TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa tahun terakhir kita mengenal beberapa metode melahirkan seperti gentle birth, home birth, water birth, dan lotus birth. Beragamnya metode melahirkan secara normal ini masih memicu pro dan kontra seperti lotus birth terkait manfaat dan mudaratnya. Water birth malah tidak direkomendasikan dokter.
Dokter kandungan R.A. S. Danis Wati Utari, SpOG (38) dari Rumah Sakit Umum Bunda Cikini, Jakarta menjelaskan hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam metode bersalin. Home birth perlu cahaya lampu redup agar ibu lebih tenang dan santai. Di beberapa rumah sakit, teknik ini mulai diterapkan jika ada persalinan satu pasien dalam kamar bersalin biar lebih nyaman.
Artikel terkait:
Pahami Risiko Melahirkan Secara Sesar
3 Penyebab Kematian Ibu Saat Melahirkan
Perlu Setahun untuk Pemulihan Tubuh Pasca-Melahirkan
Sementara dalam gentle birth, tim medis menangkap lalu memindahkan bayi yang lahir secara lembut dengan tidak melakukan tarikan atau paksaan di kepala, bahu, dan tubuh si bayi. Ibu mengejan hingga kepala bayi lahir menyembul dan tim medis hanya membantu menarik secara lembut kepala bayi karena jika tidak ditarik, tidak bisa keluar sendiri.
“Untuk melangsungkan gentle birth, suasana kamar bersalin mesti hening," ujarnya. Karenanya, yang masuk hanya orang terdekat untuk memberi semangat. Bagaimana pun, ibu tentu punya rasa takut menjelang bersalin. Ia butuh orang lain yang bisa membuatnya nyaman dan aman. Danis menambahkan, dalam gentle birth ibu memilih posisi yang mereka inginkan.
Berkaca dari sejumlah pengalaman bersalin dengan metode gentle birth di luar negeri, rumah sakit bahkan memiliki fitur tempat tidur khusus untuk melahirkan. Tempat tidur itu dilengkapi dengan fasilitas yang memungkinkan ibu bersalin dengan berbagai posisi. Misalnya, jongkok dengan tangan ke atas memegang besi, tiduran dengan posisi kaki ditekuk, dan lain-lain.
“Di Indonesia, tempat tidur yang khusus ini belum ada," ujarnya. Yang banyak diterapkan di Indonesia adalah posisi telentang dengan kaki ditekuk ke atas dan kepala ibu diangkat melihat perut. Sesekali, ibu tidur miring ke kiri, kaki satu ditekuk ke atas yang berfungsi agar kepala bayi turun.
Pada gentle birth dengan teknik lotus birth, membiarkan tali pusat utuh atau menunda pemotongan. Jika perawatannya tidak teliti, cara ini malah memicu infeksi pada si bayi. Bagian penting dalam gentle birth, bayi yang baru saja lahir harus segera berada di pelukan ibu.
“Begitu lahir, bayi ditaruh di pelukan ibu beberapa saat baik lahir secara normal maupun sesar," ujar Danis. Gentle birth juga membiarkan bayi merangkak di dada ibunya untuk menyusui. Hal ini sudah dikerjakan melalui metode inisiasi menyusui dini (IMD). Jadi, bayi di pelukan ibu sambil merangkak mencari puting susu tetapi hal ini tidak bisa dikerjakan jika kondisi kesehatan si kecil kurang bagus.
Pada gentle birth, metode ini menyediakan air hangat dengan suhu mendekati suhu rahim. Di luar negeri, gentle birth dengan water birth sangat mungkin dilakukan tetapi tidak di Indonesia karena sterilisasi airnya tidak bisa dipertanggungjawabkan. Maka lebih banyak ruginya ketimbang untungnya. Sebab itu perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) tidak merekomendasikan water birth.
Berita lainnya:
Percuma Anda Membeli Produk Kecantikan ini!
Shio yang Beruntung dan Waspada di Tahun Ayam Api
Keith Urban Abaikan Cinta Nicole Kidman, Akhirnya Menikah Juga