Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Deteksi Dini Hipertensi dengan Pemeriksaan Mandiri

image-gnews
Ilustrasi anak hipertensi/tekanan darah tinggi. Shutterstock.com
Ilustrasi anak hipertensi/tekanan darah tinggi. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tekanan darah tinggi atau hipertensi merupakan salah satu penyakit yang dianggap silent killer atau pembunuh tersembunyi karena dapat menyebabkan kematian meski tidak menunjukkan gejala. Hipertensi juga menjadi salah satu faktor risiko penyebab tertinggi berbagai gangguan kesehatan membahayakan seperti otak, jantung, dan ginjal.

Agar terhindar dari risiko hipertensi, maka penting sekali memeriksakan dan mengawasi tekanan darah sebagai upaya deteksi dini hipertensi. Data yang dikeluarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2012 menyatakan, hipertensi menduduki peringkat pertama Global Burden of Disease, dimana kecacatan atau penyakit yang ditimbulkan oleh hipertensi paling tinggi.

Menurut Dr. Siska Suridanda Danny, SpJP, hipertensi merupakan penyakit yang dapat timbul tanpa gejala. "Seringnya baru terjadi keluhan setelah adanya komplikasi dan gangguan organ. Sementara kalau sudah ada komplikasi sudah terlambat karena sudah terjadi kerusakan," ujarnya.

Untuk itu, diperlukan pemeriksaan tekanan darah yang dilakukan secara dini agar terhindar dari berbagai risiko kesehatan yang mungkin terjadi melalui pemeriksaan tekanan darah mandiri. Salah satunya adalah dengan menggunakan alat pemeriksa tekanan darah seperti monitor tekanan darah.

Pertama, dilakukan dengan konfirmasi diagnosis untuk memastikan tekanan darah. Kedua, terapi monitor, di mana tekanan darah tinggi akan diatasi dengan dua macam obat untuk mengontrol darah. Ketiga, memperbaiki pengawasan tekanan darah pasien secara berkala.

Pemantauan tekanan darah sebaiknya dilakukan setiap dua tahun untuk yang berusia di atas 20 tahun dan sekali setahun untuk yang berusia di atas 40 tahun. Untuk mereka yang teridentifitkasi memiliki tekanan darah normal, dan yang memiliki faktor risiko kardiovaskular seperti diabetes, obesitas, kolesterol, dan faktor keturunan, juga penting melakukan pemantauan tekanan darah.

Pemeriksaan ini disarankan dilakukan setiap hari, pada pagi dan malam hari, dengan mengambil dua hingga tiga kali pengukuran setiap kalinya dan mencatat angka rata-rata. Perlu diperhatikan kondisi ruangan agar tenang dengan posisi duduk punggung dan lengan disanggah, serta kondisi alat atau mesin pemeriksa tekanan darah yang sudah terkalibrasi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kendati demikian, tetap diperlukan pemeriksaan ke dokter untuk memonitor tekanan darah secara lebih akurat dan tepat. "Pengukuran tekanan darah mandiri bukan pengganti kontrol rutin ke dokter maupun berubah terapi tanpa konsultasi," kata Siska.

Pasien yang disarankan melakukan pemeriksaan tekanan darah mandiri, di antaranya pasien yang telah diketahui memiliki tekanan darah tinggi, pasien yang baru memulai terapi anti hipertensi, serta pasien berisiko tinggi yang membutuhkan pengawasan lebih ketat, terutama bagi yang memiliki penyakit jantung koroner, gagal ginjal, dan diabetes.

Untuk ibu hamil dan pasien dengan kecurigaan adanya hipertensi terselubung, juga diharuskan melakukan pemeriksaan ini. Mengingat risiko berbahaya yang mungkin ditimbulkan hipertensi, alangkah baiknya mencegah daripada mengobati dengan melakukan pemeriksaan tekanan darah untuk mendeteksi dini hipertensi.

TABLOIDBINTANG

Artikel lain:
10 Saran buat Pengantin yang Belum Berumur Setahun
10 Tips buat Si Penggila Lari
5 Langkah Mudah Cegah Kanker Payudara

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

9 jam lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

12 jam lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

1 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

1 hari lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang


Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?


Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

5 hari lalu

Petugas Bea dan Cukai tengah melakukan pengecekan pita cukai rokok di Kantor Bea dan Cukai, Jakarta, Selasa 19 Desember 2023. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan 17 juta pita cukai baru untuk memenuhi kebutuhan pada awal tahun 2024. Hal ini juga sejalan dengan penyesuaian tarif cukai hasil tembakau (CHT) pada tahun depan. Tempo/Tony Hartawan
Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

8 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.


7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

9 hari lalu

Ilustrasi kucing (Pixabay)
7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.


Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

16 hari lalu

Menu sambal goreng hati sapi. shutterstock.com
Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

Hati ayam dalam sambal goreng kentang ati, makan khas ketika lebaran, ternyata memiliki manfaat kesehatan. Apa saja?


Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

17 hari lalu

Ilustrasi protokol kesehatan / menjaga jarak atau memakai masker. ANTARA FOTO/FB Anggoro
Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

Hari Kesehatan Sedunia 2024, diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua agar mendapat akses pelayanan kesehatan bermutu.