Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Babe Bakery, Roti Sehat Ala Dua Bersaudara Tonny dan Yunita

image-gnews
Yunita dan Tonny Rusly, Dua Bersaudara yang Mengibarkan Babe Bakery. swa.co.id
Yunita dan Tonny Rusly, Dua Bersaudara yang Mengibarkan Babe Bakery. swa.co.id
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Demi mengejar impian menjadi pengusaha, Tonny Rusli rela melepas kariernya sebagai asisten di sebuah lembaga kursus bahasa Inggris. Tonny lantas menjajal peruntungan dengan membuat usaha agensi periklanan, lalu beralih ke bisnis wedding organizer, dan akhirnya banting setir ke usaha roti.

Tonny mengaku kedua bisnis yang pernah ditekuninya tak sesuai dengan minatnya. “Impian saya sejak kecil adalah membuka toko roti,” ucap lulusan Jurusan Akuntansi Universitas Tarumanagara ini.

Keinginan Tonny menggeluti bisnis roti boleh jadi terinspirasi ayahnya yang mengelola toko roti bernama Bread City, yang sudah berjalan 20 tahun dan memiliki 6 cabang. “Jadi, saya memang diproyeksikan keluarga untuk menjadi pengusaha. Tetapi saya diwajibkan belajar dengan menjadi karyawan orang lain dulu sebelum memiliki bisnis sendiri,” tutur Tonny.

Mengawali bisnis roti, Tonny mengajak adiknya, Yunita. Agar bisa bersaing, Tonny mencari sesuatu agar roti buatannya berbeda dari toko roti lain. “Mama saya yang terkena kanker menjadi inspirasi kami untuk mengusung tema roti sehat. Roti sehat versi kami adalah roti yang memakai bahan pilihan dan tidak berpengawet,” kata Tonny.

Tonny mengklaim roti buatannya lebih lembut karena hampir semua bahan yang digunakan, mulai dari tepung, mentega, hingga cokelat, diperoleh dari impor. Walaupun tanpa pengawet, dijelaskan Yunita, rotinya bisa bertahan 2-3 hari asalkan disimpan dalam keadaan tertutup dan diletakkan di kulkas. Saat ini ada sekitar 80 jenis roti manis yang dijual di Babe Bakery. “Selain menawarkan roti manis, Babe Bakery juga menjual roti tawar, donat, dan kue ulang tahun sesuai pesanan,” ujar Yunita.

Tonny bercerita, dia dan adiknya mengawali bisnis roti dengan modal Rp 50 juta yang digunakan untuk membeli satu oven, satu proofer, dan satu mixer. “Awalnya kami tidak punya gerai seperti ini. Jadi roti kami buat di rumah dengan resep buatan kami sendiri, lalu pemasaran kami lakukan melalui Instagram, serta dengan membagikan roti ke teman-teman,” tuturnya.

Tak disangka, lanjut Tonny, teman-temannya menyukai roti buatannya. Pesanan pun mulai berdatangan sehingga ia memutuskan membuka toko dengan nama Babe Bakery.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada Agustus 2015, Tonny membuka gerai pertama di Jakarta. Lantaran tanpa pengawet, Tonny dan Yunita sempat pusing lantaran harus menarik rotinya dengan cepat, khawatir telanjur basi. Mereka punya kebijakan tidak menjual roti yang tidak terjual pada hari sebelumnya untuk menjaga kualitas dan kredibilitas toko rotinya di mata konsumen. “Namun setelah rotinya perlahan mulai dikenal, kini perputaran penjualannya mampu melampaui kecepatan penarikan rotinya,” ujar kelahiran Bangka, 24 Agustus 1976 ini.

Empat bulan setelah gerai pertama dibuka, Tonny membuka gerai kedua di Lampung bermitra dengan temannya. Menurut Tonny, pasar di Lampung cepat merespons. Persaingan di kota ini pun belum seketat di Jakarta, sehingga ia memutuskan membuka gerai ketiga.

Dalam hal strategi penjualan, Tonny mengemukakan, Babe Bakery sengaja menawarkan harga terjangkau berkisar Rp 5.000-8.000 untuk roti manis, agar masyarakat terbiasa dulu mengonsumsi roti sehat. “Untuk pemasaran, kami memilih dari mulut ke mulut dan menggunakan media sosial,” ujarnya. Kini per harinya Babe Bakery yang mempekerjakan 25 karyawan, memproduksi 500-700 roti yang bisa meningkat berkali-kali lipat bila hari libur nasional.

Selain menekuni bisnis roti, ke depan dua bersaudara ini berencana membuka Bakmi Babe, yang menyajikan bakmi bebas pengawet, serta layanan delivery sendiri bernama Bari atau Babe Delivery.

