Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tindakan Orang Tua yang Bisa Membunuh Kreativitas Anak

image-gnews
Ilustrasi anak menerima hadiah. Shutterstock.com
Ilustrasi anak menerima hadiah. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap anak terlahir dengan kegeniusan dan kreativitas masing-masing. Seiring pertumbuhannya, kreativitas anak dapat berubah. Ada yang berkembang dengan baik, ada juga yang terkikis perlahan-lahan. Pola asuh, perlakuan, dan kebiasaan orang tua dapat mempengaruhi kreativitas anak.

Tanpa disadari, ada beberapa kebiasaan orang tua yang niatnya baik justru dapat membunuh kreativitas anak. Apa saja kebiasaan-kebiasan itu?

1. Memberikan iming-iming hadiah
Maksud orang tua baik, memberi iming-iming hadiah atas setiap prestasi dan hasil yang baik sebagai motivasi dan penyemangat. Akan tetapi penelitian ilmiah menunjukkan, imbalan justru menghambat eksplorasi dan imajinasi anak-anak.

Seorang anak yang diiming-imingi hadiah atau stiker bintang di "buku catatan prestasi" atas keberhasilan tertentu, hanya akan mendorong dirinya melakukan usaha yang dibutuhkan untuk mendapatkan hadiah.

Selebihnya, ia merasa puas setelah mendapatkan hadiah dan tidak akan mendorong dirinya lebih jauh. Imbalan hadiah juga akan menghilangkan kesenangan intrinsik kegiatan kreatif. Yang diinginkan adalah anak-anak yang merasa terlibat, termotivasi, dan berpikir dengan liar, bukan anak-anak yang menginginkan stiker bintang memenuhi buku.

2. Membayang-bayangi    
Ada orang tua yang senang duduk di samping anaknya sambil memberi komentar ketika si anak menggambar, menulis, membaca buku cerita, atau mengerjakan proyek tugas sekolahnya. Entah dengan alasan ingin membantu sang anak jika mengalami kesulitan, memberi masukan dan ide, atau sekadar kepo. Yang harus diketahui, kebiasaan membayang-bayangi anak seperti itu akan menghambat kreativitasnya.

Anak akan merasa diawasi, takut melakukan kesalahan, takut mendengar komentar dan kritik. Biarkanlah anak bekerja dengan bebas. Jika anak terus-menerus diawasi, anak tidak akan belajar mengambil risiko. Mereka juga tidak akan mengalami nilai membuat kesalahan sebagai bagian dari proses belajar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

3. Membatasi pilihan
Tanpa disadari orang tua kerap menempatkan anak-anak dalam sistem yang mengajarkan mereka hanya ada satu jawaban yang benar. Bahkan kebanyakan mainan diberikan lengkap dengan petunjuk penggunaan dan kita hampir tidak membiarkan mereka memilih bagaimana cara memainkannya.

Padahal, mengeksplorasi pilihan adalah inti dari cara berpikir lateral, memecahkan masalah melalui pendekatan langsung dan kreatif, dengan menggunakan penalaran yang tidak lugas dan melibatkan ide-ide yang mungkin tidak diperoleh dengan hanya menggunakan logika tradisional langkah demi langkah. Anak-anak yang kreatif merasa bebas untuk mengusulkan solusi alternatif dan lebih tajam untuk mengikuti rasa ingin tahu mereka.

4. Memberi jadwal terlalu padat
Sekolah, les pelajaran, les piano, klub bela diri, les mengaji, dan mengerjakan PR. Seolah jadwal kegiatan harian anak tidak pernah cukup penuh, Anda terus berusaha mencarikan les ini-itu dan kegiatan ini-itu dengan alasan mengembangkan potensi anak. Saking sibuknya mencarikan kegiatan untuk stimulasi kreativitas dan bakat, orang tua sering lupa untuk mengalokasikan waktu untuk memberikan stimulus yang paling penting dari semua itu, kebosanan.

Ya, penting bagi anak untuk merasakan kebosanan. Rasa bosan akan memancing anak berimajinasi dan imajinasi menghasilkan kreativitas. Orang dewasa sering kali mengatakan, "Saya butuh duduk dan tidak melakukan apa pun untuk mencari ide." Namun, mengapa tidak memberlakukannya untuk anak-anak? Padahal Anda sendiri tahu, pada saat tidak melakukan apa-apa itulah pikiran kita kerap mendapatkan ide-ide terbaik.

TABLOIDBINTANG

Berita lainnya:

Tip Beberes Rumah Bareng Anak

Gula Bahayanya Sama dengan Rokok buat Ibu Hamil dan Janin
Kate Middleton Sampaikan Pesan Penting dalam Mendidik Anak

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

7 Februari 2024

Nikita Willy bersama anak pertamanya, Issa Xander Djokosoetono. Foto: Instagram/@nikitawillyofficial94
Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

Nikita Willy memahami kunci pola asuh yang baik adalah dengan menerapkan rutinitas sehari-hari yang konsisten meskipun sebagai ibu yang juga bekerja.


Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

7 Februari 2024

Ilustrasi ibu bahagia saat mencium anaknya. Foto: Unsplash/Humberto Chavez
Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

Ibu perlu menerapkan pola asuh yang fokus pada aspek perkembangan anak sesuai usianya yang disebut smart parenting. Cek manfaatnya.


Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

23 Januari 2024

Helicopter parenting adalah pola asuh ketat orang tua terhadap seorang anak. Kenali ciri, dampak, dan antisipasinya berikut ini. Foto: Canva
Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

Helicopter parenting adalah pola asuh ketat orang tua terhadap seorang anak. Kenali ciri, dampak, dan antisipasinya berikut ini.


Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

9 Januari 2024

Strawberry parent adalah model pola asuh di mana orangtua terlalu banyak membantu atau memanjakan anak. Ini penjelasan dan karakter gaya didiknya. Foto: Canva
Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

Strawberry parent adalah model pola asuh di mana orangtua terlalu banyak membantu atau memanjakan anak. Ini penjelasan dan karakter gaya didiknya.


Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

10 Desember 2023

Ilustrasi anak memandang pohon Natal. Unsplash.com/Greg Rosenke
Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

Pakar parenting menyebut ada beberapa kesalahan yang biasa dilakukan orang tua terhadap anak-anak mereka di momen Hari Natal. Apa saja?


Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

28 November 2023

Ilustrasi anak marah-marah. Shutterstock.com
Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

Ada anak yang merasa bisa berpikir dan berlaku sesukanya, bisa juga mengacu pada anak manja. Penyebabnya mereka selalu mendapatkan segala keinginan.


4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

23 November 2023

www.graphics.iparenting.com
4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

Reality show parenting dari Korea yang sedang trending saat ini


Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

20 November 2023

Sulitnya Melakukan Komunikasi dengan Anak Praremaja (Depositphotos)/Tabloid Bintang
Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

Pola asuh authoritative parenting bisa memberikan pemahaman kepada anak, terutama remaja, mengenai konsekuensi tindakan yang mereka ambil.


5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

27 September 2023

Ilustrasi anak dan orang tua melakukan kegiatan seru. Freepik.com/Jcomp
5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

Peran orang tua sangat penting bagi tumbuh kembang anak, terutama untuk mendidik dan menjadi teladan yang baik.


Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

30 Agustus 2023

Ilustrasi keluarga. (Pexels/William Fortunato)
Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

Kenali pola parenting asah, asih, asuh yang wajib dipenuhi orang tua pada anak dan manfaatnya kini dan kelak.