Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Por Que No, Restoran Spanyol di Sudut Menteng

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Restoran Por Que No. TEMPO/M Iqbal Ichsan
Restoran Por Que No. TEMPO/M Iqbal Ichsan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tak jauh dari Taman Menteng, De Ritsz Building tampak menarik perhatian. Dari kejauhan, terlihat kursi-kursi berwarna natural berjajar. Ada juga tanaman hijau yang mengelilinginya. Inilah satu-satunya bangunan yang memiliki rooftop menarik di antara gedung-gedung tinggi di sekitarnya. Setiap orang yang melihat, pasti membayangkan serunya nongkrong sembari menikmati kesyahduan Ibu Kota saat senja menjelang.

Dari lantai satu, gedung itu tampak biasa saja. Namun nuansa berbeda langsung terasa begitu menginjakkan kaki di lantai paling atas, yakni lantai lima. Tulisan Por Que No memenuhi dinding. Yang membuat takjub adalah komponen yang membentuk tulisan tersebut, yakni potongan pensil warna yang ditancapkan di dinding. Terlihat begitu artistik dan segar.

Sesuai dengan namanya, siapapun pasti langsung teringat dengan Spanyol. Dalam bahasa Indonesia, Por Que No artinya “Kenapa Tidak?”. Seorang perempuan blasteran Belgia dan Indonesia yang menjadi manager Por Que No, Liris mengatakan,  konsep restoran itu adalah ingin menghadirkan tapas bar di Spanyol. Liris menjelaskan, tapas merujuk pada beragam makanan yang disajikan dalam porsi kecil. Penganan tersebut dituang ke dalam mangkuk lalu disantap bersama sambil minum-minum, entah alkohol, jus, atau kopi.

Menariknya, konsep tapas yang diusung di sini di sesuaikan dengan budaya makan orang Indonesia, yakni duduk manis sambil berbincang ringan. Sedangkan di Spanyol, warung tapas umumnya minim kursi karena mereka lebih suka makan dan minum sembari berdiri. “Di sini orang suka pergi ke luar untuk makan, duduk berlama-lama. Makanya kami sediakan bangku yang nyaman,” kata Liris.

Hamparan kursi kayu warna-warni menyegarkan mata dan membuat pengunjung betah berlama-lama di Por Que No. Dindingnya menampilkan pajangan mozaik yang merepresentasikan budaya pop. Ada juga sofa panjang coklat dengan batal kursi.

Di antara muatan interior yang apik, ada satu yang menarik perhatian pengunjung, yakni vas kaca yang diisi potongan-potongan pensil warna –kuning, oranye, hijau, dan merah jambu- semuanya disusun rapi. Konsepnya sama seperti dinding bagian luar restoran tadi yang membentuk tulisan Por Que No. “Ide itu muncul dari pemilik, Melisa. Arsiteknya adalah suaminya sendiri,” ujar Liris.

Penataan di luar berbeda dengan di dalam ruangan. Area di dalam ruangan terlihat lebih kalem dan minimalis. Permainan warnanya lebih natural. Kursi dan bar didominasi unsure coklat berpadu daun hijau. Adapun kursi di luar ruangan biasanya diincar para pengunjung yang mengajak serta pasangan atau sahabatnya.

Setelah menikmati suasana restoran, kini saatnya mengetahui apa yang bisa disuguhkan oleh Por Que No. Liris merekomendasikan menu yang paling banyak dipilih pelanggan, yakni Abrol de Aceitunas Alinadas (buah zaitun) untuk hidangan pembuka; Calamaras en su Tinta (cumi-cumi tinta hitam) untuk hidangan utama; dan White Wine Sangria (cocktail) untuk minuman. Semua menu tertulis dalam bahasa Spanyol dengan keterangan dalam bahasa Inggris.

 Liris juga menyampaikan perbedaan penyajian makanan di Por Que No dengan di tapas bar sesungguhnya. Di sini, kata dia, penganan dikemas dalam bentuk yang unik dan menarik. Sebab itu, banyak tokoh foodgram berdatangan hanya untuk memotret makanan.

Ucapan Liris terbukti saat ketiga menu tadi tersaji di atas meja. Abrol de Aceitunas Alinadas terhidang dengan sebuah pohon mungil yang tertanam di dalam pot dengan buah bulat pada ranting-rantingnya. Buah berwarna hitam dan hijau itu bernama zaitun. Ada sensasi kecut, asin, dan gurih bercampur jadi satu. Sumber rasa gurih ini berasal dari bawang putih cincang yang ditaburkan pada permukaan buah zaitun. Cara memakannya juga unik, seperti memetik buah dari pohon.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Calamaras en su Tinta tak lain adalah cumi-cumi kuah tinta hitam yang dikemas dalam sebuah wadah kaca mungil. Potongan cuminya banyak sekali, cukup untuk 2-3 orang. Saat tutup wadah kaca dibuka, bau khas olahan laut merebak. Harumnya membuat nafsu makan memberontak. Ketika sepotong demi sepotong cumi mendarat di lidah, mungkin rasanya belum tentu cocok untuk sebagian orang Indonesia. “Kami murni mengadopsi dari Spanyol, tidak disesuaikan dengan lidah orang di sini,” kata Liris.

