TEMPO.CO, Jakarta - Dunia digital berkembang pesat sekaligus menjadi kesempatan untuk pebisnis maupun para profesional untuk meningkatkan citra diri. Dalam membangun personal branding, setidaknya adalah lima hal yang harus diperhatikan.
Pertama, nilai-nilai yang dipegang teguh sebagai integritas dalam berperilaku. Kedua, sikap dalam menghadapi satu masalah dan empati terhadap orang lain. Ketiga minat dan keempat adalah tujuan atau visi pribadi. Terakhir, sudut pandang kita terhadap sesuatu hal.
Baca Juga:
Kelimanya tidak dapat dipisahkan satu sama lain karena akan menunjukkan bagaimana level of respect atau seberapa besar seseorang memberikan rasa hormat terhadap diri sendiri dan orang lain. Rasa hormat bisa terlihat dari cara berkomunikasi, baik secara verbal maupun non-verbal di dunia digital.
Belakangan ini, seseorang mudah sekali mencaci maki orang lain melalui media sosial yang mereka gunakan. Mereka bahkan tidak jarang menggunakan kata-kata yang sangat tidak pantas untuk diucapkan dengan penyebab banyak hal dan figur publik yang tidak memberikan contoh yang positif di dunia maya.
Etika juga harus diperhatikan dalam bersosialisasi di dunia maya. Sopan santun, pemilihan kata, dan pola pikir dalam berinteraksi pun perlu diperhatikan.
Yang perlu diperhatikan adalah ingatan terhadap perilaku di dunia maya lebih susah untuk dihapus. Netizen kebanyakan tidak saling mengenal. Inilah yang menimbulkan persepsi yang beragam.
“Pada akhirnya, sikap, perilaku dan komunikasi kita harus dapat membawa dampak yang positif bagi setiap orang,” kata Andrew Ardianto, Presiden Direktur John Robert Powers, dalam rilisnya.
SWA
Artikel lain:
Tip Memilih Karir bagi Fresh Graduate
6 Sifat Istimewa Wanita Bermental Baja
Raja Salman dan Wanita di Sekitarnya