TEMPO.CO, Jakarta - Sakit kepala biasa atau primer adalah masalah kesehatan yang sering tidak berhubungan dengan masalah kesehatan lain. Hal ini berbeda dengan jenis sakit kepala sekunder, yang mungkin berhubungan dengan kondisi fisik lain.
Rossa Bongkar Tanda-tanda Penuaannya
International Headache Society menyebutkan ada 150 jenis sakit kepala, primer maupun sekunder. Tiga jenis sakit kepala yang paling umum adalah migrain, sakit kepala akibat ketegangan (tension-type headaches/TTH), dan sakit kepala cluster.
Mari kita memahami lebih jauh mengenai jenis-jenis sakit kepala, seperti yang dijelaskan Very Well.
1. Migrain tanpa aura
Migrain jenis ini biasanya disebabkan masalah neurologis dan paling umum terjadi. Para penderita migrain akan mengalami sakit kepala yang bisa berlangsung selama 4-72 jam dan biasanya juga diikuti gejala lain, seperti mual, muntah, dan sensitif terhadap cahaya atau suara. Migrain jenis ini ditandai dengan nyeri di satu sisi kepala dan bisa juga di kedua sisi.
2. Migrain dengan aura
Sekitar 30 persen penderita mengalami aura ketika terserang migrain, yakni gangguan penglihatan, perasa, atau berbicara yang berlangsung 5 menit sampai 1 jam sebelum sakit kepala mulai menyerang. Aura ditandai dengan penglihatan yang kabur atau melihat kilatan kecil cahaya.
3. Migrain retinal
Disebut juga migrain okular, yakni jenis migrain yang disebabkan masalah penglihatan dan tidak terlalu umum. Tak seperti migrain aura yang bisa mengakibatkan perubahan penglihatan pada kedua mata, masalah visual pada migrain retinal hanya terjadi pada satu mata, biasanya dari kebutaan sesaat sampai adanya sinar dan warna terang yang berkelebat. Masalah penglihatan ini diikuti sakit kepala atau bisa juga sebaliknya.
4. Migrain menstrual
Buat banyak wanita, menstruasi sering memicu migrain. Migrain menstrual biasanya lebih menyakitkan dan berlangsung lebih lama. Pengobatannya pun tak segampang migrain biasa. Penyakit ini diakibatkan menurunnya hormon estrogen.
5. Sakit kepala akibat ketegangan
Disebut juga tension-type headaches/TTH dan penderitanya merasa kepala seperti diikat dengan kuat dan kadang sakitnya menjalar sampai leher. Pemicu paling umum adalah kurang tidur, stres, dan terlambat makan.
6. Sakit kepala cluster
Sakit kepala seperti ini hanya menyerang pada waktu-waktu tertentu, tapi bisa berlangsung berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan. Meski sangat menyiksa, sakit kepala jenis ini jarang terjadi dan hanya menyerang kurang dari 1 persen populasi manusia. Gejalanya adalah daerah di sekitar mata atau pelipis terasa panas atau serasa ditusuk-tusuk.
7. Migrain abdominal
Anak-anak juga bisa terserang migrain dan kadang rasa sakitnya ada di perut, bukan kepala. Mereka sulit melukiskan rasa sakit ini, tapi biasanya diikuti rasa mual, muntah, kehilangan nafsu makan, dan pucat. Migrain abdominal tak ada kaitannya dengan masalah perut lain, seperti infeksi lambung dan usus.
PIPIT
Artikel lain:
8 Makanan Sahabat Gigi
Mengenali Negeri dengan Kemudahan Menjadi WarganegaraTernyata Lemon Bisa buat Mengecat Rambut dan Mengusir Kuman