Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cara Berantas Berita Hoax Ala Selebritas

image-gnews
Ilustrasi anti-hoax
Ilustrasi anti-hoax
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hampir semua orang senang membaca meme. Celoteh humor yang dipadankan dengan gambar sosok atau kejadian yang menarik banyak dijadikan hiburan di dunia maya.

Namun, meme yang sejatinya ditujukan untuk menghibur masyarakat bisa berubah menjadi petaka manakala dibumbui oleh konten-konten menyesatkan oleh segelintir oknum. Apalagi, jika konten fiktif tersebut lantas dipercayai publik sebagai sebuah kebenaran.

Penyebaran konten bohong alias hoax memang lazim terjadi di negara manapun. Akan tetapi, di Indonesia penyebaran hoax dinilai sudah melampaui batas yang bisa ditoleransi nalar dan bertransformasi menjadi masalah akut.

Penyebaran hoax yang semakin membabi buta di dunia maya turut meresahkan kepala negara. Tidak hanya terkait berita abal-abal yang menyangkut sentimen politik dan SARA, tetapi segala macam informasi palsu yang menyesatkan dan memecah belah opini publik.

Hoax rupanya tidak hanya menjadi momok di dunia politik. Di jagat hiburan pun, berita atau konten bohong menjadi makanan sehari-hari yang harus dihadapi oleh para selebritas. Tidak jarang mereka harus membuat klarifikasi untuk meluruskan opini publik.

Lantas, bagaimana selebritas Tanah Air menghadapi fenomena hoax?

Giring Ganesha Djumaryo alias Giring ‘Nidji’ adalah salah satu selebritas yang paling getol memerangi virus hoax seputar isu yang sedang memanas di Tanah Air. Dia juga terlibat dalam Deklarasi Masyarakat Indoensia Anti-Hoax.

Musisi 33 tahun itu bahkan menggandeng Opini.id untuk melansir serial video bertajuk Nge-Giring Nalarguna meluruskan berbagai isu hoax. Beberapa tema yang diangkat antara lain Demo FPI, 10 Juta Pekerja Tiongkok, Indonesia Itu Toleran, dan Polisi Sekarang Kece.

"Kalau ada yang mem-posting berita-berita hoax, saya tidak ikut berkomentar karena nanti malah menjadi ramai dan semakin tersebar. Belakangan ini, saya justru rajin melaporkan status-status bernada hasutan, permusuhan, atau hoax di Facebook," ujarnya.

Menurutnya, berita hoax tidak boleh dibiarkan, karena kalau dibiarkan informasi bohong bisa semakin menyebar ke lebih banyak pengguna media sosial dan bisa dianggap sebagai sebuah kebenaran.

"Salah satu upaya saya adalah bekerjasama dengan Opini.id untuk membuat video-video berdasarkan fakta guna menanggapi isu yang sedang memanas. Salah satu isu [yang dibahas dalam video] adalah 10 Juta Pekerja Tiongkok."

Dia berpendapat, banyak masyarakat yang sudah termakan berita hoax. Terbukti, respons negatif untuk video yang dibuatnya sangat luar biasa. Bahkan, sampai ada yang mengancam segala. "Padahal, saya berusaha meluruskan informasi yang tidak benar dan bisa merusak persatuan bangsa. Jadi, saya ikut mensosialisasikan kepada masyarakat agar tidak mudah percaya dengan berita-berita yang beredar di media sosial. Setiap kabar harus dikroscek terlebih dahulu sumber beritanya."

Untuk melawan penyebaran hoax, lanjutnya, hal paling sederhana yang bisa kita lakukan adalah tidak mudah menekan tombol ‘share’. Apapun yang dibaca di medsos, itu harus ditelah dan dicerna masak-masak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selebritas lain yang aktif terlibat upaya perang terhadap hoax adalah Olga Lydia. Model dan aktris berusia 40 tahun itu mengajak masyarakat untuk lebih bijaksana dalam menyebarkan konten di media sosial.

