TEMPO.CO, Jakarta - Melibatkan anak dalam beberapa kegiatan di rumah memang mengasyikkan. Memasak, membereskan rumah, bercocok tanam yang dilakukan ibu, ayah, dengan anak-anak dapat meningkatkan interaksi di antara mereka.
Terjebak Workaholic
Khusus untuk memasak bersama, ahli gizi Brenda Janschek berbagi tip agar kegiatan ini menjadi lebih menyenangkan dan anak bersemangat saat makan. Tantangan awal bagi orang tua bagaimana bekerja sama dengan anak. Sebab, antusiame dan polah anak di dapur bisa membuat kegiatan memasak bersama ini menjadi berantakan.
Menurut Janschek, tak ada batasan usia kapan anak bisa diajak memasak bersama. Hanya saja, Anda perlu memperhatikan keamanan dan kenyamanan bagi si buah hati. Berikut ini Sembilan rambu yang harus diperhatikan ketika mengajak anak memasak bersama di dapur seperti dilansir laman Kidspot:
1. Usia dan kemampuan
Libatkan anak sesuai usia dan lihat perkembangan kognitifnya. Kegiatan di dapur bagi anak usia sekitar lima tahun lebih baik dimulai dari membawakan peralatan atau bahan memasak, mencuci sayuran dan buah. Adapun anak usia sekolah dapat membantu memotong bahan, menumis, bahkan membuat resep.
2. Rencanakan menu dan belanja bersama
Anak merasa senang saat orang tua memberinya kesempatan untuk membuat pilihan. Tawarkan pilihan resep terbatas untuk memasak, lalu buat daftar bahan yang dibutuhkan, dan belanja bersama.
3. Pengetahuan
Berbelanja bersama memberikan anak pengetahuan tentang bahan, bumbu masakan, sayuran dan buah. Anak dapat belajar memilih sayuran dan buah yang baik serta bagaimana rasanya.
4. Keamanan dan kebersihan
Ajarkan memakai celemek dan sebaiknya ikat bila anak berambut panjang. Pastikan cuci tangan sebelum dan sesudah memasak. Jauhkan kompor dan pisau pada anak usia balita.
5. Peralatan dapur
Anak dapat belajar mengenal peralatan dapur dan kegunaannya, seperti timbangan, gelas ukur, alat parut, talenan, pisau, pengocok telur, sendok kayu, blender, food processor, ataupun kertas roti.
6. Waktu
Kegiatan memasak bersama anak akan memakan waktu yang lebih lama. Sebab itu, orang tua harus meluangkan waktu khusus agar dapat menjalaninya bersama buah hati dengan santai.
7. Berantakan
Meskipun berantakan, memasak bersama harus menyenangkan, menciptakan kenangan dan menanamkan keterampilan.
8. Anak terlibat langsung
Ketika memasak, libatkan anak dalam berbagai kegiatan sederhana. Misalnya saat membuat kue, anak bisa diminta untuk menyiapkan bahan-bahannya, memecahkan telur, memasukkan tepung ke dalam adonan sampai membentuk kue.
9. Pujian
Anak akan merasa bangga bisa ikut memasak. Jadi, jangan ragu untuk memberi mereka pujian atas apa yang telah dilakukan. Pujian akan mendorong anak untuk ingin membantu lebih sering lagi.
Sesibuk apapun kita, sebaiknya tetap luangkan sedikit waktu untuk memasak bersama anak, meski hanya membuat setangkup roti sederhana untuk sarapan. Sebab, memasak merupakan keterampilan yang akan digunakan seumur hidup, mempererat interaksi, serta memberikan kenangan manis bagi orang tua dan si kecil.
DINA ANDRIANI
Berita lainnya:
Dwayne Johnson Pria Terseksi Tahun Ini
Gemuk Bukan Hanya karena Banyak Makan
Tip buat yang Ingin Belajar Dekorasi Kue, Apa Saja?