Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kenali Jenis Kain Agar Tahu Cara Merawat dan Tahan Lama  

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi kain batik. Shutterstock
Ilustrasi kain batik. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta – Perancang busana Donna Karan mengatakan masa depan dunia mode terletak pada kain. Pernyataan itu didasari oleh anggapan bahwa jagat fashion tidak ada apa-apanya tanpa peran tekstil. Dari kain pulalah karakter seorang desainer akan terefleksi melalui karya-karyanya. Itulah sebabnya, penting bagi insan fashion untuk memiliki pengetahuan yang mumpuni soal kain.

Penyebab Susah Konsentrasi

Sayangnya, tidak semua orang paham bagaimana memperlakukan kain. Bisa jadi Anda pun memiliki banyak pakaian indah dan mahal, tapi tak tahu tentang cara merawatnya. Busana yang sudah dibeli dengan harga mahal akan cepat rusak jika tidak tahu bagaimana menjaganya.

Untuk memahami soal kain dan cara memperlakukannya dengan tepat, yang paling mendasar adalah pengetahuan tentang jenis kain itu sendiri. Kain dibedakan menjadi dua filum besar, yaitu kain dari serat (fibre) natural dan buatan manusia.

Serat natural bisa nabati, seperti kapas, linen, rami, pisang, kapuk, rosela, jute, sisal, manila, kelapa, atau sabut. Namun, bisa juga hewani, seperti wol, sutra, kasmir, angora, mohair, llama, unta, alpaka, dan vicuna.

Ada satu lagi jenis serat natural yang kerap diabaikan orang, yaitu serat yang terbuat dari material mineral. Misalnya, benang emas, perak, silikon, dan material lain yang kerap dijadikan bahan campuran dalam penenunan kain. Sebaliknya, serat buatan/artifisial, misalnya rayon, viscocetencel, atau acetate, serta sintetis, seperti poliester atau tetoron, akrilik, nilon, dan poliamida, dibuat dari minyak bumi untuk menggantikan kain dari serat alam yang semakin mahal harganya.

Dosen bidang Fashion Fabric di Binus Northumbria School of Design (BNSD) dan ESMOD Jakarta, Nurul Akriliyati, menjelaskan, serat artifisial pada umumnya juga terbuat dari tanaman yang diproses menjadi pulp sebelum dibentuk. Nama-nama kain yang sedang populer sebenarnya merupakan merek dagang. Misalnya, Lycra, Tencel, Cerruti, Neoprene, atau Scuba.

Kebanyakan nama kain disebut dari asal serat, jenis benang, dan konstruksi pembuatan, seperti katun, satin, krep, twill, dan tweed. "Karakter yang dimiliki oleh serat menjadi ciri khas dari kain yang dibentuknya. Selain dari serat, karakter kain dipengaruhi dari cara pembuatan benang dan konstruksi pembuatan kain itu,” kata Nurul.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kain yang berasal dari serat natural biasanya lebih mudah menyerap air, tapi agak sulit melepaskannya. Selain itu, lebih mudah kusut dan meninggalkan bekas noda. Karakter ini sangat mempengaruhi tingkat kenyamanan dalam penggunaannya. Namun ada juga kain serat alam yang mudah menyerap air tapi mudah pula melepaskannya. Misalnya, kain wol, mohair, dan kasmir. Kain-kain tersebut memiliki karakter khusus untuk menahan suhu tubuh penggunanya.

Sebaliknya, kain sintetis cenderung sulit menyerap air tapi mudah melepaskannya sehingga perawatan dan pencuciannya jauh lebih mudah. Namun kain sintetis tidak tahan panas sehingga dibutuhkan kehati-hatian ekstra saat penyetrikaan.

Setelah mengenal jenis kain, Anda dapat memilih yang sesuai untuk kebutuhan. Apalagi jika Anda memiliki kulit yang sensitif. Nurul mengatakan, bayi, anak-anak, atau orang dengan alergi bahan sintetis lebih disarankan memilih busana dari serat alam. “Serat alam memiliki pori-pori, bisa menyerap kelembapan, dan baik untuk sirkulasi udara, sehingga sangat cocok untuk iklim tropis," kata Nurul.

BISNIS

Baca juga:
Merawat Sepatu? Enggak Susah, Kok!
Bertubuh Besar, Hindari Pakaian yang Bikin Tampak Gemuk
Ada Teknologi yang Bikin Celana Jins Tampak Keren Dipakai


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengarungi Batasan dengan Semangat "Strive" di Bali Fashion Trend 2024

21 jam lalu

Bali Fashion Trend 2024
Mengarungi Batasan dengan Semangat "Strive" di Bali Fashion Trend 2024

Bali Fashion Trend 2024 juga menyuguhkan serangkaian acara inspiratif seperti talk show, field trip, dan pameran fashion.


