TEMPO.CO, Jakarta - Bagi Anda yang gemar mengkonsumsi makanan cepat saji atau instan, khususnya yang berdomisili di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, sebaiknya mulai sekarang kurangi atau batasi konsumsi jenis makanan tersebut.
Hal ini seperti yang dianjurkan oleh pejabat Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu kepada warga setempat untuk mengurangi konsumsi makanan cepat saji atau makanan instan secara berlebihan.
"Kami menganjurkan masyarakat menguranginya, karena makanan cepat saji tersebut mengandung bahan pengawet," kata Kabid Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Dolatta Karo Karo, di Mukomuko, Sabtu, 18 Februari 2017.
Meskipun makanan cepat saji dinyatakan aman dikonsumsi oleh Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), tetapi kalau akumulasi terus menerus bahan pengawet itu akan menumpuk.
Menurutnya, kemungkinan mengkonsumsi makanan cepat saji itu dalam waktu singkat atau jangka pendek, tidak mengganggu. Tetapi, katanya lagi, apabila makanan cepat saji itu, apabila dikonsumsi dalam jangka panjang kemungkinan dapat mengganggu kesehatan.
Dia menyatakan pula, mulai tahun ini Dinas Kesehatan secara rutin akan memberikan penyuluhan kepada masyarakat agar mengurangi mengkonsumsi makanan cepat saji.
Selanjutnya, ia menyarankan agar masyarakat setempat mulai dari sekarang agar kembali mengkonsumsi makanan alami. Tujuan mengkonsumsi makanan alami itu supaya perkembangan penyakit kanker di masyarakat tidak meluas, dan bisa ditekan jumlahnya.
Dia mengingatkan bahwa makanan cepat saji dapat merangsang pertumbuhan sel-sel yang bisa menyebabkan kanker.
"Sebenarnya tidak hanya makanan cepat saji, termasuk merokok dapat merangsang pertumbuhan sel-sel yang bisa menyebabkan kanker," katanya menambahkan.
ANTARA
Berita lainnya:
Penyintas Kanker Payudara Melenggang di Panggung NYFW 2017
Wanita Matang Berpeluang Hamil Bayi Kembar
Zulkifli Hasan Lepas Pendapatan Rp 5 Miliar, Putrinya Tak Rela