TEMPO.CO, Jakarta - Namanya Harli Jordean. Usianya baru 13 tahun. Namun siapa sangka jika bocah penggemar kelereng ini sudah memangku jabatan sebagai Chief Executive Officer (CEO) di perusahaan Land of Marbles.
Seperti kebanyakan anak-anak lainnya, Harli gemar mengoleksi mainan. Jenis mainan yang menarik minatnya adalah kelereng. Bocah laki-laki asal Stoke Newington, London, Inggris ini pun dengan serius mengoleksi kelereng sejak usia 6 tahun. Namun, ada satu hal yang terasa kurang bagi Harli: dirinya merasa sulit menemukan kelereng impiannya.
Pada 2009, Harli yang baru berusia 8 tahun berinisiatif membuat laman berjualan daring marble.co.uk. Ia menjual beragam kelereng, dengan harga hingga 599 poundsterling atau 10 juta rupiah untuk kelereng edisi terbatas.
Saat teman-teman seusianya sibuk bermain, Harli sibuk menghubungi pemasok barang, membeli stok, dan menangani pembelian di kerajaan kelereng miliknya. Harli menjalani hari-harinya sebagai CEO sambil tetap bersekolah. Alih-alih lelah, ia sangat menikmati bisnisnya.
“Impian saya memiliki toko cabang seperti Hamleys (toko mainan terbesar Inggris). Ini akan menjadi salah satu toko mainan terbesar di dunia, tetapi hanya menjual berbagai jenis kelereng,” ucap Harli.
Harli membuktikan bahwa usia bukan halangan untuk menjalani dan mengembangkan ide bisnis. Ide dasarnya hanya menjual kelereng. Namun, ide yang terkesan sepele itu tidak banyak dipikirkan orang. Ia menemukan celah, kemudian mengisi celah itu. Ide Harli untuk fokus ke satu hal, kelereng, menunjukkan keeksklusifan penting dan membuat Anda berbeda dari yang lain.
Berita lainnya:
Otel Lobby, Restoran dengan Suasana Lobi Hotel
Yuk, Intip Kecanggihan Metode Pengobatan di Indonesia
Sikap Orang Tua Bila Anak Lebih Mendengarkan Perkataan Teman