TEMPO.CO, Jakarta - Tubuh anak rentan terhadap kuman dan penyakit. Pneumonia adalah salah satu penyakit mematikan yang sering terjadi pada anak. Orang tua dapat mencegah risiko penumonia pada anak dengan langkah sederhana.
Ada banyak penyakit yang jika tidak diwaspadai ibu berakibat fatal. Salah satunya, Pneumonia. Penyakit ini terjadi karena adanya infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru. Penyakit ini dinobatkan sebagai penyakit menular penyebab kematian nomor satu pada balita di dunia.
Riset Kesehatan Dasar pada 2013 mengungkap fakta, insiden pneumonia di Indonesia yakni 1,8 persen dengan prevalensi 4,5 persen. Artinya, setidaknya ada 23 balita meningggal setiap jam dan 4 di antaranya akibat pneumonia. Fakta lain yang tidak kalah gawat, pada 2015 ada 554.650 kasus pneumonia di Indonesia. Artinya, kasus pneumonia sepanjang 2015 meningkat cukup tajam.
Dapat diperkirakan, saat ini kasus pneumonia mencapai 3,55 persen dari jumlah balita di Indonesia. Fakta dan data tersebut terungkap dalam talk show “Hari Pneumonia Sedunia” bersama Forum Ngobras. Hadir sebagai narasumber, Kasubdit ISPA Dirjen Penanggulangan dan Pencegahan Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kementerian Kesehatan, Cristina Widaningrum.
Cristina menjabarkan, kuman utama penyebab pneumonia adalah Streptococcus pneumonia dan Haemofilus influenza tipe B. Kedua bakteri ini paling banyak hidup di ujung nasofaring atau tenggorokan, tanpa menyebabkan gejala. "Data menunjukkan kolonisasi bakteri ini ditemukan pada 10 sampai 85 persen pada usia di bawah 5 tahun. Sementara 4-45 persen pada orang dewasa,” jelas Cristina.
Lantas, apa gejala kasat mata dari pneumonia? Menurut Cristina, beberapa gejala kasat mata yang bisa dicermati ibu diantaranya: batuk disertai sesak napas karena alveoli (bagian ujung paru yang menjadi tempat pertukaran udara kotor dan bersih) tertutup lendir dan susah dikeluarkan.
"Yang terjadi kemudian, anak sesak napas dengan napas cepat dan terengah-engah. Ini menandakan ia mencoba menarik oksigen lebih banyak, menyebabkan tarikan dinding ke dalam,” kata dia lagi.
Sepintas, pneumonia memang mengerikan. Namun, penyakit ini dapat dicegah dengan 5 langkah sederhana berikut ini:
1. Pemberian ASI eksklusif
2. Ventilasi rumah yang baik
3. Cuci tangan pakai sabun
4. Minum air bersih dan matang serta sanitasi yang baik
5. Gizi yang cukup dan siembang
Selain itu, lanjut Cristina, imunisasi lengkap dapat membantu mencegah pneumonia, terutama campak, dan DPT (terutama pertusis). "Vaksin pneumonia seperti Hib dan PCV (vaksin konjugasi penumokokus) mempunyai daya proteksi tinggi untuk pneumonia,” katanya.
Berita lainnya:
Waspadalah, Cegukan Bisa Jadi Sinyal Penyakit Berbahaya
Bila Si Kecil Makan Sambil Bermain Gadget, Apa Dampaknya?
Pneumonia pada Anak, Apa Saja Gejalanya?