Tren Pola Konsumsi Gen Z di China Semakin Bergeser, Tak Berminat Merek Barang Mewah

9 hari lalu

Gen Z  di Cina. Shutterstock
Tren Pola Konsumsi Gen Z di China Semakin Bergeser, Tak Berminat Merek Barang Mewah

Gen Z China berupaya meredefinisi barang-barang mewah yang mengubah pola konsumsi mereka. Pola konsumsi belanja mereka pun berubah.


Mengenal Konsep Fashion Sandwich Outfit yang Sedang Viral di Media Sosial

11 hari lalu

Chef Renatta merupakan koki lulusan Le Cordo Blue Culinary School di Paris, Perancis. Kehadirannya di Master Chef Indonesia identik dengan pakaian warna serba hitam ataupun padu padan monokrom dan coklat. Foto/instagram/renattamoeloek
Mengenal Konsep Fashion Sandwich Outfit yang Sedang Viral di Media Sosial

Konsep fashion sandwich outfit merupakan gaya kombinasi pakaian dengan pemilihan 2 warna atau proporsi yang simpel.


Penampilan Sederhana Paus Fransiskus Dipuji Perancang Busana Adrie Basuki

29 hari lalu

Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik, Paus Fransiskus saat menyapa umat katolik di Gereja Katedral Jakarta, Rabu, 4 September 2024. Paus akan bertemu dengan para uskup, imam, diakon, biarawan-biarawati, seminaris, dan katekis di Gereja Maria Diangkat ke Surga, Gereja Katerdral.  TEMPO/Subekti.
Penampilan Sederhana Paus Fransiskus Dipuji Perancang Busana Adrie Basuki

Perancang busana Adrie Basuki memuji gaya busana Paus Fransiskus yang dinilai menampilkan kesederhanaan namun autentik.


Omzet Jogja Fashion Week 2024 Miliaran Rupiah, Barang Apa Paling Banyak Diburu?

38 hari lalu

Pengunjung Jogja Fashion Week 2024 di JEC. Tempo/Pribadi Wicaksono
Omzet Jogja Fashion Week 2024 Miliaran Rupiah, Barang Apa Paling Banyak Diburu?

Jogja Fashion Week menampilkan aneka brand dari pakaian anak sampai dewasa, dari baju kain tradisional hingga baju modern.


Spot Weekend Menarik, Jogja Fashion Week 2024 Digelar Lebih Semarak

42 hari lalu

Perhelatan menyambut Jogja Fashion Week 2024 Kamis (2/5). Tempo/Pribadi Wicaksono
Spot Weekend Menarik, Jogja Fashion Week 2024 Digelar Lebih Semarak

Wisatawan yang akhir pekan ini berkunjung ke Yogyakarta, kunjungi Jogja Fashion Week di JEC Yogyakarta.


Jogja Fashion Trend 2024: Menjadi Pusat Mode Etnik Nusantara dengan Tema "INSPECTRE"

52 hari lalu

Jogja Fashion Trend 2024
Jogja Fashion Trend 2024: Menjadi Pusat Mode Etnik Nusantara dengan Tema "INSPECTRE"

Jogja Fashion Trend 2024 diikuti oleh desainer dari seluruh penjuru Indonesia, dari Jawa hingga Kalimantan, Kepulauan Riau, dan Sumatera.


Jogja Fashion Trend 2024, Desainer Diminta Tak Abaikan Pasar dan Buat Buat Busana Wearable

54 hari lalu

Sejumlah karya yang ditampilkan pada puncak perhelatan Jogja Fashion Trend 2024 Minggu (11/8). Tempo/Pribadi Wicaksono
Jogja Fashion Trend 2024, Desainer Diminta Tak Abaikan Pasar dan Buat Buat Busana Wearable

Pesan dari Jogja Fashion Trend, pasar membutuhkan karya yang tak hanya indah di atas catwalk, tapi juga bisa mereka gunakan sehari-hari.


Jogja Fashion Trend 2024, Para Desainer Adu Kreatif Terinspirasi Gen Z

56 hari lalu

Suasana gelaran Jogja Fashion Tren (JFT) 2024 di Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Jogja Fashion Trend 2024, Para Desainer Adu Kreatif Terinspirasi Gen Z

Selain mengolah karya fashion yang terinspirasi Gen Z, para desainer juga mengolah wastra khas Indonesia di Jogja Fashion Trend.


Muncul Tren Kebaya Korea, Sandiaga Uno Minta Pelaku Industri Kreatif Saingi Dengan Inovasi

21 Juli 2024

Menparekraf Sandiaga Uno saat menghadiri Workshop Peningkatan Inovasi dan Kewirausahaan Kabupaten/Kota Kreatif (KaTa Kreatif) Indonesia di Yogyakarta, Sabtu 20 Juli 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Muncul Tren Kebaya Korea, Sandiaga Uno Minta Pelaku Industri Kreatif Saingi Dengan Inovasi

Sandiaga Salahuddin Uno merespon soal munculnya tren Kebaya Korea yang sempat jadi perdebatan di media sosial.