Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Putri Donna Agnesia: My Name is-nya Sabrina  

Editor

Rini Kustiani

Donna Agnesia dan Darius Sinathrya terpilih menjadi duta EF di Jakarta, 21 Januari 2016. TEMPO/Dini Teja
Donna Agnesia dan Darius Sinathrya terpilih menjadi duta EF di Jakarta, 21 Januari 2016. TEMPO/Dini Teja
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Donna Agnesia menceritakan bagaimana putrinya, Sabrina belajar bahasa asing. Menurut Donna yang juga duta lembaga kursus bahasa Inggris English First, Sabrina yang diajari multibahasa masih mencampuradukkan bahasa dalam berbicara. “My name is-nya Sabrina,” kata Donna menirukan jawaban anaknya yang berusia 3 tahun ketika ditanyakan namanya. Penggunaan “nya” diambil dari bahasa Indonesia.

Artikel terkait:
Darius Stres, Donna Agnesia Jadi 'Cheerleader'
Donna Agnesia Biasakan Buah Hatinya Sarapan Pagi
Apa Kata Donna Agnesia Soal Artis Merangkap Pelacur? 

Menanggapi itu, psikolog anak dan keluarga, Roslina Verauli mengatakan, pencampuran bahasa atau code switching ini akan hilang ketika anak mencapai usia 5 atau 6 tahun. Menurut dia, kekhawatiran anak akan terlambat berbicara bila diajari lebih dari satu bahasa pada usia dini, tidak beralasan. “Itu info tahun 50, 60, dan 70-an,” kata Vera.

Ia menuturkan, teori perkembangan bahasa yang digagas ahli linguistik Noam Chomsky menyebutkan, di dalam otak manusia, terdapat program language acquisition device yang memungkinkan bayi melakukan analisis dan memahami aturan dasar bahasa yang mereka dengar. “Bayi memiliki kapasitas bawaan menguasai bahasa,” katanya.

Teori itu didukung pernyataan pakar lainnya, Francois Grosjen. Dalam buku berjudul Life as a Bilingual, ia mengatakan bayi yang berbicara dalam lebih dari satu bahasa tidak akan mengalami keterlambatan wicara. Menurut Roslina, keterlambatan wicara terjadi karena adanya ketidaksempurnaan biologis bayi yang berlangsung pada usia 0-36 bulan.

Roslina menjelaskan, fungsi bicara melibatkan kerja sama sistem saraf pusat dan area berpikir, seperti interpretasi bunyi, kemampuan verbal dan memori, serta aspek emosi dan sosial individu. Sebab itu, dia menyarankan orang tua memperkenalkan bahasa kepada anak-anaknya dari mulut sendiri, seperti melalui pembacaan dongeng, nyanyian, atau permainan. “Riset menunjukkan, pengenalan bahasa lewat gawai dan televisi diberikan setelah usia 36 bulan,” katanya.

Roslina meyakini kemampuan multibahasa dapat membentuk kemampuan anak beradaptasi lebih baik terhadap lingkungan. “Makin banyak bahasa, makin banyak emosi yang mereka pelajari terlibat di dalamnya. Dan, kalau salah-salah pun, anak tetap dipuji.”

Psikolog Tara Adhisti de Thouars punya pendapat lain. Dia mengatakan pendidikan multibahasa  tidak dapat diterapkan kepada semua anak di usia dini. Alasannya, kemampuan dan kebutuhan berbahasa setiap anak berbeda. “Tidak semua anak memiliki kemampuan linguistik,” kata Tara.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia mengungkapkan, seorang bayi mulai belajar menangkap bahasa dan berbicara pada usia 1,5-2 tahun. Pada usia ini, anak sebaiknya diperkenalkan pada bahasa ibu. “Jangan dibikin bingung, pilih satu saja yang ingin dikuasai,” katanya.

Namun, bila dalam perjalanannya anak bisa menangkap dengan baik, pelajaran berbahasa dapat dilanjutkan dengan memperkenalkan bahasa kedua. Hal itu yang dipraktekkan Tara kepada kedua anaknya yang mampu memahami bahasa Indonesia dengan baik dan juga tertarik menonton tayangan televisi berbahasa Inggris. “Karena saya melihat mereka dapat menangkap kedua bahasa, saya sekarang campur-campur dalam berbahasa,” katanya.

Namun ia pernah menangani pasien yang malah mengalami keterlambatan wicara setelah masuk kelompok bermain dengan pengantar bahasa Inggris. “Di rumah, anak itu cerewet karena menggunakan bahasa Indonesia, tapi menjadi pendiam di sekolah karena dia tidak mampu menangkap bahasanya,” katanya.

Kejadian itu menimbulkan masalah baru. Anak menjadi tertutup dan tidak percaya diri karena menganggap dirinya tidak mampu berbahasa Inggris. “Kita harus peka terhadap kebutuhan dan kemampuan anak. Jangan memaksakan bahasa Inggris, padahal orang tuanya berbahasa Indonesia,” ujarnya.

MARTHA WARTA SILABAN

Berita lainnya:
Suri Cruise, Tujuan Hidup Katie Holmes
Putri Raja Arab: Gila Belanja, Modis, dan Hampir Dipenjara
Anda Terlalu Cinta atau Justru Posesif Terhadap Pasangan?

