Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Penyakit Tulang Osteoporosis dan Osteotritis  

image-gnews
Ilustrasi nyeri lutut. shutterstock.com
Ilustrasi nyeri lutut. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Anda pasti sudah akrab dengan istilah osteoporosis. Nah, bagaimana dengan osteotritis? Pernahkah Anda mendengarnya?

Masih banyak sering yang tertukar atau gagal membedakan antara osteoporosis dan osteotritis. Maklum, osteoporosis dinilai lebih “punya nama” sehingga penyakit tulang acapkali diidentikan dengan osteoporosis. Selain itu, osteoporosis dan osteotritis sama-sama menyerang area tulang.

Dr. Ardian Ganda Sefri Ardiato mengatakan, osteoporosis adalah keadaan ketika tulang telihat kurang padat. Kondisi ini membuat tulang lebih mudah mengalami fraktur (patah tulang-red). Pada osteoporosis, tulang kehilangan jaringan ikat. Akibatnya, muncul gejala dan pertanda mulai dari penurunan tinggi badan, nyeri pada tulang, punggung memberat, hingga kelainan postur tubuh. Osteoporosis menyebabkan gangguan berjalan dan disabilitas yang berlangsung dalam waktu lama.

Menurut dia, beberapa faktor yang memicu osteoporosis, antara lain tipis dan kecilnya masa tulang. Riwayat keluarga dengan penyakit osteoporosis herediter (pewarisan sifat dari induk ke keturunannya secara biologis melalui gen -dalam hal ini DNA-red), dan menopause dini. "Perempuan yang mengalami amenorea (tidak menstruasi dan tidak hamil), penggunaan obat dalam jangka waktu lama misalkan obat asma, kalsium rendah, merokok, minum alkohol, dan jarang melakukan aktivitas fisik,” tutur Ganda.

Osteoporosis patut diwaspadai. Penyakit ini, Ganda melanjutkan, termasuk kategori silent disease. Tanpa gejala kasat mata. Progresivitasnya tidak terdeteksi dalam beberapa tahun. Ia baru terdeteksi hanya jika Anda menjalani test densitas mineral tulang. “Penyakit ini tidak ada obatnya," kata dia.

Meski begitu, Ganda menambahkan, Food and Drug Administration atau lembaga pengawas makanan dan obat di Amerika Serikat, menyetujui beberapa jenis obat untuk pencegahan dan penanggulangan penyakit ini. "Diet tinggi kalsium, mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin D, dan tentu saja latihan fisik sangat direkomendasikan,” ujar Ganda.

Radang sendi adalah keadaan yang berhubungan dengan sendi dan jaringan sekitarnya. Sendi, tempat di mana tulang bersatu seperti siku, pergelangan tangan, jari, ibu jari, hingga tulang pinggul. Ada dua jenis radang sendi yang kerap ditemui di Indonesia, yakni osteotritis dan rematoid.

Osteotritis merupakan penyakit degeneratif sendi yang sangat nyeri dengan serangan meliputi sendi panggul, siku, leher, tulang belakang, sendi kecil pada tangan, dan kaki. "Osteotritis timbul dan berkembang pada sendi yang mengalami trauma secara berulang,” ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Misalnya, ketika berolahraga atau menyangga beban. Pada waktu tertentu, trauma berulang itu menyerang jaringan tulang rawan (kartilago-red). Trauma yang berulang di jaringan ini memicu penipisan sehingga terjadi gesekan antartulang. Dari sinilah, rasa nyeri terbit. Tidak sekadar sensasi nyeri yang ditimbulkan. Akibat lainnya yang berbahaya yakni fleksibilitas sendi perlahan menyusut, timbul tulang tambahan (spur), hingga pembengkakan pada sendi.

“Gejala awal osteotritis adalah nyeri yang bertambah ketika Anda sedang menjalani aktivitas fisik. Terapi yang diberikan buat pasien berupa pemberian obat antinyeri dan antiradang," katanya. Selain itu, pasien dianjurkan menjalani latihan fisik berupa menggerakkan sendi sesuai sumbunya. "Tapi jika osteotritis yang diidap pasien sangat berat, kami merekomendasikan operasi penggantian sendi."

Jenis kedua, rematoid. Rematoid penyakit autoimun dengan sifat peradangan yang menyerang sendi jemari (termasuk ibu jari), pergelangan tangan, siku, lutut, pundak, hingga ke pergelangan kaki. Sebagai informasi, penyakit autoimun terjadi ketika tubuh memproduksi protein (antibodi) yang dapat menyerang balik jaringan sehat, dalam hal ini garis sendi.  

Fenomena ini memantik nyeri, peradangan, kekakuan, malformasi, serta pengurangan fungsi gerak sendi. “Pasien rematoid mengalami gejala sistemik seperti tubuh lemah, lelah, panas, bobot turun, peradangan pada mata hingga paru, dan anemia,” ucap Ganda seraya menambahkan, “Penderita osteoporosis dan radang sendi dapat melakukan program latihan dan rehabilitasi fisik.”

Bedanya, orang dengan osteoporosis mesti menghindari gerakan membengkokkan pinggang (membungkuk), memutar pinggang, dan mengangkat benda berat. Sementara pasien nyeri sendi harus membatasi gerakan sendi. “Pasien osteoporosis maupun arthritis harus selalu berkonsultasi dengan dokter perihal gerakan fisik atau olahraga yang akan dilakukan,” tuturnya.

TABLOIDBINTANG

Berita lainnya:

Penjelasan Dokter soal Bayi Tabung dan Inseminasi

8 Cara Dapatkan Tubuh Langsing ala Wanita Prancis

Tren Remaja Muntahkan Makanan Bareng-bareng, Ada Apa?

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

11 hari lalu

Ilustrasi label lolos uji keamanan pangan pada kemasan air minum dalam kemasan.
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).


Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker, Haiyani Rumondang.
Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.


Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Ilustrasi wanita pakai masker sambil bekerja. Freepik.com
Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.


Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.


Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Ilustrasi Generasi Milenial. all-souzoku.com
Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan


Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Ilustrasi Asam Lambung.(TEMPO/Gunawan Wicaksono)
Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.


Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Ilustrasi pria sakit demam. shutterstock.com
Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.


Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.


Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Ilustrasi hidung. shutterstock.com
Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?


5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)
5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.