TEMPO.CO, Jakarta - Sering kali kita mendapati blender yang hendak dipakai terlihat tidak benar-benar bersih. Ada sedikit kotoran terselip di beberapa bagian blender yang terlihat menjijikkan.
Blender idealnya diharapkan benar-benar bersih karena apa yang diolah di dalamnya akan langsung dikonsumsi tanpa melewati proses pemasakan lagi. Alangkah baiknya setiap kali selesai pakai blender dibersihkan dengan benar dan sempurna dengan cara seperti yang diungkap The Brighnest berikut ini.
1. Celupkan kain atau busa di campuran air sabun hangat, lalu peras kuat-kuat. Perlu diperhatikan bagian memeras busa ini, karena busa yang terlalu basah hanya akan merusak bagian dasar blender seperti merendamnya dalam air. Jadi, cukup lap bagian dasar blender dengan kain atau busa yang sudah diperas kuat-kuat.
2. Jika tombol blender bertipe menyembul keluar, celupkan kapas korek kuping ke dalam alkohol, lalu gosok-gosokkan perlahan pada tombol blender. Cara ini akan menghilangkan kotoran yang terselip, namun sekaligus cepat menguap sehingga tidak akan merusak bagian yang terhubung dengan listrik.
3. Untuk membersihkan tabung, perhatikan terlebih dulu materialnya. Jika tabung terbuat dari plastik yang terhubung dengan potongan karet, cuci tangan dengan campuran air sabun hangat. Jika tabung terbuat dari kaca, cuci seperti biasa di tempat cuci piring.
Baca Juga:
4. Untuk benar-benar membersihkan bagian pisau, masukkan air dan beberapa tablet polident ke tabung, lalu kocok-kocok atau nyalakan di mesin blender.
5. Setelah blender kering, tuangkan satu sendok makan minyak sayur atau minyak zaitun di bagian gasket blender untuk menjaganya tetap lentur. Gasket adalah bagian karet yang memisahkan tabung dengan bagian dasar blender.
6. Saat hendak menyimpan blender, jangan lupa untuk selalu merakitnya lengkap untuk mencegah kotoran, debu, atau partikel makanan masuk dan terselip ke blender ketika tidak digunakan.
TABLOIDBINTANG
Artikel lain:
Memahami Lebih Dalam soal Serat, Manfaat dan Keburukannya
Trik Atasi Dampak Kurang TidurOrang Tua Harus Kritis terhadap Iklan Makanan untuk Anak