TEMPO.CO, Jakarta - Kehamilan di tempat kerja kadang terjadi berbarengan, sehingga ketika tiba waktunya kembali bekerja setelah masa cuti melahirkan berakhir, para ibu baru pun berbarengan pula saat memompa ASI-nya di ruang laktasi.
Sekilas, tidak ada yang salah dengan kegiatan para ibu yang memompa ASI-nya bersama-sama. Namun, Melanie Yudiana Iskandar, dokter spesialis anak yang praktik di RSU Bunda, Jakarta, tidak menyarankan hal tersebut. Pumping bersama-sama rentan menimbulkan kecemburuan. Salah-salah malah bisa stres dan menyebabkan ASI seret.
“Kok, punya saya sedikit?” ujar Melanie mencontohkan. Lalu jadi pikiran, akhirnya membuat stres. Belum ditambah obrolan yang mungkin kurang bernada positif, seperti membanding-bandingkan kenapa ASI-nya bisa sedikit, dan lain-lain.
“Padahal, menyusui itu, termasuk pumping, harus percaya diri. Bukan percaya diri dalam artian pasrah, lo. Tapi, percaya diri kalau ASI yang dihasilkan cukup (untuk bayi),” jelas Melanie.
Teman kantor dapat hasil pumping-nya lebih banyak, ya karena bayi mereka sudah lebih besar. Otomatis produksi ASI ibunya pun lebih banyak. Sebagai perbandingan, Melanie memberitahukan bahwa jumlah ASI yang dibutuhkan bayi baru lahir itu cuma sekitar 5 cc sekali minum.
“Kalau pas pumping pertama setelah bayi lahir cuma dapat satu cc pun, ya disyukuri saja. Sabar dan tetap percaya diri,” lanjut Melanie.
Selain itu, pumping pun jangan dilakukan terburu-buru dan harus dalam suasana santai. Maka ketika tiba waktunya ibu baru kembali bekerja, penjadwalan pumping perlu dilakukan agar ibu tidak melakukannya sambil curi-curi waktu.
Berita lainnya:
Ini Dia Manfaat Minyak Jarak untuk Kecantikan Anda
6 Tip Mudah Menghindari Kulit Terlalu Kering
Cokelat Esthechoc dengan Segudang Manfaat untuk Kecantikan