SWA

Berita lainnya:
Apakah Anda Termasuk Toxic Parents?
Kulkith, Sepatu Cantik dari Limbah Batik


Ada Peniti di Gaun Kerry Washington, Ditujukan Buat Trump

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gojek Beri Pelatihan UMKM Untuk Pahami Tren Bisnis Selama Ramadan 2021

22 April 2021

Gojek Beri Pelatihan UMKM Untuk Pahami Tren Bisnis Selama Ramadan 2021

Gojek menghadirkan Akademi Mitra Usaha (KAMUS) dan tren bisnis menarik selama Ramadhan yang ditujukan untuk pelaku UMKM


Tren Co-Living Space, Tempat Hunian Sekaligus Area Kerja Anda

6 April 2018

Dua anggota WeWork bermain pingpong di depan area laundry umum di gedung WeLive, Manhattan. Caitlin Ochs / Bloomberg
Tren Co-Living Space, Tempat Hunian Sekaligus Area Kerja Anda

Menjamurnya co-working space saat ini menjadi sebuah tren tempat para pengusaha berkumpul. Namun sekarang sudah ada tempat tinggal dengan rekan kerja.


Ruben Onsu Buka Restoran Geprek Bensu Kedua di Bali

22 Januari 2018

Ruben Onsu. TEMPO/Agung Pambudhy
Ruben Onsu Buka Restoran Geprek Bensu Kedua di Bali

Restoran Geprek Bensu kedua di Bali menjadi cabang yang ke-60 di Indonesia.


Mau Bisnis Tambah Lancar? Kampus Shopee Kembali Digelar

16 Januari 2018

Ilustrasi bisnis titip menitip. Insideretail.ph
Mau Bisnis Tambah Lancar? Kampus Shopee Kembali Digelar

Mahir dalam bisnis kini tak perlu sulit lagi. Ada Roadshow Kampus Shopee. Tahun ini akan menjangkau lebih dari 30 kota di Indonesia.


Icing ala Korea, Rahasia Legit Bisnis Bolu

8 November 2017

Kue Korea (Bisnis.com)
Icing ala Korea, Rahasia Legit Bisnis Bolu

Cake dengan dekorasi icing yang artistik jauh lebih menggugah selera, meskipun pada kenyataannyaicing seringkali disisihkan atau tidak dikonsumsi.


Muhammadiyah Jajaki Pendirian Holding Company Bisnis Usaha

13 September 2017

Warga memilih gantungan kunci bergambar logo Muhammadiyah yang di jual di Bazar Muktamar Muhammadiyah di Kawasan Mounmen Mandala Makassar, 2 Agustus 2015. Pernak-pernik yang dijual yakni kaos, Pin, Gantungan kunci, mug, dan berbagai produk kerajinan tangan lainnya. TEMPO/Hariandi Hafid
Muhammadiyah Jajaki Pendirian Holding Company Bisnis Usaha

Muhammadiyah tengah menjajaki pendirian holding yang akan memayungi semua unit bisnis usaha yang sudah berjalan.


Mau Buka Bisnis Baru? Contoh Baim Wong yang Belajar dari Medsos  

2 September 2017

Aktor Baim Wong saat menghadiri premier film
Mau Buka Bisnis Baru? Contoh Baim Wong yang Belajar dari Medsos  

Baim Wong (35) tak mau hanyut dalam tren seleb yang berbisnis oleh-oleh
kekinian di sejumlah kota. Baim belajar bikin siomay


Dimas Seto Terjun ke Bisnis Kuliner, Begini Siasat Suksesnya

3 Agustus 2017

Dhini Aminarti dan suaminya, Dimas Seto. Instagram.com
Dimas Seto Terjun ke Bisnis Kuliner, Begini Siasat Suksesnya

Bisnis kuliner oleh-oleh kekinian milik artis kian menjamur. Dimas Seto mengaku tidak takut dengan persaingan bisnis.


Bisnis Menjanjikan, Martha Tilaar Wadahi Penata Rias Artis

21 Juli 2017

Wulan Martha Tilaar. Tempo/Hadriany Puji
Bisnis Menjanjikan, Martha Tilaar Wadahi Penata Rias Artis

PAC MUAster menjadi satu society khusus bagi para profesional penata rias artis


Mau Bisnis Sosial? Intip Trik Nila Tanzil Bikin Travel Sparks

17 Juli 2017

Ilustrasi kegiatan voluntourism, bersama Nila Tanzil dan penari Caci Dance. Travelsparks.co
Mau Bisnis Sosial? Intip Trik Nila Tanzil Bikin Travel Sparks

Keinginan Nila Tanzil menyediakan akses buku bagi anak Indonesia Timur melahirnya bisnis sosial Travel Sparks tahun 2014. Apa kuncinya biar happy?