TEMPO.CO, Jakarta - Rambut adalah salah satu penanda usia. Seiring dengan pertambahan umur, rambut ikut mengalami perubahan, seperti beruban, menipis, serta menjadi kering dan kaku bak kawat.
Saat kita lahir, konon di kepala ada sekitar 120 ribu helai rambut. Ketika remaja, rambut makin tebal dan cepat panjang karena pengaruh hormon. Namun, pada fase ini, pertumbuhan rambut diiringi oleh makin banyaknya sebum yang dihasilkan kelenjar sebaceous, yang membuat rambut berminyak.
Berbagai hal, termasuk pola makan yang sering menyebabkan orang kekurangan vitamin dan mineral tertentu, serta paparan sinar matahari juga mempengaruhi rambut. Pada usia 20 tahunan, rambut mulai menipis rata-rata 3 persen, bisa juga sampai 15 persen.
Pada usia 20 tahunan pula, wanita mulai memiliki anak, sehingga berpengaruh pada rambut. Selama masa kehamilan, rambut terasa lebih tebal karena pengaruh hormon, lalu mengalami kerontokan setelah melahirkan.
Memasuki usia 40 tahun, uban makin memenuhi kepala. Enam dari sepuluh wanita sudah beruban pada usia tersebut. Rambut juga terlihat makin kasar karena metabolisme dan regenerasi sel menurun.
Setelah mengalami menopause dan memasuki usia 50 tahun, rambut pun semakin tipis. Hanya saja, proses penipisan rambut wanita tidak separah laki-laki. Banyak pria yang bahkan sudah mengalami kebotakan ketika baru memasuki usia 30 tahun.
Ketika memasuki usia 60 tahun, keanehan makin terlihat pada rambut, seperti yang semula keriting kini menjadi lurus. Penyebabnya adalah rambut yang semakin menipis, sehingga jarak antarrambut semakin jauh. Kontak antarrambut pun semakin berkurang, sehingga yang semula berbentuk spiral kini menjadi lurus.
DAILYMAIL | PIPIT
Artikel lain:
Inilah Fakta-Fakta Tentang Saluran Pencernaan Manusia
6 Makanan Olahan yang Harus Dilupakan Selamanya
Membahas Kentut yang Bikin Malu, Bau, tapi Menyehatkan