TEMPO.CO, Jakarta - Jika Anda berencana menjalankan program diet, pasti sudah mencari tahu berbagai informasi dan kiat-kiat agar dapat menurunkan berat badan lebih cepat.
Hanya saja, perlu Anda ketahui, penurunan berat badan pada setiap orang berbeda-beda. Kiat yang berhasil pada orang lain belum tentu akan berhasil juga pada Anda. Untuk itu, pastikan juga Anda mencari tahu kebenaran dari tip diet berikut:
1. Diet jus
Banyak orang yang sedang diet menganggap diet jus sangat sempurna untuk penurunan berat badan secara cepat. Diet jus atau detoks melalui jus memang sangat bagus untuk memulai program diet. Tapi, diet jus ada baiknya hanya dilakukan selama dua hari di awal diet, bukan seminggu berturut-turut. Jus yang dikonsumsi juga sebaiknya bukan yang terlalu cair, melainkan jus kental agar mampu menanggulangi rasa lapar.
Ganti sarapan dan makan siang dengan jus kombinasi sayuran dan buah, smoothie, atau bubuk sayuran yang dikocok. Anda boleh menambahkan gula sekitar 10 gram untuk menjaga produksi insulin. Untuk makan malam, Anda bisa mengkonsumsi makanan kombinasi yang sehat dari kacang-kacangan, sayuran, protein, dan tanpa lemak.
2. Tidak makan daging
Banyak orang percaya mengkonsumsi daging akan mempercepat kenaikan berat badan dan bikin gemuk. Hal itu tidak sepenuhnya benar. Tidak mengkonsumsi daging berarti akan mengurangi jumlah protein yang seharusnya tubuh dapatkan dan mengganggu kerja metabolisme.
Jika Anda tetap bersikeras tidak mengkonsumsi daging, perlu rencana yang matang agar asupan protein tetap terpenuhi. Salah satunya dengan menyantap makanan yang padat protein, seperti telur, susu, bubuk sayur berprotein, yoghurt, dan kacang-kacangan. Kalori yang tinggi juga terdapat pada keju dan pasta. Jadi sebaiknya Anda mengurangi konsumsi makanan tersebut.
3. Makan protein setelah olahraga
Seperti diketahui, mengonsumsi makanan berprotein akan membantu mengembalikan masa otot setelah berolahraga. Memang benar, tapi jangan berlebihan. Mereka dengan berat badan 68 kilogram hanya membutuhkan sekitar 20 gram protein dalam waktu setengah jam setelah beraktivitas berat.
4. Mengonsumsi kafein
Mengkonsumsi kafein memang dapat membantu penurunan berat badan. Tetapi jika berlebihan akan berdampak sebaliknya. Mengkonsumsi lebih dari 5 cangkir kopi sehari akan meningkatkan timbulnya lemak di perut dan memicu resistansi insulin pada tubuh. Mulailah beralih dengan mengkonsumsi air putih. Menurut sebuah jurnal dari Clinical Endocrinology and Metabolism, mengonsumsi 2 gelas air akan meningkatklan metabolisme tubuh.
5. Merokok
Ini adalah tip yang sangat aneh, tapi banyak orang yang percaya. Memang banyak orang yang mengalami penurunan berat badan setelah mereka menjadi perokok aktif. Tapi, merokok lebih dari 25 batang sehari justru akan membuat Anda memilki berat badan berlebih dibanding orang yang tidak merokok. Merokok dapat meningkatkan resistansi insulin dan menyebabakan lemak tertimbun di bagian perut.
Jika Anda perokok dan takut berhenti karena akan membuat berat badan naik, itu keliru. Menurut penelitian yang dipresentasikan dalam pertemuan Endocrine Society di San Diego pada 2014 menemukan, mantan perokok tidak mengalami kenaikan berat badan signifikan ataupun perut buncit. Pada orang yang berhenti merokok justru menunjukkan penurunan berat badan dalam jangka waktu tertentu.
Berita lainnya:
Asupan Energi Sarapan Anak Indonesia Masih Kurang
Tindakan Orang Tua yang Bisa Membunuh Kreativitas Anak
Khasiat Jahe, Meningkatkan Gairah Seks sampai Obat Pusing