TEMPO.CO, Jakarta - "Saya minta maaf, tapi dia membuat saya marah" atau "Maaf, tapi dia yang mulai duluan".
Anda mungkin pernah mendengar kata-kata seperti itu meluncur dari bibir si kecil saat dia berusaha meminta maaf. Pernyataan maaf seperti itu tidaklah efektif dan secara tidak langsung membuat anak melempar tanggung jawabnya.
Sia-sia saja jika anak hanya meminta maaf tapi tetap menyalahkan orang lain. Sadar dan meminta maaf atas kesalahan yang diperbuat adalah langkah pertama anak bertanggung jawab atas perbuatannya. Setelahnya, orang tua wajib memastikan anak tidak mengulangi perbuatan yang sama.
Tegaskan konsekuensi yang akan diterima anak sesuai dengan kesalahan yang diperbuatnya. Ungkapan maaf ini akan mendorong kemampuan pemecahan masalah anak, sehingga ia tidak melimpahkan kesalahannya kepada orang lain.
Setelahnya, ajarkan anak "menebus" kesalahannya. Ajak anak menulis surat permintaan maaf kepada temannya jika ia telah berkata kasar, misalnya. Terakhir, beri sedikit waktu kepada anak untuk belajar bertanggung jawab atas perbuatannya.
Terkadang perbuatan anak memang bisa membuat Anda frustrasi atau sedih. Tapi usahakan Anda tetap bersabar dan memberikan contoh yang baik kepada anak.
Berita lainnya:
Bahaya Pendingin Ruangan bagi Kesehatan
4 Persiapan Tina Talisa Jelang Debat Pilkada DKI Kedua
Imlek, William Wongso Bicara Menu Keberuntungan dan Kemakmuran