingin berbagi pengetahuan. Saya senang jika ada konsumen yang berbagi cerita dengan saya. Karena itu banyak pelanggan yang akhirnya menjadi teman saya,” tuturnya.

TABLOIDBINTANG

Berita lainnya:
Rahasia Oprah Winfrey Turunkan Berat Badan hingga 20 Kilogram
Stragtegi agar Produksi ASI Berlimpah
Bikin Lubang Cahaya di Atap, Dengarkan Saran Ahli

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gojek Beri Pelatihan UMKM Untuk Pahami Tren Bisnis Selama Ramadan 2021

22 April 2021

Gojek Beri Pelatihan UMKM Untuk Pahami Tren Bisnis Selama Ramadan 2021

Gojek menghadirkan Akademi Mitra Usaha (KAMUS) dan tren bisnis menarik selama Ramadhan yang ditujukan untuk pelaku UMKM


Tren Co-Living Space, Tempat Hunian Sekaligus Area Kerja Anda

6 April 2018

Dua anggota WeWork bermain pingpong di depan area laundry umum di gedung WeLive, Manhattan. Caitlin Ochs / Bloomberg
Tren Co-Living Space, Tempat Hunian Sekaligus Area Kerja Anda

Menjamurnya co-working space saat ini menjadi sebuah tren tempat para pengusaha berkumpul. Namun sekarang sudah ada tempat tinggal dengan rekan kerja.


Ruben Onsu Buka Restoran Geprek Bensu Kedua di Bali

22 Januari 2018

Ruben Onsu. TEMPO/Agung Pambudhy
Ruben Onsu Buka Restoran Geprek Bensu Kedua di Bali

Restoran Geprek Bensu kedua di Bali menjadi cabang yang ke-60 di Indonesia.


Mau Bisnis Tambah Lancar? Kampus Shopee Kembali Digelar

16 Januari 2018

Ilustrasi bisnis titip menitip. Insideretail.ph
Mau Bisnis Tambah Lancar? Kampus Shopee Kembali Digelar

Mahir dalam bisnis kini tak perlu sulit lagi. Ada Roadshow Kampus Shopee. Tahun ini akan menjangkau lebih dari 30 kota di Indonesia.


Icing ala Korea, Rahasia Legit Bisnis Bolu

8 November 2017

Kue Korea (Bisnis.com)
Icing ala Korea, Rahasia Legit Bisnis Bolu

Cake dengan dekorasi icing yang artistik jauh lebih menggugah selera, meskipun pada kenyataannyaicing seringkali disisihkan atau tidak dikonsumsi.


Muhammadiyah Jajaki Pendirian Holding Company Bisnis Usaha

13 September 2017

Warga memilih gantungan kunci bergambar logo Muhammadiyah yang di jual di Bazar Muktamar Muhammadiyah di Kawasan Mounmen Mandala Makassar, 2 Agustus 2015. Pernak-pernik yang dijual yakni kaos, Pin, Gantungan kunci, mug, dan berbagai produk kerajinan tangan lainnya. TEMPO/Hariandi Hafid
Muhammadiyah Jajaki Pendirian Holding Company Bisnis Usaha

Muhammadiyah tengah menjajaki pendirian holding yang akan memayungi semua unit bisnis usaha yang sudah berjalan.


Mau Buka Bisnis Baru? Contoh Baim Wong yang Belajar dari Medsos  

2 September 2017

Aktor Baim Wong saat menghadiri premier film
Mau Buka Bisnis Baru? Contoh Baim Wong yang Belajar dari Medsos  

Baim Wong (35) tak mau hanyut dalam tren seleb yang berbisnis oleh-oleh
kekinian di sejumlah kota. Baim belajar bikin siomay


Dimas Seto Terjun ke Bisnis Kuliner, Begini Siasat Suksesnya

3 Agustus 2017

Dhini Aminarti dan suaminya, Dimas Seto. Instagram.com
Dimas Seto Terjun ke Bisnis Kuliner, Begini Siasat Suksesnya

Bisnis kuliner oleh-oleh kekinian milik artis kian menjamur. Dimas Seto mengaku tidak takut dengan persaingan bisnis.


Bisnis Menjanjikan, Martha Tilaar Wadahi Penata Rias Artis

21 Juli 2017

Wulan Martha Tilaar. Tempo/Hadriany Puji
Bisnis Menjanjikan, Martha Tilaar Wadahi Penata Rias Artis

PAC MUAster menjadi satu society khusus bagi para profesional penata rias artis


Mau Bisnis Sosial? Intip Trik Nila Tanzil Bikin Travel Sparks

17 Juli 2017

Ilustrasi kegiatan voluntourism, bersama Nila Tanzil dan penari Caci Dance. Travelsparks.co
Mau Bisnis Sosial? Intip Trik Nila Tanzil Bikin Travel Sparks

Keinginan Nila Tanzil menyediakan akses buku bagi anak Indonesia Timur melahirnya bisnis sosial Travel Sparks tahun 2014. Apa kuncinya biar happy?