Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

S'lop, Sandal Kesehatan untuk Penderita Diabetes  

image-gnews
Mamun (54) memproduksi sandal kesehatan diabetes. - Antara
Mamun (54) memproduksi sandal kesehatan diabetes. - Antara
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Anda yang menderita diabetes, ada kabar gembira untuk Anda. Mamun, seorang pelaku industri kecil menengah (IKM) alas kaki asal Ciomas, Bogor, berhasil menciptakan sandal kesehatan untuk para penderita diabetes.

Sandal ini diberi merek S'lop, terinspirasi dari seorang ibu penderita diabetes yang salah satu kakinya membengkak dan hanya beralaskan sebuah busa yang diikat.

"Inspirasinya waktu jalan ke Sukabumi. Ada ibu-ibu satu kakinya bengkak, kayaknya karena diabetes. Dia tidak pakai sandal, karena kan sandal tidak ada yang gede sebelah. Jadi, dia hanya pakai busa. Nah, saya terpikir untuk membuat sandal ini," kata Mamun.

Jadilah pria yang mengaku sudah belajar membuat sandal dan sepatu sejak usia tiga tahun itu mencoba mendesain sandal yang bisa digunakan oleh para penderita diabetes.

Mamun memilih bahan baku busa sebagai komponen utama dalam pembuatan S'lop, karena sifatnya yang lembut dan tidak mudah melukai kulit. "Kalau diabetes kan tidak boleh luka, makanya kita cari bahan yang lembut," tukas pria 54 tahun ini.

Mamun juga menambah bahan kulit sintetis untuk melapisi sandal yang saat ini hanya diproduksi berwarna hitam saja. Untuk menghindari slip, Mamun memilih sol atau alas sandal anti licin yang didatangkan dari Surabaya, sehingga penggunanya tidak perlu khawatir terpeleset.

Tidak hanya itu, Mamun juga menambahkan perekat di beberapa bagian agar pengguna dapat menyesuaikan ukuran kaki yang seringkali membengkak akibat diabetes.

"Semua bahan baku saya dapat di sekitar Bogor, mulai dari busa, kulit sintetis, perekat. Hanya solnya dari Surabaya, yang memang banyak juga dijual di sini," ungkap Mamun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Desain S'lop beberapa kali mengalami penyempurnaan, karena mendapat berbagai masukan dari konsumen. Mamun tak keberatan akan hal itu, karena akhirnya sandal ciptaannya kini bisa diterima oleh masyarakat.

Saat ini, Mamun baru memasarkan sandal kesehatan tersebut ke dokter dan klinik-klinik di Bogor, khususnya yang memiliki afiliasi dengan klinik di seluruh Indonesia.

Adapun harga yang dipatok untuk sepasang sandal yang diproduksi 400 pasang per bulan tersebut adalah sebesar Rp 50 ribu. "Ini kan industri rumahan. Saya belum jual ke pasaran langsung. Jadi, baru dipasarkan ke dokter dan klinik-klinik dengan harga Rp 50 ribu per pasang," tuturnya.

Menurut Mamun, sandal yang dia ciptakan tersebut saat ini sedang dalam pengurusan hak paten, sehingga produk asli Ciomas ini tidak mudah ditiru pihak lain.

Mamun bercita-cita agar sandal tersebut dapat lebih dimanfaatkan oleh masyarakat banyak dengan cara mengekspornya. Dia berharap, pemerintah maupun pihak lain dapat membuka jalan agar S'lop asal Ciomas ini dapat mendunia.

TABLOIDBINTANG

Berita lainnya:
Yoga Prenatal, Apa Saja yang Harus Diperhatikan?
Posisi Jerawat Bisa Menunjukkan Kondisi Kesehatanmu
Rahasia Turunnya Berat Badan Oprah Winfrey Hingga 20 Kg

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gojek Beri Pelatihan UMKM Untuk Pahami Tren Bisnis Selama Ramadan 2021

22 April 2021

Gojek Beri Pelatihan UMKM Untuk Pahami Tren Bisnis Selama Ramadan 2021

Gojek menghadirkan Akademi Mitra Usaha (KAMUS) dan tren bisnis menarik selama Ramadhan yang ditujukan untuk pelaku UMKM


Tren Co-Living Space, Tempat Hunian Sekaligus Area Kerja Anda

6 April 2018

Dua anggota WeWork bermain pingpong di depan area laundry umum di gedung WeLive, Manhattan. Caitlin Ochs / Bloomberg
Tren Co-Living Space, Tempat Hunian Sekaligus Area Kerja Anda

Menjamurnya co-working space saat ini menjadi sebuah tren tempat para pengusaha berkumpul. Namun sekarang sudah ada tempat tinggal dengan rekan kerja.


