Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sejarah Gigi Palsu Ternyata sudah Berjalan 4 Abad

image-gnews
AP/Matt Sayles
AP/Matt Sayles
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Para arkeolog yang menggali sebuah biara di kota kecil Lucca, Tuscany, Italia, menemukan gigi palsu unik berusia 400 tahun yang tampaknya merupakan pendahulu jembatan gigi modern. Perkakas yang terdiri atas lima gigi, tiga gigi seri sentral dan dua gigi taring lateral dalam urutan yang secara anatomi salah.

Gigi-gigi yang dikaitkan bersama dengan pengikat emas tersebut milik individu yang berbeda. Untuk membuat gigi palsu tersebut, ujung akar masing-masing gigi dihilangkan dan bagian akarnya dipotong memanjang.

"Gigi-gigi itu lalu diluruskan dan lapisan emas tipis dimasukkan ke celahnya," jelas Simona Minozzi dan Valentina Giuffra dari divisi paleopatologi Pisa University dalam jurnal Clinical Implant Dentistry and Related Research. "Pemindaian Micro-CT menunjukkan adanya dua pin emas kecil yang dimasukkan ke tiap gigi menyilang akar, dan memasang gigi ke pengait emas internal," kata para peneliti.

Gigi palsu itu dipasang pada gigi individual lewat ujung berbentuk dua huruf S yang memiliki dua lubang kecil. Tali kemungkinan digunakan supaya gigi palsu tetap berada di tempat. Menggunakan bantuan mikroskop elektron, para peneliti menemukan lapisan emas tersebut terbuat dari emas 73 persen, perak 15,6 persen dan tembaga 11,4 persen.

Alat untuk menahan gigi di satu tempat pernah digambarkan ahli bedah Prancis Ambroise Pare (1510-1590) yang menjadi dokter bedah untuk sejumlah raja Prancis dan juga Pierre Fauchard (1678-1761), yang disebut bapak kedokteran gigi modern. Tapi, hingga saat ini belum ada bukti langsung yang ditemukan mengenai awal pembuatannya.

"Ini merupakan bukti arkeologi pertama gigi paksu menggunakan teknologi pengikat emas untuk penggantian gigi yang hilang," kata Minozzi kepada Discovery News. Dikatakan, bahwa gambaran perangkat gigi abad 16 dan 17 serupa dengan perkakas yang digunakan bangsa Etruska lebih dari 2.500 tahun yang lalu. "Gigi palsu emas ini jauh lebih rumit karena ada lapisan emas di dalam akar gigi dan gigi diblok dengan pin emas," kata Minozzi.

Gigi palsu yang ditemukan di biara S. Francesco di Lucca selama penggalian dua makam batu besar berisi jasad keluarga Guinigi, keluarga berkuasa yang memerintah kota dari 1392 sampai 1429. Selama bertahun-tahun, jasad penerus generasi dimakamkan di tempat itu sehingga sulit menentukan tahun akurat asal alat tersebut. "Beberapa pecahan tembikar dan medali untuk pemujaan yang ditemukan di laporan stratigrafis yang sama berasal dari abad ke-17," kata para peneliti.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Gigi palsu itu ditemukan di antara sisa jasad 100 individu dan peneliti tidak dapat menemukan rahangnya, jadi tidak tahu milik siapa perkakas itu menurut Minozzi. Minozzi dan koleganya berspekulasi orang tersebut mungkin kehilangan gigi karena pembusukan, infeksi gusi atau penuaan.

Hasil penelitian pada 100 kerangka di dalam makam itu mengungkapkan bahwa separuh dari mereka berusia 40 tahun lebih saat meninggal dan mungkin banyak yang sakit gigi. "Di antara aristokrat Guinigi, keberadaan lubang gigi, periodontitis dan gigi yang hilang lebih dari dua kali lipat dibandungkan di antara penduduk Tuscan," kata Minozzi.

Meski tidak mengetahui siapa yang mengenakannya, para peneliti yakin gigi palsu itu sepenuhnya fungsional. "Hitungan deposit yang melimpah pada gigi dan logamnya menunjukkan itu dipakai dalam waktu lama," kata Minozzi sebagaimana dikutip laman Live Science.

BISNIS

Artikel lain:
Beragam Penyebab Orang Dewasa Sering Mengompol
Kombinasi Olahraga dan Gizi untuk Mencegah Osteoporosis
Manfaat Pemanasan Sebelum Berolahraga

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

11 hari lalu

Ilustrasi label lolos uji keamanan pangan pada kemasan air minum dalam kemasan.
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).


Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker, Haiyani Rumondang.
Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.


Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Ilustrasi wanita pakai masker sambil bekerja. Freepik.com
Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.


Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.


Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Ilustrasi Generasi Milenial. all-souzoku.com
Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan


Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Ilustrasi Asam Lambung.(TEMPO/Gunawan Wicaksono)
Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.


Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Ilustrasi pria sakit demam. shutterstock.com
Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.


Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.


Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Ilustrasi hidung. shutterstock.com
Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?


5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)
5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.