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Gaya Parenting: Hal-hal Penting Diajarkan ke Anak yang Memasuki Usia 1 Tahun

47 hari lalu

Ilustrasi pesta ulang tahun anak. huffpost.com
Gaya Parenting: Hal-hal Penting Diajarkan ke Anak yang Memasuki Usia 1 Tahun

Sebagai orang tua, gaya parenting dengan beberapa aktivitas sederhana dapat membantu Anda mendorong pertumbuhan dan perkembangan mereka.


Seri Parenting: Cara Mendidik Anak Sensitif Menjadi Disiplin

56 hari lalu

Ilustrasi anak dan orang tua. Freepik.com/Peoplecreations
Seri Parenting: Cara Mendidik Anak Sensitif Menjadi Disiplin

Mendidik anak bukanlah sebuah hal yang mudah, terutama anak sensitif sehingga perlu perhatian khusus agar sang anak tetap disiplin. Lantas, caranya?


5 Alasan Membanding-bandingkan Anak Menjadi Dosa Parenting

57 hari lalu

Ilustrasi anak dan orang tua. Freepik.com/Peoplecreations
5 Alasan Membanding-bandingkan Anak Menjadi Dosa Parenting

Mengapa membanding-bandingkan anak dengan orang atau anak lain disebut sebagai dosa dalam parenting alias pola pengasuhan?


Kiat Parenting Anak Agar Tidak Hobi Berlaku Kasar

2 Maret 2023

Ilustrasi kekerasan. shutterstock.com
Kiat Parenting Anak Agar Tidak Hobi Berlaku Kasar

Pola pengasuhan penting sebagai parenting orang tua untuk mengarahkan perilaku anak-anak.


Jane Fonda Cerita Penyesalan Terbesar dalam Hidup Terhadap Anak-anaknya

28 Februari 2023

Jane Fonda saat menghadiri penganugerahan Oscar ke-92 di Los Angeles, California, Ahad, 9 Februari 2020. (Instagram/@janefonda)
Jane Fonda Cerita Penyesalan Terbesar dalam Hidup Terhadap Anak-anaknya

Jane Fonda Jenyadari penyesalannya dan melakukan yang terbaik untuk memperbaikinya jika memungkinkan


Manfaat Mengikuti Pengajian Ibu Ibu: Islamic Parenting hingga Harmonis di Masyarakat

19 Februari 2023

Ratusan Ibu-ibu dengan khusyuk melakukan pengajian bertema 'Doa Selamatkan KPK dari Gempuran Koruptor' di Gedung KPK, Jakarta, 17 Februari 2015. TEMPO/M IQBAL ICHSAN
Manfaat Mengikuti Pengajian Ibu Ibu: Islamic Parenting hingga Harmonis di Masyarakat

Pengajian ibu ibu memiliki sederet manfaat, salah satunya membuat hati tentram dan hidup harmonis.


Sebab Orang Tua Perlu Terapkan Konsep Mindful Parenting

11 Februari 2023

Ilustrasi anak dan orang tua. Freepik.com/Prostoleh
Sebab Orang Tua Perlu Terapkan Konsep Mindful Parenting

Mindful parenting adalah pendekatan pengasuhan yang menekankan hadir untuk anak, fokus pada saat bersama.


Awal Kemunculan Pola Asuh Tiger Parenting: Dibuat untuk Cetak Anak Tangguh

8 Februari 2023

Ilustrasi orang tua menasehati anak. howng.com
Awal Kemunculan Pola Asuh Tiger Parenting: Dibuat untuk Cetak Anak Tangguh

Pola asuh tiger parenting menetapkan tujuan yang sangat tinggi untuk anaknya. Anak diasuh dengan keras dan tegas setiap hari.


Kate Middleton dan Pangeran William Hanya Punya Satu Larangan Ketat untuk Anak-anaknya

6 Februari 2023

Kate Middleton dan Pangeran William mengunjungi Windsor Foodshare saat mereka mempelajari lebih lanjut tentang dukungan yang diberikan organisasi kepada individu dan keluarga yang tinggal di daerah setempat, sebelum membantu sukarelawan menyortir sumbangan makanan dan menyiapkan paket untuk klien amal, di Windsor, Inggris, 26 Januari.  2023. Hibah/Kumpulan Alastair melalui REUTERS
Kate Middleton dan Pangeran William Hanya Punya Satu Larangan Ketat untuk Anak-anaknya

Kate Middleton dan Pangeran William cukup santai dalam hal aturan pengasuhan, hanya ada satu aturan ketat dan hukuman yang tidak berat.


Cerita Ashley Greene Kesulitan Menyusui dan Menjauhi Media Sosial saat jadi Ibu

1 Februari 2023

Ashley Greene tiba di acara penghargaan Young Hollywood Awards di Club Athletic Hollywood, Los Angeles, 14-6, 2012. (Photo by Katy Winn/Invision/AP)
Cerita Ashley Greene Kesulitan Menyusui dan Menjauhi Media Sosial saat jadi Ibu

Ashley Greene belajar untuk percaya bahwa dia tahu yang terbaik untuk anaknya tanpa nasihat parenting dari media sosial.