Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mata Juling, Efek Menatap Ponsel Terlalu Lama dan Dekat  

image-gnews
Ilustrasi wanita depresi menggenggam ponsel. shutterstock.com
Ilustrasi wanita depresi menggenggam ponsel. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.COJakarta – Apa pun jenis gawainya, telepon seluler pintar, tablet, atau laptop, kini sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia modern. Namun, berhati-hatilah, terlalu banyak mengamati layar ponsel atau tablet dari jarak terlalu dekat, terutama pada anak-anak, bisa menyebabkan mata juling.

Para ahli di Korea Selatan sudah menemukan kaitan antara penggunaan ponsel dan kerusakan mata. Generasi muda yang terlalu banyak menggunakan ponsel berisiko mengalami kerusakan pada mata, terutama juling.

Para ahli dari Rumah Sakit Universitas Negeri Chongnam di Seoul menemukan kaitan di antara dua hal itu setelah melakukan penelitian terhadap 12 bocah berusia 7-16 tahun yang menggunakan ponsel empat-delapan jam sehari. Para bocah tersebut memegang ponsel dengan jarak 19-28 sentimeter dari wajah. Berarti, jarak juga memiliki andil dalam kerusakan mata tersebut.

Kepada kantor berita Yonhap News, para peneliti tersebut menyatakan kerusakan mata akibat terus terfokus pada layar ponsel jarang dijadikan hasil diagnosis di Korea Selatan, tapi kini mulai mendapat perhatian lebih.

Para ahli medis akhirnya mampu mengaitkan gejala tersebut terhadap sembilan bocah yang diteliti dengan cara menghentikan penggunaan ponsel selama dua bulan. Mereka juga menyarankan memberi jeda selama 30 menit saat menatap ponsel untuk waktu yang sangat lama.

Pada 2014, tim dari Universitas Baylor di Texas, Amerika Serikat, mendapat fakta bahwa para remaja di negara itu menghabiskan waktu sampai sepuluh jam sehari untuk bermain ponsel. Mereka akan stres bila tidak dilengkapi ponsel.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hasil penelitian menunjukkan remaja putri bisa menghabiskan sepuluh jam sehari hanya untuk urusan percakapan lewat teks, surat elektronik, dan media sosial, sedangkan remaja putra menghabiskan waktu sampai delapan jam.

Berdasarkan hasil survei online yang dilakukan terhadap 164 pelajar, 60 persen di antaranya mengaku sangat kecanduan ponsel. Waktu terbanyak dihabiskan untuk mengecek surat elektronik, rata-rata 94,6 menit sehari.

PIPIT

Artikel lain:
Penelitian Membuktikan Musik Memang Banyak Manfaatnya
Ini Kesalahan Saat Memilih Makanan
Penyakit yang Sering Tertular dari Teman Sekolah atau Kantor

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

7 April 2024

Ilustrasi label lolos uji keamanan pangan pada kemasan air minum dalam kemasan.
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).


Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker, Haiyani Rumondang.
Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.


Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Ilustrasi wanita pakai masker sambil bekerja. Freepik.com
Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.


Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.


Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Ilustrasi Generasi Milenial. all-souzoku.com
Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan


Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Ilustrasi Asam Lambung.(TEMPO/Gunawan Wicaksono)
Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.


Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Ilustrasi pria sakit demam. shutterstock.com
Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.


Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.


Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Ilustrasi hidung. shutterstock.com
Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?


5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)
5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.