Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Berani Pedas Level Tinggi, Coba Sate Taichan  

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Sate Taichan. TEMPO/Nita Dian
Sate Taichan. TEMPO/Nita Dian
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sate ibarat sudah berjodoh dengan bumbu kacang, kecap, atau rencah. Setidaknya begitu sajian daging tusuk ala Madura yang selalu dilumuri bumbu kacang dan kecap ini. Atau sate Padang yang ditemani bumbu kuning olahan rempah-rempah.

Di tengah dominasi dua jenis sate itu, hadir pendatang baru yang bernama sate taichan. Sama-sama daging ayam tusuk yang dibakar, namun bumbunya berbeda dengan sate ala Madura atau Padang. “Ini satu-satunya jenis sate yang bisa membuat keringat bercucuran saat melahapnya,” kata Yusuf, 47 tahun, penjual sate taichan di Jalan Asia Afrika, Senayan, Jakarta.

Yusuf tak tahu persis pemicu sate taichan menjadi kondang di antara penggila kuliner. Yang jelas, kata ia, di sepanjang Jalan Asia Afrika Senayan berjajar lapak-lapak penjual sate taichan sejak enam bulan terakhir. Tambah menarik lantaran tiap lapak dihiasi lampu-lampu LED sebagai identitas kedai.

Menurut Yusuf, sate taichan adalah makanan khas asal Taiwan dan Cina. Di sana, sate taichan menggunakan daging kelinci atau babi. Bumbunya pun cuma semacam kecap asin. Ketika populer di Indonesia, ia menambahkan, bahannya dimodifikasi menjadi daging ayam dengan siraman sambal.

Cara mengolahnya ternyata mirip dengan sate-sate lain. Menurut Yusuf, daging ayam yang sudah ditusuk pada stik bambu diolesi dulu dengan kaldu cair yang sudah dicampur rempah dan garam. Barulah dibakar di atas bara. “Cukup dibakar selama 10 menit, tak sampai gosong,” ia berujar.

Teknik membakarnya tak boleh sembarangan. Sate harus cepat dibolak-balik senyampang kipas terus membuat bara menyala. Cara ini yang membuat daging sate tetap berwarna putih, namun matang hingga ke dalam.

Barulah sate disajikan dengan lontong yang disiram dengan bumbu sambal. Soal bumbu ini, tiap pedagang punya caranya masing-masing. Yusuf memilih menggerus 3 kilogram cabai rawit dengan blender, sehingga bumbunya menjadi lembut. Adapun pedagang lain menyajikan bumbu sambal dengan gerusan kasar sehingga masih tampak kulit dan biji cabai.

Dan benar saja, 3 kilogram cabai yang jadi siraman sate sudah menohok pada tusuk pertama. Pada tusuk sate ketiga, keringat mulai bercucuran di kepala. Lidah dan mulut terasa terbakar karena sambal sate ini. Bagi Anda yang tak gemar makanan pedas, bisa memesan sate taichan dengan perasan jeruk limau saja. Atau tetap menyiram dengan bumbu pedas, namun menambahkan kecap yang tersedia di meja.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sensasi pedas itu pula yang membuat Fenni Aulianti, 20 tahun, ketagihan sate taichan. Dia mengaku tak doyan sate dengan bumbu kacang atau bahannya jeroan. Namun pedasnya sate taichan membuatnya berubah pikiran. “Apalagi isi sate taichan daging semua, tak ada lemak dan kulit,” kata perempuan mahasiswa di sebuah kampus swasta ini.

Sementara itu, Saleh, 20 tahun, menyebut rasa pedas sate taichan adalah daya tarik. Rasa ini membuat penggemar kuliner tak beranjak dari kursi sebelum rasa pedas hilang dari mulut. “Selain rasa satenya, saya dapat suasana nongkrongnya,” tutur warga Hayam Wuruk, Jakarta Pusat, ini.

Seporsi sate taichan dengan 10 tusuk dan selonjor lontong harganya Rp 25 ribu. Namun Anda harus siap-siap mengeluarkan biaya parkir ekstra bila jajan di sepanjang Jalan Asia Afrika. Petugas parkir liar memungut tarif tak masuk akal yang membuat kenikmatan bersantap hilang seketika.

RAYMUNDUS RIKANG

VIDEO Uenakee Sate Klatak

Berita lainnya:
6 Landasan Pernikahan yang Rapuh
Cara Bijak Mengatasi Konflik dengan Rekan Kerja
Sikap Bagi Orang Tua Jika Nilai Anak Tak Memuaskan

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

21 jam lalu

Lumpia isi tahu udang menjadi salah satu jenis gorengan yang tetap sehat untuk menu buka puasa/Foto: Tupperware
Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?


10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

2 hari lalu

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu. Foto: Canva
10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.


Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

3 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.


Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

4 hari lalu

Empal Gentong. Shutterstock
Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.


Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

6 hari lalu

Gurame Nyat Nyat. Foto : yummy app
Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

Gurame nyat nyat adalah kuliner primadona yang banyak diminati wisatawan domestik dan manca negara saat berkunjung ke Bangli, Bali. Ini resepnya.


5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

8 hari lalu

Biryani, Hyderabad. Unsplash.com/Shreyak Singh
5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri


Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

16 hari lalu

Mi lethek khas Bantul, Yogyakarta. Dok. Visiting Jogja
Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

Banyak bahan baku pangan lokal yang bisa digunakan sebagai subtitusi bahan impor untuk membuat produk kuliner sejenis, seperti mi.


Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

18 hari lalu

Ilustrasi berbagi foto kuliner di media sosial. Digitalcoco.com
Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

Bolehkah mengunggah konten atau foto-foto makananan dan kuliner saat orang tengah berpuasa Ramadan? SImak penjelasan berikut.


Mengulik Keragaman Kuliner Khas Jawa Timur, Banjarmasin, hingga Lombok

21 hari lalu

Bebek Songkem. (dok. Indonesia Kaya)
Mengulik Keragaman Kuliner Khas Jawa Timur, Banjarmasin, hingga Lombok

Ada tiga episode web series dalam format dokumenter membahas tentang filosofi, cara hingga tips memasak kuliner setiap daerah


5 Kreasi Resep Pisang Ijo untuk Berbuka Puasa yang Enak

22 hari lalu

Bahan makanan pisang ijo bisa dikreasikan menjadi beragam jenis hidangan menarik. Berikut 5 kreasi resep pisang ijo yang bisa Anda recook. Foto: Canva
5 Kreasi Resep Pisang Ijo untuk Berbuka Puasa yang Enak

Bahan makanan pisang ijo bisa dikreasikan menjadi beragam jenis hidangan menarik. Berikut 5 kreasi resep pisang ijo yang bisa Anda recook.