TEMPO.CO, Jakarta - Rahmah Umayya, mantan presenter Sarapan Pagi di TV One dan Sapa Pagi di Kompas TV, ini pencinta bunga. Dia gemar merangkainya menjadi buket cantik. Dari hobinya itu, perempuan berusia 35 tahun ini menjadi akrab dengan tang dan ember.
Merangkai bunga merupakan keterampilan yang dipilih Rahmah. Bagi perempuan berkulit coklat ini, setiap wanita wajib punya keahlian. Hal itu penting karena bisa menjadi bekal bila suatu saat perempuan harus tinggal di tempat yang jauh dari perkantoran atau jauh dari tempat untuk bekerja harian. "Punya keterampilan pasti berguna, bisa jadi mata pencarian," katanya sambil tersenyum.
Rahmah belajar mendekor bunga secara otodidak sejak 2011. Dia banyak memainkan kuntum-kuntum mawar untuk dijadikan buket yang sederhana, tapi elegan. Mawar dipilih karena bunga itu adalah kembang favoritnya.
Belakangan, kegemarannya itu dia bisniskan. Mulai Februari 2015, Rahmah membuka akun Instagram, @preciousflowersjkt, untuk mempromosikan kebolehannya merangkai kembang. Lagi-lagi Rahmah banyak meracik mawar. Selain karena suka, menurut dia, kembang berduri ini disenangi kebanyakan orang lain dan gampang didapatkan di Jakarta. "Kalau bunga lain ada yang dibilang terkesan ibu-ibu, murah, atau cuma untuk acara nikah. Tapi kalau mawar, rata-rata orang suka," kata penyuka film Indiana Jones ini.
Rahmah mengibaratkan dirinya seperti koki. "Aku sudah bener-bener kayak chef, bisa merangkai dari awal sampai akhir." Selain berjualan, Rahmah mengisi kelas merangkai. Dia juga sudah diminta mengajar mendekor bunga di Women International Club, komunitas perempuan dari berbagai negara yang diikutinya.
Meski sudah ratusan kali merangkai bunga, Rahmah masih punya keinginan yang belum terwujud. Suatu saat, dia ingin merangkai bunga yang memiliki ciri Indonesia. Keinginannya ini terinspirasi oleh perancang kain yang telah mendunia, Josephine Werratie Komara, yang lebih dikenal dengan nama Obin.
Perempuan yang diidolakannya itu pernah meminta Rahmah membuat karangan yang memiliki karakter keindonesiaan. Merasa bisnis ini lebih bisa bertahan lama dibanding dengan pekerjaannya sebagai pembawa acara, Rahmah berniat mempertahankan tokonya itu sampai tua nanti. Menurut dia, pekerjaan ini tak mengharuskannya berpenampilan langsing seperti saat menjadi MC. "Mungkin kalau aku sudah jadi ibu-ibu sudah enggak slim, tapi masih bisa merangkai, bisa mengisi kelas," katanya.
Berita lainnya:
Nindy Merias Wajah Sebelum Operasi Caesar
Terapi Berkuda bagi Anak Autisme
Ini Kisah Perjalanan Cinta Anda dan Pasangan