Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kombinasi Olahraga dan Gizi untuk Mencegah Osteoporosis

image-gnews
Ilustrasi berolahraga. Shutterstock.com
Ilustrasi berolahraga. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.COJakarta - Osteoporosis atau tulang keropos adalah kondisi menipisnya tulang dan lebih banyak dialami wanita. Keadaan ini juga menjadi penyebab 1,2 juta kasus patah tulang setiap tahun di Amerika Serikat.

Salah satu penyebab osteoporosis adalah kekurangan kalsium. Orang dewasa membutuhkan 1.200-1.500 miligram kalsium sehari. Asupan vitamin D juga harus dicukupi karena berfungsi dalam penyerapan kalsium. Kekurangan vitamin D menyebabkan tulang tak bisa menyerap kalsium dengan semestinya.

Menurut laman Very Well, selain karena kekurangan kalsium dan vitamin D, osteoporosis juga bisa disebabkan hal-hal berikut ini.

- Berat badan kurang
- Radang sendi dan rematik
- Anoreksia

- Pertambahan usia
- Jenis kelamin perempuan
- Keturunan

- Postur yang terlalu kurus
- Menopause dini
- Konsumsi obat-obatan corticosteroid atau anticonvulsant

- Pola makan rendah kalsium
- Kurang berolahraga
- Merokok
- Terlalu banyak konsumsi alkohol atau kafein

Banyak olahragawan berpikir risiko mereka terkena osteoporosis rendah karena rutin berolahraga, yang dipercaya bisa memperkuat tulang. Namun para peneliti berpendapat berolahraga saja tidak cukup untuk mencegah tulang keropos.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk mencegah osteoporosis dibutuhkan kombinasi dari olahraga dan gizi yang cukup. Membangun massa otot sejak dini adalah cara terbaik untuk mencegah osteoporosis. 

Hasil penelitian memang menunjukkan bahwa berolahraga bisa membantu menjaga massa tulang pada usia berapa pun. Salah satu latihan yang cocok untuk menjaga kepadatan tulang adalah angkat beban 2-3 kali seminggu. 

Aktivitas lain yang juga baik buat tulang adalah berjalan kaki, naik-turun tangga, dan lari. Hasil penelitian pada wanita paruh baya menunjukkan mereka yang aktif dalam kehidupan sehari-hari memiliki massa lebih baik pada tulang belakang, paha, dan lengan.

Lari juga diklaim mampu memperkuat tulang kaki pada wanita muda dan paruh baya. Berolahraga pun meningkatkan kekuatan otot, koordinasi, keseimbangan, dan menurunkan kemungkinan gampang terjatuh ketika berusia lanjut.

PIPIT

Artikel lain:
Mari Memahami Lebih Jauh soal Otak Manusia
Jessica Alba Buka Rahasia tentang Tubuhnya yang Aduhai  
Batuk dan Sulit Napas? Tanda Paru-paru Bermasalah

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

7 April 2024

Ilustrasi label lolos uji keamanan pangan pada kemasan air minum dalam kemasan.
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).


Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker, Haiyani Rumondang.
Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.


Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Ilustrasi wanita pakai masker sambil bekerja. Freepik.com
Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.


Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.


Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Ilustrasi Generasi Milenial. all-souzoku.com
Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan


Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Ilustrasi Asam Lambung.(TEMPO/Gunawan Wicaksono)
Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.


Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Ilustrasi pria sakit demam. shutterstock.com
Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.


Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.


Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Ilustrasi hidung. shutterstock.com
Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?


5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)
5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.