TEMPO.CO, Jakarta - Bayi akan merasa kelaparan dan frustrasi jika pasokan Air Susu Ibu (ASI) sedikit. Pasokan ASI yang sedikit ini dapat disebabkan oleh adanya keterlambatan dalam produksi ASI.
Idealnya pada akhir masa kehamilan, kelenjar susu ibu mengeluarkan zat yang terkandung di dalam air susu ibu (ASI), yakni kolostrum. Pada kelenjar susu ibu, proses perubahan dari kolostrum menjadi susu memerlukan waktu beberapa hari. Namun, pada beberapa wanita, tahapan ini tertunda.
Jika keterlambatan itu hanya sebentar tentu tidak menjadi masalah. Namun, jika waktu yang dibutuhkan untuk produksi ASI itu lama akan berbahaya bagi bayi. Nah, ibu perlu waspada jika bayi menunjukkan gejala ini :
- bayi terlihat lapar terus menerus setelah menyusui
- bayi terus melekat di payudara
- menangis
- frustrasi
- rewel
- jumlah buang air kecil sedikit
- buang air besar menurun
- jaundice, penyakit kuning
- berat badan menurun
- dehidrasi
Jika bayi menunjukkan tanda dehidrasi, penyakit kuning atau adanya penurunan berat badan yang berlebihan, segera hubungi dokter.
VERYWELL | DINA ANDRIANI
Berita lainnya:
Sudah Melahirkan tapi ASI Belum Keluar, Apa Penyebabnya?
Asupan ASI dalam Masa Percepatan Pertumbuhan Bayi
7 Tip Ibu Menyapih ASI untuk Si Kecil