TEMPO.CO, Jakarta - Keluar dari pekerjaan dan jadi bos dari bisnis kecil Anda sendiri rasanya menyenangkan, tetapi juga menakutkan.
Jadi, tarik napas dalam-dalam dan pikirkan dulu untung ruginya jika Anda hendak memutuskan untuk resign.
Lakukan tujuh langkah dari Entrepreneur ini sebelum Anda benar-benar pergi ke ruangan atasan dan menyampaikan maksud Anda:
1. Rapikan resume
Rapikan resume Anda dan isilah sesuai dengan bakat, pengetahuan, dan pengalaman kerja yang membantu Anda mencapai kesuksesan di tempat Anda bekerja. Resume dan CV yang bagus bisa menarik investor bisnis atau klien potensial bisnis.
Jadi, tetap update LinkedIn dan media sosial Anda untuk menunjukkan betapa Anda profesional saat bekerja.
2. Buat neraca keuangan pribadi
Coba catat berapa dana yang sedang Anda miliki. Apakah cukup untuk dijadikan modal bisnis? Apakah Anda punya dana darurat yang bisa menghidupi Anda selama satu atau dua tahun tanpa bekerja?
Perhatikan juga berapa biaya ‘operasional’ perbulan yang mencakup biaya sewa rumah, cicilan mobil, asuransi dan kebutuhan sehari-hari.
Ingat: dana darurat alias tabungan yang harus Anda miliki adalah sebesar 12 bulan biaya operasional bulanan Anda.
3. Tuntaskan "pekerjaan rumah" Anda
Perhatikan hal-hal yang harus dipenuhi sebelum membangun kerajaan bisnis Anda. Apakah izin sudah Anda kantongi? Seperti apakah cash-flow atau rencana keuangan bisnis Anda nanti? Siapakah target pasar dan kompetitor Anda?
Butuh kerja keras untuk memikirkan itu matang-matang. Coba gunakan alat survei pasar seperti SurveyMonkey, Business Dynamics Statistics, Think With Google – Marketer’s Almanac, Gut Check, dan Facebook Audience Insights untuk melakukan riset kecil-kecilan tentang calon bisnis Anda.
4. Buat daftar mimpi
Nely Galan, pendiri The Adelante Movement mengungkapkan bahwa penting bagi Anda untuk membuat daftar berisi mimpi-mimpi Anda. Daftar mimpi bisa dimulai dari mobil apa yang ingin Anda miliki, sampai apa yang akan Anda lakukan jika berusia 70 tahunan nanti.
Daftar mimpi bisa membuat Anda betul-betul semangat dan matang merencanakan tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai mimpi-mimpi itu.
5. Temukan mentor pribadi
Mentor adalah seseorang yang sudah berpengalaman di bidang kewirausahaan yang bersedia memberikan arahan tentang bagaimana Anda membangun bisnis Anda. Mentor bisa memberi nasihat secara emosional bahkan praktis, mulai dari cara mencari klien yang baik, sampai cara mengatur keuangan. Mentor bisa didapat dari teman, keluarga, kolega di kantor Anda dulu atau bahkan buku yang ditulis wirausahawan sukses.
6. Tetap jaga reputasi
Jangan mentang-mentang sudah betul-betul yakin dengan sistem bisnis Anda jadi tidak fokus dengan tanggung jawab di kantor sekarang. Anda harus tetap bersikap profesional. Mengerjakan tanggung jawab sebaik mungkin dan menjalin hubungan baik dengan rekan kerja, subordinate atau atasan, baik yang sebidang maupun di luar divisi. Reputasi baik meninggalkan jejak yang baik juga.
Berita lainnya:
Olahraga ala Alice Norin Selama Nifas
Jangan Bawa Ponsel ke Toilet, Ini Alasannya
Menikmati Paduan Kue Cokelat dan Buah Tropis