Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cegah Kanker Serviks sejak Dini, Siswa SD pun Perlu Divaksin

image-gnews
Sejumlah siswi sekolah dasar mengikuti pemeriksaan dan pemberian vaksin imunisasi, dalam rangka pencanangan bulan imunisasi anak sekolah, di SDN Lubang Buaya, Jakarta, 4 Oktober 2016.  Pemerintah memberikan imunisasi human papilloma virus (HPV) sebagai bentuk pencegahan penyakit kanker serviks. TEMPO/Imam Sukamto
Sejumlah siswi sekolah dasar mengikuti pemeriksaan dan pemberian vaksin imunisasi, dalam rangka pencanangan bulan imunisasi anak sekolah, di SDN Lubang Buaya, Jakarta, 4 Oktober 2016. Pemerintah memberikan imunisasi human papilloma virus (HPV) sebagai bentuk pencegahan penyakit kanker serviks. TEMPO/Imam Sukamto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dr Koesmedi Priharto SpOT MKes, menjelaskan, diperkirakan sekitar 75.000 anak siswi kelas 5 SD dan sederajat akan diberikan vaksin HPV. Pemprov DKI juga sudah menyiapkan semua tenaga medis Puskesmas sebagai pemberi vaksin di sekolah seperti kegiatan BIAS lainnya. Untuk itu, ia mengimbau orang tua ikut serta mengambil peran aktif untuk melindungi putrinya dari risiko kanker serviks.

Pernyataan Kadinkes Pemprov DKI itu tentu berkaitan dengan upaya Dinkes Provinsi DKI dalam mewujudkan Indonesia bebas dari kanker serviks atau kanker leher rahim dengan pemberian imunisasi Human Pamillomavirus (HPV) melalui kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) kepada murid perempuan kelas 5 SD atau sederajat untuk dosis pertama dan kelas 6 SD atau sederajat untuk dosis kedua, mulai tahun 2017.

Kanker serviks masih menjadi salah satu penyakit yang ditakuti dan juga penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Untuk mengurangi risiko kanker serviks adalah dengan cara mencegah jangan sampai seseorang terinfeksi Virus Human Papilloma. Infeksi virus Human Papilloma dicegah melalui pemberian vaksinasi HPV.

Imunisasi HPV sudah diberikan melalui program BIAS pada 4 Oktober 2016 kepada siswi kelas 5 SD dan sederajat. Riset klinik telah menunjukan bahwa usia 9 hingga 13 tahun adalah jangka usia yang paling baik untuk diberikan vaksin HPV, cukup hanya dengan dua kali dosis vaksin HPV.

Banyak orang yang khawatir bahwa vaksin HPV bisa menyebabkan menopause. Tapi anggapan itu dibantah oleh Koesmedi. Efek samping vaksin HPV hanya menyebabkan sakit di bagian tubuh yang terkena suntikan. "Menopause tidak terjadi pada remaja. Sampai saat ini, tidak ada bukti vaksin HPV menyebabkan menopause," jelasnya.

Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan pada 2015 mencatat kanker serviks berada pada urutan teratas untuk prevalensi penyakit kanker di Indonesia. Di sisi lain, Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) mencatat ada 20.000 kasus baru kanker serviks yang ditemukan di Indonesia setiap tahunnya.

Ketua Himpunan Onkologi Ginekologi Indonesia (HOGI) Andriyono mengatakan, presentase penderita kanker serviks cukup tinggi. Dari 1.000 perempuan, satu di antaranya menderita kanker serviks. Data WHO juga menunjukkan terdapat lebih dari 92.000 kasus kematian akibat kanker serviks.

Saat ini, tenaga kesehatan di seluruh dunia semakin dipusingkan dengan rata-rata umur pasien penderita kanker serviks. Jika dulu kebanyakan penderita kanker serviks menyerang perempuan berusia 50 tahun, kini perempuan muda berusia 30 tahun juga sudah menjadi korban.