Ruben Onsu Buka Restoran Geprek Bensu Kedua di Bali

22 Januari 2018

Ruben Onsu. TEMPO/Agung Pambudhy
Ruben Onsu Buka Restoran Geprek Bensu Kedua di Bali

Restoran Geprek Bensu kedua di Bali menjadi cabang yang ke-60 di Indonesia.


Mau Bisnis Tambah Lancar? Kampus Shopee Kembali Digelar

16 Januari 2018

Ilustrasi bisnis titip menitip. Insideretail.ph
Mau Bisnis Tambah Lancar? Kampus Shopee Kembali Digelar

Mahir dalam bisnis kini tak perlu sulit lagi. Ada Roadshow Kampus Shopee. Tahun ini akan menjangkau lebih dari 30 kota di Indonesia.


Icing ala Korea, Rahasia Legit Bisnis Bolu

8 November 2017

Kue Korea (Bisnis.com)
Icing ala Korea, Rahasia Legit Bisnis Bolu

Cake dengan dekorasi icing yang artistik jauh lebih menggugah selera, meskipun pada kenyataannyaicing seringkali disisihkan atau tidak dikonsumsi.


Muhammadiyah Jajaki Pendirian Holding Company Bisnis Usaha

13 September 2017

Warga memilih gantungan kunci bergambar logo Muhammadiyah yang di jual di Bazar Muktamar Muhammadiyah di Kawasan Mounmen Mandala Makassar, 2 Agustus 2015. Pernak-pernik yang dijual yakni kaos, Pin, Gantungan kunci, mug, dan berbagai produk kerajinan tangan lainnya. TEMPO/Hariandi Hafid
Muhammadiyah Jajaki Pendirian Holding Company Bisnis Usaha

Muhammadiyah tengah menjajaki pendirian holding yang akan memayungi semua unit bisnis usaha yang sudah berjalan.


Mau Buka Bisnis Baru? Contoh Baim Wong yang Belajar dari Medsos  

2 September 2017

Aktor Baim Wong saat menghadiri premier film
Mau Buka Bisnis Baru? Contoh Baim Wong yang Belajar dari Medsos  

Baim Wong (35) tak mau hanyut dalam tren seleb yang berbisnis oleh-oleh
kekinian di sejumlah kota. Baim belajar bikin siomay


Dimas Seto Terjun ke Bisnis Kuliner, Begini Siasat Suksesnya

3 Agustus 2017

Dhini Aminarti dan suaminya, Dimas Seto. Instagram.com
Dimas Seto Terjun ke Bisnis Kuliner, Begini Siasat Suksesnya

Bisnis kuliner oleh-oleh kekinian milik artis kian menjamur. Dimas Seto mengaku tidak takut dengan persaingan bisnis.


Bisnis Menjanjikan, Martha Tilaar Wadahi Penata Rias Artis

21 Juli 2017

Wulan Martha Tilaar. Tempo/Hadriany Puji
Bisnis Menjanjikan, Martha Tilaar Wadahi Penata Rias Artis

PAC MUAster menjadi satu society khusus bagi para profesional penata rias artis


Mau Bisnis Sosial? Intip Trik Nila Tanzil Bikin Travel Sparks

17 Juli 2017

Ilustrasi kegiatan voluntourism, bersama Nila Tanzil dan penari Caci Dance. Travelsparks.co
Mau Bisnis Sosial? Intip Trik Nila Tanzil Bikin Travel Sparks

Keinginan Nila Tanzil menyediakan akses buku bagi anak Indonesia Timur melahirnya bisnis sosial Travel Sparks tahun 2014. Apa kuncinya biar happy?