"Kita sudah enek, bosan, dan jenuh membaca berita hoax. Sebab, berita bohong sudah menyebar kemana-mana. Hoax itu banyak yang tidak masuk akal dan disebarkan oleh begitu banyak oknum," ungkapnya.

Dia berharap masyarakat lebih bisa menahan diri. Jangan langsung membagikan berita yang diterima di media sosial, tetapi harus menelaahnya terlebih dahulu. Cermati apakah gambar atau kabar yang tersebar di Internet itu sesuai dengan kenyataannya atau tidak.

"Saat ini kan sudah banyak aplikasi di ponsel pintar. Diharapkan para penggunanya sepintar ponselnya. Jadi, kalau ada gambar yang bombastis, bisa dicek dulu di Google untuk ditelusuri situs mana saja yang sudah melansir gambar itu." ujar Olga lagi.

Lain halnya dengan anggota Komisi X DPR Anang Hermansyah. Secara terpisah, musisi dan suami penyanyi Ashanty itu memiliki pandangan berbeda tentang perang terhadap hoax yang sedang digencarkan pemerintah saat ini.

Dia mengaku mendukung saja upaya pemerintah untuk memerangi fenomena penyebaran berita bohong melalui wacana pembentukan Badan Siber Nasional (Basirnas). Syaratnya, lanjut Anang, wacana itu jangan sampai justru membebani keuangan negara.

"Kalau pemerintah memang memiliki tekad untuk membentuk Basirnas, silakan saja. Namun, saya ingatkan agar jangan sampai upaya itu membebani keuangan negara, apalagi sampai menambah utang baru," katanya.

Menurut Anang, lebih baik pemerintah menggunakan sarana dan infrastruktur yang sudah ada. Misalnya, melalui program Internet sehat yang sudah pernah dilakukan pemerintah. Apalagi, negara sudah punya Lembaga Sandi Negara dan Kemenkominfo.

"Maksud saya, semangatnya [untuk memerangi hoax] harus benar-benar efisien. Apalagi, kan Pak Presiden sejak awal memiliki komitmen untuk menghapuskan lembaga nonstruktural." tutur Anang.

BISNIS

Berita lainnya:
Cara Sederhana Meredakan Nyeri Puting saat Menyusui
4 Pertanyaan Jebakan Wawancara Kerja dan Cara Menjawabnya
Mainan Berserakan, Yuk Pandu Anak untuk Membereskannya

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


AirNav Indonesia Pastikan Kabar Pesawat Jatuh di Perairan Bengga NTT Hoax

21 jam lalu

AirNav Indonesia Pastikan Kabar Pesawat Jatuh di Perairan Bengga NTT Hoax

AirNav Indonesia memastikan kabar adanya pesawat terbang rendah yang jatuh di perairan Bengga Nagekeo yang tersebar luas adalah tidak benar alias hoax


Video Viral Penangkapan Paksa Istri Anggota TNI yang Laporkan Suami Selingkuh, Polda Bali: Hoax

8 hari lalu

Ilustrasi penahanan. Sumber: aa.com.tr
Video Viral Penangkapan Paksa Istri Anggota TNI yang Laporkan Suami Selingkuh, Polda Bali: Hoax

Polda Bali buka suara perihal penangkapan paksa istri anggota TNI yang mempunyai anak usia 1,5 tahun dan menyusui di sel tahanan.


Beredar Video Dampak Gempa di Pulau Bawean, BMKG: Hoax

31 hari lalu

Beredar video dampak gempa Jumat sore di Pulau Bawean yang dibantah BMKG. (infobmkgjuanda)
Beredar Video Dampak Gempa di Pulau Bawean, BMKG: Hoax

BMKG menyatakan bahwa video tersebut bukan dampak dari gempa magnitudo 6,5 di Laut Jawa pada Jumat sore.


