TEMPO.CO, Jakarta - Berolahraga memang baik dan menyehatkan. Banyak orang, termasuk wanita, yang ingin memiliki tubuh ideal, selain sehat. Karena itu, tak sedikit orang yang berlatih fisik di atau berolahraga setiap hari tanpa ada hari untuk beristirahat.
Namun bukan tubuh sehat yang mereka dapat tapi kelelahan dan cedera, termasuk sindrom overtraining. Ingin tahu apa yang disebut dengan sindrom overtraining akibat latihan fisik yang terlalu intens?
Berikut penjelasan dua pakar latihan kebugaran, Michelle Opperman dan Jan Milano, seperti dilansir Pop Sugar.
1. Zat glikogen dalam tubuh menurun, padahal glikogen adalah sumber energi. Akibat menurunnya kandungan glikogen inilah tubuh menjadi letih dan lemas.
2. Meningkatnya corticosteroid. Kortisol dan kortison, dua jenis hormon stres, Ini sangat tidak baik karena saat berat tubuh berkurang, akibatnya bisa mengurangi daya tahan tubuh. Jadi, latihan fisik berlebihan bisa berefek sakit.
3. Jantung bekerja lebih keras dan hal itu sudah pasti tidak baik buat kesehatan.
4. Latihan yang berlebihan akan membuat otot-otot lelah sehingga justru sulit untuk memulihkan diri dan beregenerasi. Akibatnya keadaan bukan membaik tapi sebaliknya.
5. Cedera otot. Sobekan kecil saja di otot sulit untuk disembuhkan dan bisa berakibat pembengkakan. Tubuh juga akan merasa luar biasa lelah untuk waktu yang lebih lama sehingga kita akan sulit untuk melakukan aktivitas sehari-hari dengan baik.
6. Dampak yang lebih melebar dari kelelahan otot adalah tekanan secara psikologis. Perubahan dari sisi psikis ini justru lebih cepat terjadi daripada sisi fisik. Contohnya adalah gampang marah, stres, serta motivasi dan kepercayaan diri yang menurun.
PIPIT
Artikel lain:
Mata Juling, Efek Menatap Ponsel Terlalu Lama dan Dekat
5 Langkah Mudah Cegah Kanker Payudara
Penelitian Membuktikan Musik Memang Banyak Manfaatnya