Kanker serviks disebabkan oleh virus human papillomavirus (HPV). Ini merupakan jenis virus yang juga menyebabkan kutil di beberapa anggota tubuh. Dari berbagai jenis virus tersebut, HPV 16 dan HPV 18 merupakan yang paling berbahaya.

Sekali terjangkit, virus tersebut dapat berkembang dalam tubuh dalam kurun 2 tahun-3 tahun. Kendati sangat berbahaya, menurut Andriyono, kanker serviks sebenarnya bisa dicegah. Salah satunya adalah dengan pemberian vaksin sejak usia 9 tahun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Vaksin ini dipercaya mampu melindungi tubuh dari serangan kanker serviks. Andriyono menjelaskan rentang usia 9 tahun-13 tahun merupakan masa ideal pemberian vaksin karena sistem imun masih bagus.

Selain melalui vaksinasi yang merupakan pencegahan primer untuk kanker serviks, ada pula pencegahan sekunder melalui skrining berupa pap smear maupun IVA. Pap smear adalah langkah pemeriksaan sederhana, caranya dengan memasukan sebuah alat ke vagina untuk mengambil sampel.

Sampel lalu dibawa ke laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Pemeriksaan ini direkomendasikan bagi semua perempuan yang telah melakukan hubungan seksual setidaknya setiap tiga tahun sekali. Metode deteksi dini lainnya yaitu Inspeksi Visual dengan Asam Asetat atau IVA, dengan menyemprot asam asetat ke leher rahim lalu diamati perubahan yang terlihat.

Apabila terlihat plak putih, artinya sudah ada perubahan dari sel normal menjadi abnormal akibat infeksi HPV. Tes IVA tergolong murah dibandingkan dengan cara lainnya. Seperti halnya pap smear, IVA hanya untuk perempuan yang sudah menikah.

Andriyono juga menyatakan vaksin HPV tidak menyebabkan wanita remaja berhenti menstruasi atau menopause. Lagi pula, tidak ada satu pun bukti dari penelitian yang menunjukan dampak tersebut.

Kementerian Kesehatan juga menegaskan bahwa pemberian vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks bisa menyebabkan menopause dini atau kemandulan.

“Sampai saat ini tidak ada bukti yang menunjukkan adanya hubungan Premature Ovarian Failure (POF) dengan penggunaan vaksin HPV,” ujar Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Oscar Primadi, dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo pada Minggu, 27 November 2016.

BERBAGAISUMBER | PIPIT

Artikel lain:
Salah Kunyah dan Telan Bisa Berakibat Perut Kembung
Bahan Makanan yang Mampu Maksimalkan Kesehatan
Ketahui Perbedaan Flu dengan Pilek

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

10 jam lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

13 jam lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

1 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

1 hari lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang


Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?


Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

5 hari lalu

Petugas Bea dan Cukai tengah melakukan pengecekan pita cukai rokok di Kantor Bea dan Cukai, Jakarta, Selasa 19 Desember 2023. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan 17 juta pita cukai baru untuk memenuhi kebutuhan pada awal tahun 2024. Hal ini juga sejalan dengan penyesuaian tarif cukai hasil tembakau (CHT) pada tahun depan. Tempo/Tony Hartawan
Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

8 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.


7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

9 hari lalu

Ilustrasi kucing (Pixabay)
7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.


Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

16 hari lalu

Menu sambal goreng hati sapi. shutterstock.com
Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

Hati ayam dalam sambal goreng kentang ati, makan khas ketika lebaran, ternyata memiliki manfaat kesehatan. Apa saja?


Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

17 hari lalu

Ilustrasi protokol kesehatan / menjaga jarak atau memakai masker. ANTARA FOTO/FB Anggoro
Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

Hari Kesehatan Sedunia 2024, diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua agar mendapat akses pelayanan kesehatan bermutu.