TEMPO.CO, Jakarta - Menjadi seorang manajer tim adalah tantangan besar. Seorang manajer tim memikul tanggung jawab yang lebih besar dibanding anggotanya.
Selain itu, pimpinan tim juga orang yang paling bertanggung jawab atas performa tim, juga keberhasilan dan kegagalan tim. Karena itu, tak hanya dibutuhkan keahlian mumpuni, manajer tim juga harus memiliki mental kuat.
Sulitkah menjadi manajer tim? Tidak juga. Selain kemampuan bekerja yang mumpuni, aturan utamanya seorang pimpinan tidak boleh terlalu bossy, juga jangan terlalu kaku dengan anak buah. Seorang pimpinan dituntut untuk bersikap profesional dan mampu menjadi panutan dari anak buahnya. Berikut ini lima kunci menjadi manajer tim yang baik.
1. Berikan contoh baik
Dengan dipromosikan menjadi manajer tim, tidak berarti kita memiliki kekuatan lebih dan bisa bersantai. Kita tetap harus bekerja sebagaimana anggota tim. Kuncinya adalah kata tim, yang berarti bekerja bersama-sama. Jika ada proyek pekerjaan yang sulit, jangan hanya duduk diam menunggu anak buah mengerjakannya.
Berikan ide-ide, dengarkan ide-ide anggota tim, dan lakukan yang terbaik untuk menyelesaikan proyek tepat waktu. Bicara soal waktu, jangan pernah membolos. Datang tepat waktu setiap hari untuk memotivasi anggota tim melakukan hal yang sama.
Jika datang ke kantor menjelang siang, lantas menegur anak buah yang pulang kerja pukul 17.00 tepat, kita tak akan pernah menjadi manajer tim yang berhasil. Ikuti aturan yang diterapkan untuk seluruh anggota tim. Mereka akan respek dan senang bekerja di bawah kepemimpinan kita.
2. Beri motivasi
Tak ada seorang pun yang ingin mandek di satu posisi. Berikan motivasi kepada anggota tim untuk bekerja lebih baik dan mendapatkan promosi jabatan. Berikan inspirasi agar mereka meningkatkan karier dan membantu mencapai impian.
Salah satu cara terbaik untuk memotivasi tim agar bisa bekerja lebih baik adalah mengadakan pertemuan personal dengan para anggota tim, kita bisa bicara soal kelebihan dan kekurangan mereka serta menemukan solusi efektif untuk meningkatkan produktivitas. Cobalah mendorong agar setiap anggota tim mempelajari hal baru setiap hari.
3. Hargai setiap pencapaian
Banyak manajer yang amat sulit mengakui pencapaian dan keberhasilan atau memuji paling tidak sekali saja setiap kali anak buah mencapai keberhasilan atau menyelesaikan pekerjaan dengan baik. Jangan menjadi manajer yang hanya menuntut kesempurnaan dan mengkritik setiap kesalahan, tapi menutup mata atas keberhasilan.
Seorang manajer tim tidak membuat kesalahan yang sama. Jika anggota tim melakukan pekerjaan yang fantastis, beri tahu bahwa mereka melakukannya dengan baik. Tim akan menghormati kita dan tidak akan pernah mengatakan kita adalah manajer yang buruk.
4. Nikmati waktu bersenang-senang
Menjadi seorang manajer tim sukses bukan tentang pekerjaan saja. Kita juga harus tahu tentang kehidupan anggota tim, minat, hobi, dan sifat mereka. Menikmati waktu bersenang-senang dengan makan bersama, karaoke, menonton film, atau sekadar mengobrol santai di kafe bersama seluruh anggota tim adalah kesempatan bagus untuk mengenal tim lebih baik, membangun persahabatan, serta memperkuat kekompakan tim.
5. Akui kesalahan
Banyak orang mengalami kesulitan mengakui kesalahan, terutama bila berada di posisi atasan. Ingatlah, tidak ada yang sempurna dan setiap orang di dunia pernah membuat kesalahan. Tinggalkan ego di rumah dan jangan takut mengakui kesalahan. Kita mungkin tidak lebih baik daripada anggota tim, jadi mengapa tidak menghormati satu sama lain dan belajar dari kesalahan bersama-sama. Tim akan lebih berpengalaman dan sukses jika mereka memiliki manajer tim yang baik dan bijaksana.
Meskipun manajer tim memiliki kemampuan bekerja yang tinggi dan pengetahuan yang lebih luas, tidak berarti rekan-rekan lebih buruk. Mereka mungkin tidak sepandai kita, tapi kita selalu dapat membantu mereka untuk menjadi anggota tim yang lebih baik. Di atas semua itu, ketika tim berhasil, keberhasilan itu milik manajer juga.
TABLOID BINTANG
Artikel lain:
4 Alasan Terburuk untuk Berhenti Kerja
Karyawan Tak Kompeten Kok Dapat Promosi, Ada Apa?
Bekal agar Anak Cerdas Mengelola Uang Sesuai Tahapan Usia