TEMPO.CO, Jakarta - Untuk beraktivitas di luar ruangan, sebagian wanita akan menggunakan tabir surya atau sunscreen dengan sun protection factor (SPF) yang lebih tinggi dibanding ketika beraktivitas di dalam ruangan.
Namun ternyata aktivitas di luar ruangan pun harus dibedakan lagi antara sebatas berada di luar ruangan atau yang terkena paparan sinar matahari langsung dan terus-menerus. "Pastikan dulu beraktivitas di luar ruangan itu sekadar di luar ruangan atau di luar ruangan seperti di pantai yang kena paparan sinar matahari langsung dan terus-menerus," kata dokter spesialis kulit Tina Wardhani Wisesa pada Rabu, 2 November 2016, di Jakarta.
Selain itu, pengolesan tabir surya menjadi faktor yang menentukan efektivitas perlindungan pelindung dari sinar matahari tersebut. "Sunscreen atau sunblock hanya diserap 50 persen, jadi kalau dihitung ketika dipakai harus diulang sekali lagi. Jangan karena irit pakai sunscreen-nya tipis-tipis saja."
Bagi sebagian orang yang masih takut menggunakan sunscreen, dokter Tina mengingatkan bahwa tabir surya merupakan perawatan dasar kulit. "Jangan mikir-mikir lagi untuk menggunakan sunscreen karena produk ini termasuk dalam perawatan dasar wajah. Tabir surya pun tidak menyebabkan kulit jadi merah, jerawat, ataupun masalah kulit lainnya," ujarnya.
Menurut dokter Tina, Anda yang beraktivitas di luar ruangan dan terkena paparan sinar matahari terus-menerus wajib menggunakan sunscreen dengan nilai SPF lebih tinggi. Untuk angka SPF yang sesuai dengan iklim Indonesia, menurut dokter Tina, adalah di atas 15.
Berita lainnya:
Kapan Waktu yang Tepat Memberi Vaksin Influenza kepada Bayi?
Hobi-hobi Ini Mampu Melatih Otak supaya Tak Cepat Pikun
Keripik Kale, Superfood yang Banyak Peminatnya