TEMPO.CO, Jakarta - Orang tua disarankan memperkenalkan rasa sayur dan buah kepada anaknya sejak dini. Dengan demikian, ketika dewasa, sang buah hati tidak membenci bahan pangan nabati tersebut.
Pakar gizi klinik dan kebugaran, Rita Ramayulis, mengatakan ketidaksukaan anak-anak terhadap sayur dan buah biasanya muncul dari pola pengasuhan nutrisi yang salah oleh orang tua. Salah satu kebiasaan yang sering dilakukan adalah mencampur semua bahan makanan, dari protein hewani sampai sayur dan buah, ke dalam makanan pendamping ASI. Akibatnya, rasa yang dicecap bayi hanyalah rasa daging, ikan, atau telur yang dicampur.
“Saat dicampur dengan protein hewani, rasa sayuran akan menghilang sehingga anak tidak mengenal rasa wortel atau buncis sejak dini,” ujarnya, Senin, 31 Oktober 2016.
Dalam pengasuhan anak, dikenal dua prinsip pemberian makanan. Pertama, prinsip pemenuhan nutrisi, dan kedua adalah pembiasaan. Untuk pemenuhan nutrisi, pemberian makanan yang dicampur boleh saja dilakukan. Namun, di sela-sela itu, Rita menyarankan untuk mulai memperkenalkan anak dengan rasa sayuran.
Bagaimana caranya? Rita memberikan tip sederhana. Ketika memasuki usia 1 tahun, anak biasanya memiliki kebiasaan memasukkan segala macam barang ke dalam mulutnya. Para orang tua bisa menyiasati dengan memotong wortel atau buncis yang sudah direbus dengan ukuran sebesar jari si buah hati. “Letakkan wortel tersebut di dekatnya dan biarkan anak memasukkan wortel tersebut ke dalam mulutnya,” katanya.
Menurut Rita, pada awalnya anak pasti akan membuang wortel tersebut. Namun, setelah dilakukan berulang-ulang, anak mulai bisa menerima sayuran yang diberikan. Dengan metode ini, rasa sayuran akan terekam di memori anak sehingga saat dewasa tidak membenci sayur dan buah.
Berita lainnya:
Tip Agar Anak Doyan Makan Buah dan Sayur
Pola Makan Sehat Dukung Kinerja Akademis Anak
5 Kesalahan Saat Memberi Makan Anak