Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

150 Lembar Batik Bercerita tentang Hidup Manusia

image-gnews
Seorang pengunjung mengambil gambar batik yang dipamerkan dalam acara Pameran Batik Indonesia Pusaka Dunia di Museum Nasional, Jakarta, 9 Oktober 2016. Pameran ini digelar dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional yang jatuh setiap tanggal 2 Oktober. TEMPO/Fajar Januarta
Seorang pengunjung mengambil gambar batik yang dipamerkan dalam acara Pameran Batik Indonesia Pusaka Dunia di Museum Nasional, Jakarta, 9 Oktober 2016. Pameran ini digelar dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional yang jatuh setiap tanggal 2 Oktober. TEMPO/Fajar Januarta
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta -  Sebanyak 150 lembar kain batik yang menceritakan daur kehidupan manusia dari lahir hingga mati akan dipamerkan dalam Jogja International Batik Biennale (JIBB) 2016. Pameran batik tersebut akan digelar di gedung Jogja Expo Center (JEC) mulai  12 Oktober  hingga  16 Oktober 2016.

“Orang Jawa dari lahir hingga kematiannya identik dengan batik. Dan batiknya berbeda,” kata desainer batik Afif Syakur saat memberikan keterangan pers menjelang JIBB 2016 di Kantor Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) DIY, Selasa, 11 Oktober 2016.

Seperti saat calon ibu mitoni atau peringatan tujuh bulan usia kandungannya yang harus mengganti kain batik hingga tujuh kali. Antara lain ada batik sido mulyo, sido asih, sido luhur, juga sido dadi. Kemudian ada tradisi ruwatan, sunatan, larungan. Untuk kematian, jasad mayat biasa ditutup dengan kain batik semen rama dan kawung.

“Bahkan untuk larungan di pantai selatan atau di Gunung Merapi itu batiknya juga berbeda,” kata Afif yang merupakan panitia yang mengampu peragaan busana batik dalam JIBB 2016.

Panitia pameran JIBB 2016 Budi Virgono menambahkan, pengunjung yang masuk arena JEC akan diajak melintasi ruangan yang didesain seperti lorong. Di dalam lorong tersebut akan dipajang sejumlah display yang menerangkan tentang sejarah batik di Indonesia. Ujungnya adalah penjelasan mengapa Yogyakarta ditetapkan menjadi Kota Batik Dunia pada 2014.

Usai melewati lorong, pengunjung bisa menikmati sejumlah karya seni rupa tentang batik yang dilukis oleh perupa luar negeri dan dalam negeri. Kemudian ada anjungan batik yang meliputi empat anjungan besar yaitu anjungan Kasultanan Yogyakarta, Kasunanan Surakarta, Puro Pakualaman, dan Puro Mangkunegaran.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ada juga sejumlah anjungan yang diisi dari Dekranasda, termasuk pameran 150 batik yang menggambarkan daur kehidupan manusia tersebut. Nantinya juga ada peragaan busana batik karya 70 desainer yang digelar tiap malam di JEC dan Hotel Royal Ambarukmo.

Kemasan even tentang batik yang berbeda dengan sebelumnya itu, menurut pengusaha Robby Kusumaharta yang juga panitia JIBB, bertujuan agar publik mengenal dan mengetahui apa itu batik.
“Batik yang dikenal sebagai karya kerajinan, nantinya akan menjadi bagian dari seni,” kata Robby.

PITO AGUSTIN RUDIANA

Baca juga:
Merias Wajah dalam 7 Menit ala Wulan Guritno
Cara Jitu Menutup Bekas Luka dengan Makeup
Mau Punya Wajah Putih Mulus Ala Artis Korea? Ini Rahasianya

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

6 jam lalu

Sejumlah remaja perwakilan dari berbagai daerah berjalan dengan mengenakan busana kolaborasi kebaya, adat, dan batik saat mengikuti pagelaran fesyen Batik Specta Nusantara di Kawasan Cagar Budaya Nasional Kota Lama Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 1 Oktober 2022.  Pagelaran fesyen yang menampilkan 1.000 busana batik nusantara itu sebagai upaya Pemerintah Kota Semarang mendukung Gerakan Peningkatan Produk Dalam Negeri (P3DN) sekaligus dalam rangka menyambut Hari Batik Nasional. ANTARA FOTO/Aji Styawan
Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.


Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

1 hari lalu

Kampung Wisata Purbayan Kotagede Yogyakarta. Dok. Istimewa
Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.


Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

12 hari lalu

Alat Peraga Manual Pump di Kampung Kerajinan Taman Pintar Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.


Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

16 hari lalu

Karcis parkir yang diberi tempelan jasa titip helm di Kota Yogyakarta. (Dok: media sosial)
Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.


PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

25 hari lalu

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengadakan pelatihan untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) para nasabah.


Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

27 hari lalu

Batik Ecoprint dari Kampung Brontokusuman Karangkajen Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dikenalkan sebagai Kampung Religius jelang Ramadhan atau awal Maret 2024 ini.


BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

36 hari lalu

Wisatawan mengunjungi objek wisata Pantai Parangkusumo di Bantul, DI Yogyakarta, Jumat 1 Januari 2021. Pascapenutupan kawasan wisata pantai selatan Yogyakarta pada malam pergantian tahun baru, pengunjung memadati kawasan tersebut untuk menghabiskan libur tahun baru meskipun kasus COVID-19 di Yogyakarta terus meningkat. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.


Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

42 hari lalu

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta secara simbolik melakukan penutupan TPA Piyungan pada awal Maret 2024. TPA Piyungan selama ini menampung sampah dari Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Bantul. (Dok. Istimewa)
Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.


Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

43 hari lalu

Sejumlah karya industri kreatif dipamerkan di Pusat Desain Industri Nasional (PDIN) di Yogyakarta.  (Dok. Istimewa)
Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.


Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

44 hari lalu

Desainer, pengusaha, dan direktur kreatif IKAT Indonesia, Didiet Maulana/Foto: Doc. Pribadi
Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

Desainer dan Direktur Kreatif IKAT Indonesia Didiet Maulana membeberkan cara menjaga kain batik agar tetap awet.