TEMPO.CO, Jakarta - Penggunaan media sosial pada remaja tidak hanya sebatas berbagi foto dan cerita keseharian saja. Tak jarang, beberapa anak menggunakannya untuk mencurahkan masalah yang dialaminya.
Menurut psikolog anak dan keluarga Ajeng Raviando, salah satu penyebabnya adalah kurang harmonisnya hubungan antara orang tua dan anak sehingga anak lebih memilih menceritakan permasalahannya di media sosial.
"Orang tua bisa mencoba instropeksi diri, apakah sudah menghargai kejujuran anak ketika ia bercerita, tidak menganggap remeh masalah yang dihadapi anak, dan memberi kesempatan untuk bercerita," ujarnya.
Meski masalah yang muncul akibat kesalahan anak, Ajeng mengingatkan para orang tua untuk tidak langsung memarahi anak.
"Tanyakan kepada anak kenapa sampai ia melakukan kesalahan tersebut, kalaupun orang tua marah, usahakan tidak berlebihan. Justru orang tua harus menghargai kejujuran anak," katanya mengimbuhkan.
Tujuannya, agar anak merasa nyaman dan mulai terbuka dengan orang tua. Untuk membangun komunikasi antara orang tua dan anak, idealnya dimulai sejak dini. Orang tua bisa memancing anak dengan bercerita tentang dirinya atau kesehariannya terlebih dahulu.
"Jangan menunggu hingga masalah muncul atau ketika anak menginjak usia remaja, baru menjalin komunikasi dengan anak," tutur Ajeng.
Orang tua, saran Ajeng, bisa memulainya dengan menanyakan hal yang berkaitan dengan aktivitas, perasaan, ataupun hubungan sosial anak sejak dini, misalnya soal di sekolah, hubungan dengan teman, dan pelajaran.
"Sebaiknya, orang tua tidak hanya bertanya seputar akademis saja," kata Ajeng.
Artikel lain:
Tipe Pria yang Tak Pantas Jadi Pasangan Anda
5 Saran untuk Anda Sebelum Menikah
Ini yang Diharapkan Pria dan Wanita dari Pernikahan