Apresiasi MK Hapus Pidana Berita Bohong, ICJR: Jaminan Hak Kebebasan Berekspresi dan Berpendapat

32 hari lalu

Ketua Mahkamah Konstitusi Suhartoyo saat memimpin Sidang Pengucapan Putusan Uji Materi Pasal-Pasal Pencemaran Nama Baik dan Berita Bohong di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Kamis 21 Maret 2024. Permohonan uji materi diajukan oleh Haris Azhar, Fatia Maulidiyanti, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia, dan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) terkait pasal-pasal pencemaran nama baik dan berita bohong. Pasal-pasal yang diuji materi antara lain, Pasal 14 dan Pasal 15 UU 1/1946; Pasal 27 ayat (3) dan Pasal 45 ayat (3) UU ITE; serta Pasal 310 KUHP. Pasal-pasal tersebut dianggap melanggar prinsip nilai negara hukum yang demokratis serta hak asasi manusia, dan seringkali disalahgunakan untuk menjerat warga sipil yang melakukan kritik terhadap kebijakan pejabat publik. TEMPO/Subekti.
Apresiasi MK Hapus Pidana Berita Bohong, ICJR: Jaminan Hak Kebebasan Berekspresi dan Berpendapat

Institute for Criminal Justice Reform (ICJR) mengapresiasi putusan Mahkamah Konstitusi yang menghapus pidana berita bohong.


Sederet Kontroversi Ratna Sarumpaet, Terbaru Keluar Pakai Mobil saat Perayaan Nyepi di Bali

42 hari lalu

Ratna Sarumpaet saat memberikan keterangan pers di kediamannya di Jalan Kampung Melayu Kecil V, Jakarta, Kamis, 26 Desember 2019. Ia divonis dua tahun penjara yang diterimanya untuk dakwaan menyebarkan berita bohong alias hoax.  TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Sederet Kontroversi Ratna Sarumpaet, Terbaru Keluar Pakai Mobil saat Perayaan Nyepi di Bali

Ratna Sarumpaet kembali menjadi perbincangan publik lantaran aksinya keluar rumah dengan mobil saat perayaan Nyepi di Bali.


Cegah Termakan Hoax Soal Infertilitas, Edukasi Diri dengan Informasi Penting Ini

45 hari lalu

PT Merck Tbk, (Merck) perusahaan sains dan teknologi di bidang kesehatan, dan Perhimpunan Fertilisasi In Vitro Indonesia (PERFITRI) berkolaborasi memperbarui situs MauPunyaAnak.id/Tempo-Mitra Tarigan
Cegah Termakan Hoax Soal Infertilitas, Edukasi Diri dengan Informasi Penting Ini

Pakar fertilitas dari RSCM ingatkan pentingnya edukasi diri soal kesuburan agar tercegah termakan isu hoax soal infertilitas.


Le Minerale Jadi Korban Persaingan Bisnis Tak Etis

48 hari lalu

Le Minerale Jadi Korban Persaingan Bisnis Tak Etis

Le Minerale dapat menangkis berbagai serangan terkait keamanan dan mutu produknya dengan menggambarkan ketaatan perusahaan


Produsen yang Dirugikan oleh Hoaks Influencer Bisa Tempuh Jalur Hukum

48 hari lalu

Produsen yang Dirugikan oleh Hoaks Influencer Bisa Tempuh Jalur Hukum

Upaya terus-menerus dari sejumlah pihak untuk memojokkan Le Minerale sejatinya tak lebih dari persaingan bisnis yang tidak etis.


Influencer Pembuat Konten Penyebar Hoaks Bisa Dibawa ke Ranah Hukum

48 hari lalu

Influencer Pembuat Konten Penyebar Hoaks Bisa Dibawa ke Ranah Hukum

Masyarakat diminta agar selalu bersikap cermat dan bijak di jagad maya


Disebut Bisa Melunasi Utang Pinjol, YLKI: Tidak Benar

26 Januari 2024

Ilustrasi Pinjaman Online. Freepix: Rawpixel.com
Disebut Bisa Melunasi Utang Pinjol, YLKI: Tidak Benar

YLKI meminta masyarakat untuk tidak termakan terhadap berita hoax tentang pelunasan utang pinjol.