Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kuliner Serba Santan di Gang Gloria Glodok

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Gang Gloria. TEMPO/Subekti
Gang Gloria. TEMPO/Subekti
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Di Gang Gloria di Jalan Pancoran, Glodok, Jakarta, tersembunyi beragam makanan berbahan dasar santan. Beberapa diantaranya meneruskan warisan cita rasa para pendahulu melalui sajian kuliner. Meski ada yang berjualan dengan berpindah tempat, tapi lokasinya di seputar Gang Gloria saja. Seperti enggan beringsut dari gang ini.

Baca juga:
Ngopi Asyik Sambil Berayun di Buaian
Makan Sambil Nonton Live Cooking di Feast Restaurant
William Wongso Bicara Menu Keberuntungan dan Kemakmuran

Bagi penggemar masakan bersantan, ada beberapa hidangan yang patut dicoba jika sedang bertandang ke kawasan Glodok. Kari Lam yang ada sejak 1973 dan sudah turun ke generasi kedua. Kendati sudah tiga kali pindah tempat berdagang, warung kari ayam dan kari sapi itu tetap saja berada di sepanjang Gang Gloria.

Salah satu sejarah unik dari kuliner di kawasan Pecinan ini adalah Soto Betawi buatan orang Cina-Betawi, Ho Tjiang Fung. Belum lagi sambal ebi yang bikin pengunjung kepincut untuk menyantap ketupat sayur Gloria Kartika Chandra, meski warungnya berada di dua lokasi berbeda di pagi dan siang hari. Jadi, rajinlah bertanya jika ingin menemukannya.

#KARI LAM
Akiong buru-buru berganti kemeja ketika pelanggan mulai berdatangan. “Sebentar ya, saya baru datang,” katanya kepada dua tamu yang dudu di ruangan berukuran sekitar 100 meter persegi itu. Akiong lantas sbuk menyuwir daging ayam kampong sembari menyisir bihun. Jam belum genap menunjukkan pukul 09.00, waktu buka warung kari ayam dan sapi Kari Lam. Kemudian Akiong membuka tutup kuali kuah kari. Asap pun membumbung tinggi, bau harum bersantan becampur daging ayam langsung tercium.

Sambil membubuhkan bawang goreng ke mangkuk kari, Akiong pun berkisan. “Warung ini sudah ada sejak 1973 di Gloria, Jakarta. Mulanya di Medan. Bapak saya yang bikin,” kata Akiong. Nama Lam diambil dari sapaan ayah Akiong, Alam. “Jadi, Kari Lam berarti kari si Alam,” ujarnya.

Sudah tiga kali warung ini berpindah tempat, tapi selalu di Gang Gloria, dekat dengan Pasar Glodok. Terakhir pada 1990-an, dan saat itu pulang warung tersebut dikelola penuh oleh Akiong. Selama tiga decade terakhir, dia melihat penurunan jumlah pengunjung, terutama sejak 1990-an. Pemicunya, menurut dia, warga etnis Tionghoa yang bermukim di wilayah Glodok dan sekitarnya mulai pindah ke Perumahan Kelapa Gading, Serpong, dan Pantai Indah Kapuk. Belum lagi adanya krisis moneter.

Meski begitu, sampai sekarang masih ada pelanggan setia yang datang. Mereka biasanya kangen rasa kuah santan racikan keluarga Cina-Medan yang sangat khas: mlekoh, tapi tak medok dan tak bikin eneg. Selain itu, tekstur special daging ayam kampungnya empuk. Bila tak terlalu suka daging ayam, Akiong juga menjual kari sapi.

Kari Lam
Ujung Gang Gloria, Jalan Pancoran, Glodok, Jakarta
Buka pukul 09.00-15.30
Harga: Rp 40-45 ribu

#SOTO BETAWI AFUNG
Bukan sekali-dua kali Siti Maemunah, pramusaji di warung milik Ho Tjiang Fung, mendengar pertanyaan para pengunjung ihwal kedai milik majikannya. “Cina kan biasanya identik jual mi, kok ini jual soto? Soto Betawi pula,” begitulah perempuan separuh baya tersebut menirukan ujaran para taunya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Soto ini memang punya Asnawi, asli Cina-Betawi,” kata Siti. Mulanya, si empu warung membuka bisnis buah impor. Sayangnya, pada masa pemerintahan Soeharto, importer sulit masuk ke Indonesia. Sebab itu, bosnya beralih jalur bisnis. Tepatnya pada 1982, Afung yang dikenal memiliki keterampilan masakan berkuah santan, membuka warung soto Betawi. Tak dinyana, warungnya eksis hingga kini.

Sebuah plakat berwarna kuning yang menggantung di pintu masuk warung menjadi tanda penunjuk sekaligus ‘salam’ pembuka bagi pengunjung. Soto Betawi Afung memiliki rasa yang berbeda karena kuah santan dicampur dengan sumsum. Sementara dari penampilannya pun enak dipandang mata: semangkuk soto tersaji lengkap dengan irisan daging sapi beserta urat, babat, plus paru yang digoreng garing. Bisa juga ditambah sumsum jika pelanggan merasa masih kurang. “Tapi kalau memiliki kolesterol tinggi, sebaiknya jangan tambah sumsum,” ujar Siti.