Sementara itu cocktail-nya terasa segar, perpaduan wine, sirup rasa lemon, serta potongan stroberi dan apel di dalamnya. “Namanya sangria, asli dari Spanyol,” ujar Liris. Menyantap hidangan Spanyol diiringi lantunan instumen jazz fusion, menjadi momentum yang indah sembari menikmati matahari yang perlahan kembali ke peraduan.

Por Que No
De Ritz Building, Lantai 5
Jalan HOS Cokroaminoto Nomor 91, Menteng, Jakarta Pusat

Operasional
Selasa-Kamis dan Minggu: jam 12.00-00.00 WIB
Jumat-Sabtu: jam 12.00-02.00 WIB

Kapasitas: 100 orang

Harga: Rp 30-200 ribu per menu.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Berita lainnya:
Pose agar Tampak Lebih Kurus di Dalam Foto
Anda Sering Mual? Jangan Anggap Remeh Penyebabnya
`Bekal` Apa Saja yang Dibutuhkan untuk Berhenti Merokok?

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Inilah 50 Restoran Terbaik Asia 2024

14 hari lalu

Restoran Sezanne Tokyo. Instagram/Sezannetokyo
Inilah 50 Restoran Terbaik Asia 2024

Acara penghargaan restoran terbaik Asia ini diadakan pada Selasa malam, 26 Maret 2024 di Seoul di Grand InterContinental Seoul Parnas.


PPKM Seluruh Indonesia Diperpanjang, Ini Daftar Lengkap Poin Aturannya

10 Mei 2022

Petugas Satpol PP melakukan razia masker di depan Stasiun Klender, Jakarta, Selasa, 10 Mei 2022. Pemerintah memastikan akan terus memperpanjang masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) se-Indonesia hingga waktu yang belum ditentukan. Untuk PPKM Jawa-Bali diperpanjang hingga 23 Mei 2022. TEMPO/Muhammad Hidayat
PPKM Seluruh Indonesia Diperpanjang, Ini Daftar Lengkap Poin Aturannya

Terdapat beberapa poin penting dalam aturan terbaru mengenai perpanjangan PPKM se-Indonesia.


Dinas Pariwisata Sebut Artis Top Dilarang Live Music di Restoran & Kafe, Sebab..

27 Agustus 2020

Ilustrasi wanita ke kafe usai bekerja. shutterstock.com
Dinas Pariwisata Sebut Artis Top Dilarang Live Music di Restoran & Kafe, Sebab..

Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta' Gumilar Ekalaya menjelaskan larangan mendatangkan artis top ke restoran & kafe.


Asosiasi Restoran Amerika Rilis Pedoman Operasional Baru

30 Mei 2020

Ilustrasi pelayan membersihkan meja restoran. Shutterstock
Asosiasi Restoran Amerika Rilis Pedoman Operasional Baru

Pedoman baru operasional restoran selama wabah corona ini berlaku untuk pemilik, pegawai, dan pengunjung.


Uniknya Physical Distancing di Restoran, Pakai Topi Bersungut

18 Mei 2020

Ilustrasi wanita menikmati makanan di restoran. Unsplash/Pablo Merchan
Uniknya Physical Distancing di Restoran, Pakai Topi Bersungut

Pengelola restoran berkreasi dengan tetap menerapkan physical distancing atau jarak antar-individu.


Menikmati Nuansa Vintage di Legend Coffee Malioboro

18 Maret 2019

Legend Coffee. TEMPO | Muh. Syaifullah
Menikmati Nuansa Vintage di Legend Coffee Malioboro

Legend Coffee, sebuah tempat kongkow asik di tengah Kota Yogyakarta, berdekatan dengan kawasan Malioboro.


Hari Raya Imlek, Coba Menu Kantonis di Restoran Hakkasan

5 Februari 2019

Beef Merlot di Hakkasan Jakarta, Hotel Alila SCBD Jakarta. (dok. Hakkasan Jakarta)
Hari Raya Imlek, Coba Menu Kantonis di Restoran Hakkasan

Restoran Hakkasan bertempat di lantai 25 dan 26 Hotel Alila SCBD dan baru dibuka pada Jumat, 8 Februari 2019.


Ketahui Rasa Gelato yang Rentan Mengandung Rum dan Alkohol

1 Oktober 2018

Gelato di restoran Iceberg Caffe Pizza and Gelato di kawasan Cikini, Jakarta Pusat. TEMPO | Rini K
Ketahui Rasa Gelato yang Rentan Mengandung Rum dan Alkohol

Restoran Iceberg Caffe Pizza and Gelato ini sengaja menyesuaikan pakem rasa gelato dengan penduduk Indonesia yang sebagian besar muslim.


Ngopi atau Ngeteh di Kafe Pinggir Danau

29 April 2018

Ice Latte khas Anthology Coffee & Tea. tabloidbintang.com
Ngopi atau Ngeteh di Kafe Pinggir Danau

Belum dua bulan dibuka, keberadaan kafe di kawasan Sentul ini sudah diketahui banyak orang.


Menikmati Kopi Racikan Barista Kopilot

21 April 2018

Sebuah kreasi Latte Art berbentuk bunga disajikan di dalam segelas kopi latte yang dibuat di kedai kopi Cafe Competence Center di Vienna, Austria, 4 Mei 2017. REUTERS
Menikmati Kopi Racikan Barista Kopilot

Kafe di Jakarta Timur mungkin belum semeriah di wilayah Jakarta lainnya. Namun berbahagialah warga setempat punya Kopilot di Cipayung.