Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Memahami Henti Jantung dan Penyebabnya

image-gnews
Ilustrasi serangan jantung. zeenews.india.com
Ilustrasi serangan jantung. zeenews.india.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Meninggal mendadak akibat jantung atau henti jantung mendadak (sudden cardiac death/sudden cardiac arrest) tidak sama artinya dengan serangan jantung (heart attack). Menurut Asosiasi Jantung Amerika (AHA), meninggal mendadak akibat jantung adalah kematian mendadak akibat jantung yang terjadi dalam 1 jam sejak awal gejala muncul.

Definisi lain menyatakan, henti jantung yang disaksikan, yang terjadi dalam 1 jam sejak gejala pertama muncul ataukematian mendadak pada pasien tanpa ada saksi, yang 24 jam sebelumnya diketahui dalam kondisi baik. Begitu penjelasan dokter spesialis jantung dr. Jeffrey Wirianta SpJP, FIHA, dalam rilisnya.

Henti jantung mendadak hampir selalu disebabkan oleh Ventricular Fibrillation (VF) dan penyakit yang mendasari tersering adalah penyakit jantung koroner, di samping beberapa hal lain seperti gagal jantung kongestif, penyakit jantung hipertensi, penyakit jantung katup, myocarditis. Penyebab lain adalah kehilangan darah dalam jumlah besar, kekurangan oksigen, kadar kalium darah terlalu rendah atau terlalu tinggi, dan kadar magnesium darah terlalu rendah.

Emboli paru, perdarahan intrakranial, latihan fisik yang terlalu berat, trauma dada, overdosis, keracunan serta beberapa penyakit herediter seperti sindrom Marfan, sindrom Long QT, sindrom Brugada, dan Hypertrophic cardiomyopathy juga bisa mengakibatkan henti jantung.

Henti jantung mendadak kadang-kadang didahului oleh beberapa gejala seperti pingsan, pandangan gelap, pusing, nyeri dada, sesak napas, lemas dan muntah, namun bisa juga terjadi tanpa ada gejala awal. Saat terjadi henti jantung mendadak, tanda yang paling nyata adalah hilangnya denyutan nadi.

Beberapa tindakan bantuan yang bila segera dilakukan bisa mengembalikan kondisi henti jantung. Namun bila tidak, maka hampir pasti pasien akan segera meninggal. Akibat aliran darah ke otak tidak mencukupi, korban akan segera kehilangan kesadaran dan berhenti bernapas.

Permasalahan timbul karena tidak semua orang, bahkan petugas medis maupun paramedis, mampu menilai denyutan nadi karotis dalam keadaan darurat sehingga direkomendasi untuk menilai “bukti adanya sirkulasi” dan bukan ada tidaknya denyut nadi seperti batuk, napas tersengal, warna kulit, gerakan kejang, dan sebagainya.

Henti jantung mendadak harus dinyatakan sebagai diagnosa bila pasien ditemukan dalam keadaan tidak sadar dan tidak bernapas normal. Henti jantung dibedakan atas dua jenis, shockable dan non-shockable. Shockable adalah Ventricular Tachycardia (VT) dan Ventricular Fibrillation (VF) sedangkan yang non-shockable adalah asystole dan pulseless electrical activity (PEA).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kemungkinan keberhasilan resusitasi pada pasien yang mengalami henti jantung mendadak menurun 7-10 persen setiap menitnya sehingga kemungkinan berhasil yang tertinggi hanyalah apabila ditemukan dalam 3-4 menit pertama sejak awal terjadinya henti jantung.

AHA menyatakan bahwa bahkan dengan adanya program penanganan emergensi terbaikpun ternyata angka penyintas masih sangat rendah karena kejadian umumnya tidak ada yang menyaksikan ataupun waktu yang sudah terlalu lama pada saat pertolongan tiba. Kira-kira 50 persen kasus terjadi tanpa ada oranglain yang menyaksikan.

Karena itu, kita perlu mengenal faktor-faktor risiko untuk terjadinya henti jantung mendadak, yaitu kekuatan pompa jantung yang menurun, penyakit jantung koroner, riwayat serangan jantung sebelumnya, gagal jantung kongestif, dilated cardiomyopathy, gangguan irama jantung, dan beberapa kelainan kelistrikan jantung herediter, yang bisa dideteksi melalui beberapa pemeriksaan jantung mendasar seperti EKG, ekokardiografi, tes treadmill, multislice ct scan jantung, studi kelistrikan jantung, dan kateterisasi jantung.

Pencegahan henti jantung mendadak mencakup pengaturan pola makan sehat, olahraga teratur, stop merokok, pengaturan tekanan darah, pengaturan kadar kolesterol darah, pengaturan kadar gula darah, penggunaan obat-obat jantung secara teratur, dan bila perlu penggunaan alat implantable cardioverter defibrillator (ICD).

PIPIT

Artikel lain:
Anda Sering Tersedak? Ini 9 Cara Mengatasinya
Jenis dan Manfaat Diet Ketogenik
Hindari Cara Bepergian Irit Seperti ini

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

9 jam lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

14 jam lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang


Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

17 jam lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?


Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

4 hari lalu

Petugas Bea dan Cukai tengah melakukan pengecekan pita cukai rokok di Kantor Bea dan Cukai, Jakarta, Selasa 19 Desember 2023. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan 17 juta pita cukai baru untuk memenuhi kebutuhan pada awal tahun 2024. Hal ini juga sejalan dengan penyesuaian tarif cukai hasil tembakau (CHT) pada tahun depan. Tempo/Tony Hartawan
Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

7 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.


7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

8 hari lalu

Ilustrasi kucing (Pixabay)
7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.


Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

15 hari lalu

Menu sambal goreng hati sapi. shutterstock.com
Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

Hati ayam dalam sambal goreng kentang ati, makan khas ketika lebaran, ternyata memiliki manfaat kesehatan. Apa saja?


Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

16 hari lalu

Ilustrasi protokol kesehatan / menjaga jarak atau memakai masker. ANTARA FOTO/FB Anggoro
Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

Hari Kesehatan Sedunia 2024, diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua agar mendapat akses pelayanan kesehatan bermutu.


Bawa Balita saat Mudik? Perhatian Tips Ini Demi Kesehatannya

18 hari lalu

Ilustrasi balita mudik. shutterstock.com
Bawa Balita saat Mudik? Perhatian Tips Ini Demi Kesehatannya

Pakar kesehatan mengingatkan orang tua untuk memperhatikan daya tahan tubuh balita saat mudik mengingat kondisi cuaca yang sedang tak baik.


Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

18 hari lalu

Ilustrasi label lolos uji keamanan pangan pada kemasan air minum dalam kemasan.
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).