TEMPO.CO, Jakarta - Multiple sclerosis (MS) merupakan penyakit yang menyerang saraf pusat dan menyebabkan sejumlah fungsi tubuh berkurang, bahkan hilang. Meskipun jarang menyebabkan kematian, multiple sclerosis (MS) dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan menurunkan produktivitas serta kualitas hidup penderitanya.
Dicap Workaholic
Namun pemahaman multiple sclerosis (MS) di tengah masyarakat umumnya masih rendah. Penyakit saraf yang menyerang sistem saraf pusat ini dapat merusak isolasi pelindung (myelin) di antara saraf (axons), sehingga pesan dari otak dan saraf tulang belakang tidak dapat bekerja dengan baik dan mengakibatkan berkurangnya atau hilangnya sejumlah fungsi tubuh.
Pengajar di Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo sekaligus Sekretaris Yayasan Multiple Sclerosis Indonesia (YMSI), Riwanti Estiasari, mengatakan umumnya multiple sclerosis (MS) terdiagnosis dalam usia produktif 15-50 tahun dan tiga kali lebih rentan terjadi pada wanita dibanding pria.
“Namun, hingga saat ini, belum dapat dipastikan apa penyebab MS dan penyembuhannya yang belum tersedia. Tantangan bagi penderita semakin besar mengingat sulitnya menegakkan diagnosis MS," ujar Riwanti dalam diskusi di Jakarta.
Asosiasi Multiple Sclerosis Amerika tahun 2006 menyebutkan setidaknya satu juta individu di seluruh dunia terdiagnosis menderita MS dan diperkirakan terdapat sepuluh ribu kasus baru setiap tahun.
Artikel lain:
Cek, Sudah Sehatkah Kulit Anda?
Gemuk Bukan Hanya karena Banyak Makan
Manfaat Lemon, dari Semir Sepatu sampai Penghilang Bau