TEMPO.CO, Jakarta - Orang tua kadang bingung bagaimana membuat buah hatinya mau mengkonsumsi sayur atau buah. Kebiasaan makan sayur dan buah seharusnya dibiasakan sejak dini dengan peran orang tua dalam memberikan contoh pola makan sehat.
Psikolog keluarga, Ayoe Sutomo, menjelaskan, mengenalkan sayuran dan buah pada anak memang tantangan yang tidak mudah. Kebanyakan anak pemilih makanan. Mereka tidak suka makan sayur dan buah karena biasanya tidak dikenalkan atau dibiasakan sejak dini.
“Bisa juga karena orang tuanya sendiri juga tidak suka makan atau mereka tidak memahami pentingnya sayur dan buah. Bagi anak, rasa makanan sebenarnya sama saja. Jika dibiasakan sejak awal, akan terbentuk dalam pikiran anak bahwa buah dan sayuran itu enak,” kata Ayoe dalam acara “Ngobrol Bareng Sahabat” di Jakarta, Kamis, 17 November 2016.
Ia menambahkan, kadang ada orang tua yang beralasan repot menyiapkan makanan dengan harus mengolah sayur dan buah. Bahkan ada anak yang trauma makan sayur dan buah karena cara memberikannya dipaksa.
“Jika sudah pada kasus seperti ini, akan terbawa seumur hidup dan harus diterapi. Untuk anak-anak berkebutuhan khusus, kadang memang terjadi gangguan sensor di lidah sehingga mereka tidak dapat mengkonsumsi buah dan sayur yang keras,” ujarnya.
Ayoe mengatakan orang tua bisa mengenalkan sayur dan buah kepada anak sejak dalam kandungan. Biasakan makan menu sayur dan buah atau dengan memberikan contoh saat makan bersama. Ia menegaskan, ibu adalah pembuat keputusan di rumah sehingga berkuasa menyiapkan makanan sehat.
“Memang, bagi orang yang sibuk tidak harus selalu menyiapkan hidangan sayuran di rumah. Tapi dalam setiap kesempatan makan di luar rumah pun selalu sertakan sayur dan buah,” ucapnya.
Untuk menarik minat si kecil, menurut Ayoe, orang tua dapat mengkreasikan sayur dan buah dengan menu-menu yang enak dan menarik. Jangan lupa selalu menekankan pentingnya buah dan sayur untuk kesehatan anak. Untuk anak yang telanjur tidak suka buah dan sayur, tidak perlu memaksa.
“Kenalkan sekarang tapi secara perlahan-lahan atau dikombinasikan dengan makanan lain dalam jumlah sedikit demi sedikit. Makan bersama menjadi kesempatan yang sangat baik untuk mendidik dan mengenalkan makanan sehat untuk anak,” katanya.
Artikel lain:
7 Mitos dan Fakta tentang Flu
Dampak Flu pada Ibu Hamil bisa Membahayakan Janin
Memahami Sinusitis, Penyebab, Gejala, dan Pencegahannya