Soto Betawi Afung
Gang Gloria, Jalan Pancoran, Glodok, Jakarta
Buka pukul 06.00-16.00
Harga Rp 42 ribu

#KETUPAT SAYUR GLORIA KARTIKA CHANDRA
Lapaknya menyempil, hampir tak terlihat dari jalan setapak di gang pecinan. Jadi, anda harus bertanya untk menemukan warung yang berdiri sejak 1960 tersebut. “Ya, dari dulu gini-gini aja. Hanya menggelar meja di depan toko orang, tapi syukurlah pelanggan sudah tahu,” kata Sujono Chandra, si empunya dagangan.

Di lapak sederhana itu, 150 ketupat habis terjual dalam sehari. Generasi kedua pemegang warisan warung sayur asli Betawi itu malah bingung kenapa orang-orang dari berbagagi daerah rela datang demi mencicipi masakannya. “Saya rasa olahannya sama dengan lainnya. Santannya sama, isinya sama. Mungkin sambal ebinya yang bikin nikmat,” kata Sujono. Penampilan ketupat sayur yang kondang tersebut memang biasa. Hanya porsinya sangat besar, cukup untuk dua orang. Dan, ada sambal ebi yang disiram di atas racikan ketupat sayur.

Benar seperti yang dikatakan Sujono. Santan dan ketupat memang rasanya standar. Tapi yang membikin special adalah sambalnya. Gurih pedas yang muncul dari racikan sambal ebi diperkiat oleh aroma legit santan. Sujono menggelar dagangannya dari pagi. Namun pada siang hari pindah ke mulut gang karena tempatnya semua dipakai oleh pedagang lain. “Ya begitulah nasib, pindah-pindah,” ujarnya.

Ketupat Sayur Gloria
Gang Gloria, Jalan Pancoran, Glodok, Jakarta
Buka pukul 08.00-16.00
Harga Rp 52 ribu (ketupat sayur plus ayam kampong) dan Rp 20 ribu (ketupat sayur saja)

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Berita lainnya:
Cara Benar Bersihkan Kuas Makeup
8 Kebiasaan Suami yang Bikin Istri Minta Cerai
Menangani Anak Tantrum Saat Naik Angkutan Umum

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

11 jam lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.


Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

1 hari lalu

Empal Gentong. Shutterstock
Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.


Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

3 hari lalu

Gurame Nyat Nyat. Foto : yummy app
Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

Gurame nyat nyat adalah kuliner primadona yang banyak diminati wisatawan domestik dan manca negara saat berkunjung ke Bangli, Bali. Ini resepnya.


5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

5 hari lalu

Biryani, Hyderabad. Unsplash.com/Shreyak Singh
5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri


Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

13 hari lalu

Mi lethek khas Bantul, Yogyakarta. Dok. Visiting Jogja
Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

Banyak bahan baku pangan lokal yang bisa digunakan sebagai subtitusi bahan impor untuk membuat produk kuliner sejenis, seperti mi.


Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

15 hari lalu

Ilustrasi berbagi foto kuliner di media sosial. Digitalcoco.com
Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

Bolehkah mengunggah konten atau foto-foto makananan dan kuliner saat orang tengah berpuasa Ramadan? SImak penjelasan berikut.


Mengulik Keragaman Kuliner Khas Jawa Timur, Banjarmasin, hingga Lombok

18 hari lalu

Bebek Songkem. (dok. Indonesia Kaya)
Mengulik Keragaman Kuliner Khas Jawa Timur, Banjarmasin, hingga Lombok

Ada tiga episode web series dalam format dokumenter membahas tentang filosofi, cara hingga tips memasak kuliner setiap daerah


5 Kreasi Resep Pisang Ijo untuk Berbuka Puasa yang Enak

19 hari lalu

Bahan makanan pisang ijo bisa dikreasikan menjadi beragam jenis hidangan menarik. Berikut 5 kreasi resep pisang ijo yang bisa Anda recook. Foto: Canva
5 Kreasi Resep Pisang Ijo untuk Berbuka Puasa yang Enak

Bahan makanan pisang ijo bisa dikreasikan menjadi beragam jenis hidangan menarik. Berikut 5 kreasi resep pisang ijo yang bisa Anda recook.


5 Tips Hemat Biaya saat Menonton Konser di Luar Negeri

22 hari lalu

Jewel di Bandara Changi, Singapura. (foto: Jiachen Lin)
5 Tips Hemat Biaya saat Menonton Konser di Luar Negeri

Ada beberapa tips untuk menghemat biaya saat menonton konser di luar negeri


7 Rekomendasi Tempat Kuliner Ramadhan di Bandung yang Kekinian

26 hari lalu

Sudirman Street Food, Bandung. Kuliner malam di Bandung. FOTO/Instagram/sudirmanstreetfood_bandung
7 Rekomendasi Tempat Kuliner Ramadhan di Bandung yang Kekinian

Berikut rekomendasi kuliner Ramadhan di Bandung yang populer dan kekinian. Ada banyak makanan yang bisa dibeli, mulai dari gorengan hingga kolak.