TEMPO.CO, Jakarta - Hubungan rumah tangga yang terlihat harmonis belum tentu terasa intim. Mungkin Anda dan pasangan tidak pernah berselisih, tapi juga jarang merasa dekat.
Jika tidak sedang mengurus masalah anak, Anda berdua lebih memilih menghabiskan waktu secara terpisah, bahkan cendering sibuk dengan diri masing-masing. Misalnya, dengan menggunakan headphone, menonton televisi, atau tidur
Mungkin hal ini disebabkan Anda dan pasangan kurang memiliki "me time", terutama bagi Anda yang merupakan orang tua muda. Jika ini masalahnya, luangkan waktu secara bergantian untuk memperoleh "me time" masing-masing.
Sifat yang terlalu menuntut perhatian (needy) dari salah satu pihak juga menjadi penyebab lain hubungan rumah tangga terasa merenggang. Sifat ini akan mendorong pasangan untuk mengambil jarak.
Anda yang merasa kecewa, justru mengharapkan perhatian yang lebih lagi dari pasangan. Akhirnya, pola ini menjadi siklus negatif yang tidak akan berakhir. Atasi dengan tidak menuntut perhatian berlebih dari pasangan selama beberapa waktu.
Yang penting, jangan mengkritik atau memberikan kode yang menunjukkan bahwa pasangan gagal menjalin hubungan yang intim dengan Anda. Cara ini hanya akan membuatnya semakin menjaga jarak karena takut tindakannya justru akan kembali memancing kritikan dari Anda.
Akhirnya, Anda semakin membenci pasangan dan siklus negatif ini akan terus berulang. Kuncinya, terapkan 80 persen komunikasi yang netral atau positif dan hanya 20 persen saja komunikasi yang bersifat negatif.
Berita lainnya:
Tahapan dalam Memulai Bisnis Online
Hindari Kecanduan Lip Balm, Batasi Penggunaannya
Mau Tebus Resep Obat Mahal, Jangan Ragu Minta Saran Apoteker