TEMPO.CO, Jakarta - Orang tua memiliki cara berbeda dalam berkomunikasi dengan anak-anaknya. Ada yang bersikap agresif, pasif, lembut, tegas, dan lainnya. Metode interaksi orang tua kepada anak akan tercermin dari cara anak berbicara kepada orang tuanya.
Hati yang Gembira
Pola komunikasi atau interaksi antara orang tua dan anak ini baru terlihat jelas ketika anak menghadapi masalah. Ada anak yang terbuka dan bicara apa adanya, ada pula yang memilih menutup diri dari orang tuanya.
Ayah-Bunda, butuh kesabaran yang tak terbatas saat menghadapi anak yang cenderung tertutup, apalagi sampai berharap dia menuruti apa yang Anda sampaikan. Berbicara dengan anak juga harus disesuaikan dengan usia mereka. Tentu berkomunikasi dengan remaja berbeda dengan anak usia prasekolah.
Cara orang tua memilih gaya berkomunikasi dengan anak akan berdampak pada kemampuan anak untuk mendengarkan dan belajar dari orang tua. Jika orang tua tidak puas dengan reaksi anak, cobalah untuk menerapkan tip dari laman Familyshare berikut ini.
1. Panggil nama anak
Anak-anak sering asyik sendiri, misalnya sibuk bermain dengan teman-teman, sekolah, dan melamun. Panggil nama anak dengan nada positif. Anak akan benar-benar memperhatikan Anda. Namun beri dia waktu untuk menyelesaikan apa yang ada di dalam pikirannya.
Hindari ekspresi marah atau intonasi suara yang menekan saat memanggil nama anak. Jangan panggil nama anak dengan cara mempermalukan atau mengejeknya.
2. Gunakan bahasa positif
Kata-kata yang baik membantu membangun kepercayaan diri dan membuat anak merasa nyaman. Anak akan berperilaku lebih baik dan berusaha memberikan rasa hormat yang sama dengan pujian yang orang tua berikan kepada mereka. Cobalah untuk menjelaskan apa yang Anda ingin anak lakukan dengan kata-kata yang positif.
3. Kontak mata
Jika ingin anak memperhatikan, duduk atau berdiri di samping mereka hingga terjalin kontak mata. Ini lebih mudah bagi anak untuk memberikan perhatian dan mendengar apa yang Anda sampaikan.
4. Pahami perasaan anak
Seorang anak yang mengalami perlakuan kasar di sekolah mungkin tidak mau mendengar apa yang orang tua katakan. Orang tua harus memahami perasaan anak. Intuisi berperan dalam menjalin komunikasi dan interaksi yang baik dengan anak. Jika anak marah, beri mereka waktu untuk menenangkan diri.
5. Bersikap tegas
Bicaralah dengan bahasa yang jelas, baik, tegas, konsisten, dan percaya diri. Beri tahu anak apa yang harus mereka lakukan, mengapa, dan bagaimana mereka harus melakukannya. Berikan pilihan sehingga mereka punya alternatif. Misalnya, kalau sudah selesai belajar, anak boleh menonton televisi atau bermain game.
DINA ANDRIANI
Berita lainnya:
Penggunaan Talenan yang Baik dan Benar
7 Tip Mengatasi Susah Tidur Saat Menginap
Pentingkah Makanan Berlemak untuk Otak Anak?