TEMPO.CO, Jakarta - Desainer Irma Lumiga paham betul memanfaatkan ajang pekan mode terbesar Indonesia Fashion Week (IFW) yang digelar pada 1-5 Februari 2017. Dia memamerkan kekayaan motif batik Bayuwangi yang ditampilkan dalam 71 koleksi Sekar Jagad Banyuwangi.
Sekar Jagad berasal dari kata “kar jagad” yang diambil dari bahasa Jawa, kar berarti peta, sedangkan jagad berarti dunia. “Motif batik sekar jagad ini memiliki arti keragaman di Banyuwangi maupun seluruh dunia,” ujar Irma.
Pemaknaan ini dapat terlihat dalam motif sekar jagad yang didalamnya terdapat beberapa motif. Seperti paras gempal yang berbentuk sisik, moto pitik yang berbentuk lingkarang, gajah oling, kelabangan, gedegan yang seperti anyaman bambu, dan blarak semplak. Dalam proses pembuatan koleksi sekar jagad ini Irma dibantu oleh industri kecil menengah di Banyuwangi.
Dari 71 koleksi pakaian yang ditampilkan, terdiri dari pakaian ready to wear, kebaya, serta haute couture, dengan potongan modern. Warna yang ditonjolkan adalah warna-warna cerah sesuai ciri khas batik Banyuwangi, seperti hijau terang, merah, kuning, hitam, dan emas.
Selain kebaya modern dan gaun malam untuk perempuan, Irma juga menampilkan batik dan jas untuk pria. Untuk menambah kesan modern, dia menambahkan siluet asimetris, pleats, padanan antara cape dan celana kulot lebar, blazer dan legging, serta ball gown. “Fashion adalah tentang mata dan transformasi, dan batik adalah tentang legenda dan warisan, jika dapat menyatukannya bersama-sama Anda dapat membuat sebuah karya yang indah,” kata Irma.
Fashion show Sekar Jagad Banyuwangi ini juga mendapat dukungan dari pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yang membuka fashion show tersebut mengatakan sangat mengapresiasi pekan mode yang dapat mengangkat popularitas batik Banyuwangi lebih luas lagi.
Dari sekitar 40 motik batik Banyuwangi yang sudah ada, saat ini sudah berkembang menjadi sekitar 60 batik. “Daerah kami kekurangan pembatik, sehingga kami membangun satu SMK batik,” ujarnya. Saat ini para pembatik di Banyuwangi juga mendapat pelatihan dari desainer Merdi Sihombing yang mengenalkan pembuatan pewarna alam kepada pembatik.
Bagi Irma Lumiga yang sudah 17 tahun berkarya di dunia fashion, dukungan pemerintah kabupaten Banyuwangi sangat penting. “Baru kali ini bupati yang mengangkat nilai budaya sendiri, kalau saya jalan sendiri akan susah, jadi butuh bupati yang visioner menggandeng desainer yang kreatif.
NIA PRATIWI
Berita lainnya:
S'lop, Sandal Kesehatan untuk Penderita Diabetes
Oki Setiana Dewi Membagi Tip Merancang Kerudung Syari
Tata Krama yang Wajib Diketahui Mulai Buka Mata sampai Tidur