Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Papa-Mama, Tanamkan Nilai Kejujuran Sejak Usia Anak 6 Tahun

Editor

Sandra

image-gnews
Ilustrasi anak-anak dan mainan. Shutterstock.com
Ilustrasi anak-anak dan mainan. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.COJakarta – Sering kali orang tua mendengar anak menyalahkan orang lain jika melakukan kesalahan. Menurut sebuah penelitian, kebohongan anak bergantung pada usia.

Penelitian yang diketuai Victoria Talwar dari Department of Educational and Counseling Psychology, McGill University di Kanada, dalam publikasi International Review of Pragmatics menemukan bahwa persepsi kejujuran dan kebohongan anak berubah sesuai dengan bertambahnya usia mereka. Anak yang lebih dewasa menilai kejujuran atau kebohongan berdasarkan pada seberapa besar hal itu mempengaruhi diri mereka dan orang lain.

Sejak kecil, anak sering mengatakan bahwa berkata jujur adalah baik dan berbohong adalah jelek. Namun, pada kenyataannya, banyak dari kita berbohong untuk menjaga perasaan orang lain, hal ini sering disebut white lie

Talwar menganalisis pada titik mana anak mempertimbangkan konsekuensi moral dari berbohong. "Kami tertarik untuk mendapat gambaran persepsi anak jujur dan berbohong. Sebab, tidak semua kebohongan memiliki konsekuensi negatif bagi orang lain, dan tidak semua kebenaran memiliki konsekuensi positif bagi orang lain," kata Talwar. "Kami ingin tahu pada usia berapa anak mulai memahami ini."

Anak yang sudah besar cenderung mengadu. Penelitian mengambil sampel seratus anak berusia 6-12 tahun dengan menunjukkan sejumlah rekaman boneka anak yang berbohong untuk kebaikan atau berkata jujur.

Setiap rekaman menunjukkan implikasi moral yang berbeda dari kebohongan atau kejujuran. Beberapa rekaman menunjukkan, ada orang yang menyalahkan orang yang tidak bersalah atas kelakuan buruk mereka sendiri. Rekaman lain menunjukkan orang berbohong untuk melindungi orang lain, meskipun hal itu menyakiti diri sendiri.

Para peneliti meminta anak-anak untuk menceritakan karakter dalam rekaman yang jujur atau berbohong. Apakah mereka harus dihargai atau dihukum berdasarkan kebohongan atau kejujuran yang mereka katakan. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ternyata, pada semua umur, anak-anak mampu membedakan antara yang jujur dan berbohong dengan mudah. Kejujuran yang berpengaruh buruk pada orang lain tidak dilakukan oleh anak kecil. Selain itu, anak yang lebih kecil menganggap berbohong untuk melindungi orang lain sebagai keburukan, dibandingkan dengan yang lebih dewasa.

Intinya, pemahaman anak terhadap kejujuran atau kebohongan yang dapat menyakiti diri sendiri atau orang lain mempengaruhi persepsi mereka tentang kejujuran dan kebohongan sesuai dengan usia mereka.

Persepsi anak kecil tentang kejujuran dan kebohongan dipengaruhi oleh apa yang orang tua dan pengasuh beri tahu. Seperti berbicara jujur itu baik dan berbohong itu buruk.

Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa orang tua, pengasuh, dan guru harus menjelaskan implikasi moral dari kejujuran dan kebohongan sejak anak berusia 6 tahun.

MEDICALNEWSTODAY | DINA ANDRIANI

Baca juga:
Tip Mengajarkan Empati pada Anak ala Jennifer Garner
7 Cara Menidurkan Anak
Parenting: Konsep Memberi ala Kristen Bell

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

50 hari lalu

Nikita Willy bersama anak pertamanya, Issa Xander Djokosoetono. Foto: Instagram/@nikitawillyofficial94
Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

Nikita Willy memahami kunci pola asuh yang baik adalah dengan menerapkan rutinitas sehari-hari yang konsisten meskipun sebagai ibu yang juga bekerja.


Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

50 hari lalu

Ilustrasi ibu bahagia saat mencium anaknya. Foto: Unsplash/Humberto Chavez
Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

Ibu perlu menerapkan pola asuh yang fokus pada aspek perkembangan anak sesuai usianya yang disebut smart parenting. Cek manfaatnya.


Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

23 Januari 2024

Helicopter parenting adalah pola asuh ketat orang tua terhadap seorang anak. Kenali ciri, dampak, dan antisipasinya berikut ini. Foto: Canva
Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

Helicopter parenting adalah pola asuh ketat orang tua terhadap seorang anak. Kenali ciri, dampak, dan antisipasinya berikut ini.


Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

9 Januari 2024

Strawberry parent adalah model pola asuh di mana orangtua terlalu banyak membantu atau memanjakan anak. Ini penjelasan dan karakter gaya didiknya. Foto: Canva
Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

Strawberry parent adalah model pola asuh di mana orangtua terlalu banyak membantu atau memanjakan anak. Ini penjelasan dan karakter gaya didiknya.


Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

10 Desember 2023

Ilustrasi anak memandang pohon Natal. Unsplash.com/Greg Rosenke
Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

Pakar parenting menyebut ada beberapa kesalahan yang biasa dilakukan orang tua terhadap anak-anak mereka di momen Hari Natal. Apa saja?


Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

28 November 2023

Ilustrasi anak marah-marah. Shutterstock.com
Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

Ada anak yang merasa bisa berpikir dan berlaku sesukanya, bisa juga mengacu pada anak manja. Penyebabnya mereka selalu mendapatkan segala keinginan.


4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

23 November 2023

www.graphics.iparenting.com
4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

Reality show parenting dari Korea yang sedang trending saat ini


Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

20 November 2023

Sulitnya Melakukan Komunikasi dengan Anak Praremaja (Depositphotos)/Tabloid Bintang
Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

Pola asuh authoritative parenting bisa memberikan pemahaman kepada anak, terutama remaja, mengenai konsekuensi tindakan yang mereka ambil.


5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

27 September 2023

Ilustrasi anak dan orang tua melakukan kegiatan seru. Freepik.com/Jcomp
5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

Peran orang tua sangat penting bagi tumbuh kembang anak, terutama untuk mendidik dan menjadi teladan yang baik.


Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

30 Agustus 2023

Ilustrasi keluarga. (Pexels/William Fortunato)
Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

Kenali pola parenting asah, asih, asuh yang wajib dipenuhi orang tua pada anak dan manfaatnya kini dan kelak.