TEMPO.CO, Jakarta - Suka atau tidak, dunia lebih kejam daripada yang kita pikirkan. Bahkan bagi anak-anak, lingkungan yang selama ini kita anggap baik-baik saja kini tidak lagi seperti dulu. Setiap hari kita menemukan informasi tentang anak yang menjadi korban kejahatan, entah itu perisakan, penculikan, atau pelecehan seksual.
Pilihlah Pasangan yang Lebih Tua
Semua tindak kejahatan itu akan membekas di ingatan anak sampai dewasa. Khusus anak korban pelecehan atau kekerasan seksual, orang tua harus menghadapi dan memikirkan kondisi fisik serta psikologis anak ke depan. Lebih baik ingatkan anak tentang apa yang boleh dan dilarang ketika berinteraksi dengan orang lain, termasuk mereka yang dikenal dekat oleh orang tua.
Berikut ini beberapa tip untuk membantu anak memahami dan terhindar dari pelecehan seksual.
1. Beri anak pengenalan dasar tentang pendidikan seksual sesuai dengan umurnya. Memberi tahu anak tentang beberapa bagian tubuh yang sangat pribadi dan membiarkan mereka tahu tentang batas-batasnya. Misalnya apa yang harus anak lakukan jika ada orang asing yang menyentuh paha, perut, dada, dan lainnya.
2. Ciptakan ikatan batin dan emosional antara anak dan orang tua, sehingga ia tidak merasa takut berbicara dengan orang tua jika mengalami perlakuan yang janggal. Bangun kepercayaan anak untuk berbagi rahasia dengan orang tua karena banyak pelaku seksual memberitahukan hal ini sebagai rahasia dan mengancam anak tidak boleh bilang kepada siapa pun.
3. Beri tahu anak tentang pelecehan seksual dengan sikap terbuka. Perlihatkan mereka tentang isu-isu yang berkaitan dengan pelecehan dan sampaikan bahwa semua itu terjadi bukan karena kesalahan anak. Jangan takut berbicara dan berdiskusi dengan orang tua jika mengetahui, apalagi mengalami, kejanggalan ketika berinteraksi dengan orang lain.
4. Ajari anak agar tidak mengambil atau menerima sesuatu dari orang asing, bahkan jika orang asing itu mengaku disuruh orang tua untuk menjemput mereka di sekolah. Orang tua juga jangan pernah meninggalkan anak bersama orang asing.
5. Anak harus berani berkata tidak jika dia merasa tidak nyaman atau takut, terutama jika berhadapan dengan orang asing.
BOLDSKY | DINA ANDRIANI
Berita lainnya:
Barbara Palvin Ingin Jadi Bond Girl, tapi Ogah Dandan
Kulit Kering Langsung Diusapkan Lotion, Ternyata Keliru
Tak Sempat Mandi, Ada 6 Cara Supaya Tetap Pede Beraktivitas