TEMPO.CO, Jakarta - Anda yang menderita diabetes, ada kabar gembira untuk Anda. Mamun, seorang pelaku industri kecil menengah (IKM) alas kaki asal Ciomas, Bogor, berhasil menciptakan sandal kesehatan untuk para penderita diabetes.
Sandal ini diberi merek S'lop, terinspirasi dari seorang ibu penderita diabetes yang salah satu kakinya membengkak dan hanya beralaskan sebuah busa yang diikat.
"Inspirasinya waktu jalan ke Sukabumi. Ada ibu-ibu satu kakinya bengkak, kayaknya karena diabetes. Dia tidak pakai sandal, karena kan sandal tidak ada yang gede sebelah. Jadi, dia hanya pakai busa. Nah, saya terpikir untuk membuat sandal ini," kata Mamun.
Jadilah pria yang mengaku sudah belajar membuat sandal dan sepatu sejak usia tiga tahun itu mencoba mendesain sandal yang bisa digunakan oleh para penderita diabetes.
Mamun memilih bahan baku busa sebagai komponen utama dalam pembuatan S'lop, karena sifatnya yang lembut dan tidak mudah melukai kulit. "Kalau diabetes kan tidak boleh luka, makanya kita cari bahan yang lembut," tukas pria 54 tahun ini.
Mamun juga menambah bahan kulit sintetis untuk melapisi sandal yang saat ini hanya diproduksi berwarna hitam saja. Untuk menghindari slip, Mamun memilih sol atau alas sandal anti licin yang didatangkan dari Surabaya, sehingga penggunanya tidak perlu khawatir terpeleset.
Tidak hanya itu, Mamun juga menambahkan perekat di beberapa bagian agar pengguna dapat menyesuaikan ukuran kaki yang seringkali membengkak akibat diabetes.
"Semua bahan baku saya dapat di sekitar Bogor, mulai dari busa, kulit sintetis, perekat. Hanya solnya dari Surabaya, yang memang banyak juga dijual di sini," ungkap Mamun.
Desain S'lop beberapa kali mengalami penyempurnaan, karena mendapat berbagai masukan dari konsumen. Mamun tak keberatan akan hal itu, karena akhirnya sandal ciptaannya kini bisa diterima oleh masyarakat.
Saat ini, Mamun baru memasarkan sandal kesehatan tersebut ke dokter dan klinik-klinik di Bogor, khususnya yang memiliki afiliasi dengan klinik di seluruh Indonesia.
Adapun harga yang dipatok untuk sepasang sandal yang diproduksi 400 pasang per bulan tersebut adalah sebesar Rp 50 ribu. "Ini kan industri rumahan. Saya belum jual ke pasaran langsung. Jadi, baru dipasarkan ke dokter dan klinik-klinik dengan harga Rp 50 ribu per pasang," tuturnya.
Menurut Mamun, sandal yang dia ciptakan tersebut saat ini sedang dalam pengurusan hak paten, sehingga produk asli Ciomas ini tidak mudah ditiru pihak lain.
Mamun bercita-cita agar sandal tersebut dapat lebih dimanfaatkan oleh masyarakat banyak dengan cara mengekspornya. Dia berharap, pemerintah maupun pihak lain dapat membuka jalan agar S'lop asal Ciomas ini dapat mendunia.
Berita lainnya:
Yoga Prenatal, Apa Saja yang Harus Diperhatikan?
Posisi Jerawat Bisa Menunjukkan Kondisi Kesehatanmu
Rahasia Turunnya Berat Badan Oprah Winfrey Hingga 20 Kg