Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hati-hati Makan Telur, Kerang, dan Kacang!

Editor

Sandra

image-gnews
LIVESCIENCE
LIVESCIENCE
Iklan

TEMPO.COJakarta - Kita mengetahui bahwa orang tua atau saudara yang memiliki alergi meningkatkan risiko anak juga mengalami alergi makanan. Penelitian baru menunjukkan bahwa orang tua yang menderita alergi makanan otomatis memiliki anak yang juga alergi.

Alergi makanan terjadi ketika tubuh memiliki respons imun terhadap makanan tertentu. Respons kekebalan tubuh dapat berbahaya dan mengancam jiwa, seperti anafilaksis.

Biasanya, sistem kekebalan tubuh menjadi pelindung. Pada orang yang alergi makanan, sistem kekebalan tubuh secara keliru merespons makanan tertentu yang seolah-olah berbahaya.

Di Amerika Serikat, ada delapan kelompok makanan yang merupakan 90 persen penyebab alergi yang parah, termasuk susu, telur, ikan, kerang, gandum, kedelai, kacang tanah, dan kacang.

Untuk mengetahui kepekaan terhadap makanan tertentu, dapat dilakukan melalui tes kulit atau tes darah. Namun hasilnya tidak selalu signifikan alergi sejati, kecuali telah terjadi reaksi sebelumnya terhadap makanan.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Annals of Allergy, Asma dan Imunologi, yang dipublikasikan American College of Allergy, Asthma, & Immunology, menyelidiki pola makan dan alergen orang tua mempengaruhi alergi makanan pada anak-anak

Anak dianggap memiliki alergi makanan jika hasil tes kulit positif dan mempunyai gejala dari reaksi alergi terhadap makanan dalam waktu dua jam setelah konsumsi. Dengan gejala di antaranya gatal-gatal, kesulitan bernapas, sesak dada, sesak tenggorokan, kesulitan menelan, pingsan, dan muntah.

Peneliti menemukan hanya 28 persen orang tua yang anaknya alergi makanan juga megalami alergi. “Dari 2.477 orang tua, hanya 28 persen dari mereka yang positif alergi makanan. Sampel merupakan keluarga, orang tua dengan anak berusia 0-21 tahun yang alergi makanan.”

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dari total peserta, 13,7 persen orang tua menderita alergi makanan. Ada 3,6 persen orang tua yang alergi terhadap kerang, 2,1 persen alergi susu, 2,1 persen alergi kacang tanah, 2,1 persen alergi kacang, 1,4 persen alergi ikan, 1,1 persen alergi telur, 1,0 persen alergi kedelai, 0,9 persen alergi gandum, dan 0,3 persen alergi wijen.

Sebanyak 14,5 persen ibu dan 12,7 persen ayah alergi makanan. Pada anak mereka, alergen yang paling umum adalah kacang (37,3 persen), diikuti susu (29 persen) dan telur (22,1 persen).

Pengujian yang tepat penting untuk setiap jenis alergi, terutama alergi makanan. Tes kulit mengungkapkan, sensitivitas atau kepekaan terhadap alergen tidak berarti selalu alergi. Tes darah alergi saja tidak akurat dalam mendiagnosis alergi.

MEDICAL NEWS TODAY | DINA ANDRIANI

Baca juga:
Ini Dia Cara Menggoreng Supaya Renyah dan Sehat
Bunda, Perhatikan Daya Simpan Bahan Makanan di Dapur
Menikmati Langit Berteman Cokelat di Amber Chocolate And Bar


Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

6 November 2022

Wanita paruh baya atau emak-emak tampak di video sedang terbawa emosi saat menonton televisi.
Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

Televisi telah menjadi hiburan bagi kebanyakan manusia modern. Bagi balita, dampak buruk apa yang bisa ditimbulkan dari menonton TV Digital ?


8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

3 April 2019

Ilustrasi terapi untuk anak/autisme. Shutterstock
8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

Autisme bukan kelainan, melainkan keterbatasan seseorang dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.


Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

4 Februari 2019

Ilustrasi bayi. Pixabay.com
Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa bayi yang baru lahir rentan alami gangguan kesehatan jantung akibat perubahan iklim


Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

24 Januari 2019

Ilustrasi ayah dan ibu mengobrol dengan balita. shutterstock.com
Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

Gerakan ritmis pada anak bisa membantu mengembangkan kemampuan berbicara pada anak usia dini.


Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

15 November 2018

Bayi Gumoh. youtube.com
Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

Salah satu gangguan pencernaan yang sering terjadi pada bayi usia 0-12 bulan adalah gumoh. Gumoh bukan muntah yang diawali mual dan penuh di perut.


Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

11 November 2018

Anggota WET Indonesia memperagakan gerakan akuarobik menggunakan pelampung yang dinamakan noodle. TEMPO | Dwi Nur Santi
Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

Ketimbang memaksakan anak belajar berenang, ada baiknya orang tua memperkenalkan anak pada olahraga akuarobik atau aerobik air.


Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

6 November 2018

ilustrasi telinga bayi (pixabay.com)
Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

Banyak ibu mengira kulit bayi menjadi sensitif jika terkena air susu ibu atau ASI saat menyusui, terutama di daerah pipi


Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

1 November 2018

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

Imunisasi adalah prosedur penting untuk mencegah anak terkena infeksi penyakit sejak usia dini.


Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

19 Oktober 2018

Poppy Bunga usai melahirkan anak keduanya. (Seno/Tabloidbintang.com)
Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

Poppy Bunga menceritakan infeksi usus yang terjadi kepada anak keduanya saat berusia 2 minggu, dan baru ketahuan di usia 1,5 bulan.


Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

17 Oktober 2018

ilustrasi susu (pixabay.com)
Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

Kontroversi susu kenal manis, apakah termasuk produk susu atau bukan memiliki implikasi yang panjang sampai ke masalah stunting.