Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jika Anak Menolak Dipeluk, Orang Tua Jangan Memaksa  

image-gnews
Ilustrasi wanita mengasuh atau menggendong anak. shutterstock.com
Ilustrasi wanita mengasuh atau menggendong anak. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagai ibu, pernahkah Anda mengalami si kecil menolak ketika akan dipeluk atau dicium? Anda jangan langsung bersedih. Anak menolak dipeluk bukan berarti dia tak sayang kepada Anda.

Goyang Lidah Nasi Jemblung Lidah

Kontak fisik seperti berpelukan atau mencium merupakan salah satu cara seseorang mengungkapkan kasih sayang. Cara ini juga yang paling sering dilakukan orang tua untuk mengungkapkan rasa cinta, gemas, dan untuk memanjakan buah hati.

Tak salah, kontak fisik seperti itu memicu produksi hormon endorfin yang memberikan perasaan bahagia dan nyaman. Namun tak semua anak kecil senang dipeluk, dicium, dan sentuhan fisik lainnya.

Namun, jika anak tiba-tiba menolak dipeluk dan dicium, ini keputusan yang harus Anda hormati. Jangan memaksanya. Inilah enam alasan mengapa Anda tak boleh memaksakan kontak fisik pada anak:

1. Mereka harus punya kontrol terhadap tubuh sendiri
Sebagai ibu, Anda telah mengandungnya selama sembilan bulan, mengasuhnya saat bayi hingga kini ia bisa melakukan banyak hal sendiri. Namun itu bukan berarti Anda berhak atas tubuhnya. Anak-anak tetap harus memiliki kontrol terhadap tubuh sendiri. Dengan menghormati hak atas kepemilikan anggota tubuh mereka, sesungguhnya secara tak langsung Anda sedang mengajari anak tentang menghormati keputusan orang lain pula. Juga mengajarkan bahwa setiap orang berhak melakukan kontrol terhadap diri.

2. Mengajarkan soal kesepakatan
Salah satu pelajaran hidup yang penting diajarkan kepada anak, soal kesepakatan. Terkadang untuk mendapatkan sesuatu dari orang lain mereka harus meminta izin dan persetujuan orang lain. Dalam hal ini, Anda harus memberikan contoh. Mintalah izin untuk memeluk atau mencium anak sebelum melakukannya. Mungkin dengan meminta izin, mereka baru mau melakukannya, karena merasa ada kesepakatan tanpa paksaan.    

3. Mereka hanya sedang tak ingin
Sesimpel itu saja. Jika anak sedang tak ingin dipeluk, ya sudah, tak perlu memaksakan. Tak perlu terlalu mendramatisasi, merasa anak tak sayang pada Anda. Sebagai orang tua, tugas Anda membuat anak nyaman. Mungkin saja berpelukan bukan hal yang bisa membuatnya nyaman.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

4. Ada cara lain mengekspresikan sayang
Setiap orang punya cara masing-masing untuk mengekspresikan perasaan, entah rasa sayang, benci, bahagia, atau sedih. Anda harus mencari tahu cara yang disukai anak Anda untuk mengekspresikannya. Bisa jadi ia menolak dipeluk, tapi senang diajak high five. Atau ia lebih suka berekspresi dengan kata-kata. Yang jelas, Anda tak berhak memaksakan cara yang Anda sukai saja.

5. Kontak fisik yang dipaksakan membuat trauma

Cobalah pikirkan apa yang terjadi, saat Anda memaksa anak memeluk padahal anak tak menginginkannya. Tak ada seorang pun yang mau melakukan sesuatu yang tak diinginkan. Jika Anda memaksakan, mereka mungkin akan mengalami trauma. Nantinya mereka akan lebih sering lagi menghindari kontak fisik dengan siapa pun.

6. Lakukan secara konsisten
Anda memang perlu mengajarkan anak soal berperilaku baik dan sopan terhadap orang lain. Anda berusaha mengajarkan anak bersalaman saat bertemu orang lain, mencium nenek ketika akan berpamitan, dan memeluk adik yang usianya lebih muda. Namun sudahkah Anda mengajarkan dan memberikan contoh secara konsisten? Jika tidak, jangan kaget kalau anak menolak disuruh bersalaman dan kontak fisik lainnya. Tidak adanya kebiasaan dan perilaku konsisten itu membuat anak merasa perbuatan itu bukanlah hal penting dan perlu dilakukan.

TABLOIDBINTANG

Berita lainnya:
Tip Agar Anak Mau Menceritakan Kegiatannya
3 Langkah Jitu agar Pede Masuk Dunia Kerja
Kulit Kering Langsung Diusapkan Lotion, Ternyata Keliru

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

7 Februari 2024

Nikita Willy bersama anak pertamanya, Issa Xander Djokosoetono. Foto: Instagram/@nikitawillyofficial94
Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

Nikita Willy memahami kunci pola asuh yang baik adalah dengan menerapkan rutinitas sehari-hari yang konsisten meskipun sebagai ibu yang juga bekerja.


Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

7 Februari 2024

Ilustrasi ibu bahagia saat mencium anaknya. Foto: Unsplash/Humberto Chavez
Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

Ibu perlu menerapkan pola asuh yang fokus pada aspek perkembangan anak sesuai usianya yang disebut smart parenting. Cek manfaatnya.


Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

23 Januari 2024

Helicopter parenting adalah pola asuh ketat orang tua terhadap seorang anak. Kenali ciri, dampak, dan antisipasinya berikut ini. Foto: Canva
Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

Helicopter parenting adalah pola asuh ketat orang tua terhadap seorang anak. Kenali ciri, dampak, dan antisipasinya berikut ini.


Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

9 Januari 2024

Strawberry parent adalah model pola asuh di mana orangtua terlalu banyak membantu atau memanjakan anak. Ini penjelasan dan karakter gaya didiknya. Foto: Canva
Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

Strawberry parent adalah model pola asuh di mana orangtua terlalu banyak membantu atau memanjakan anak. Ini penjelasan dan karakter gaya didiknya.


Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

10 Desember 2023

Ilustrasi anak memandang pohon Natal. Unsplash.com/Greg Rosenke
Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

Pakar parenting menyebut ada beberapa kesalahan yang biasa dilakukan orang tua terhadap anak-anak mereka di momen Hari Natal. Apa saja?


Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

28 November 2023

Ilustrasi anak marah-marah. Shutterstock.com
Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

Ada anak yang merasa bisa berpikir dan berlaku sesukanya, bisa juga mengacu pada anak manja. Penyebabnya mereka selalu mendapatkan segala keinginan.


4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

23 November 2023

www.graphics.iparenting.com
4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

Reality show parenting dari Korea yang sedang trending saat ini


Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

20 November 2023

Sulitnya Melakukan Komunikasi dengan Anak Praremaja (Depositphotos)/Tabloid Bintang
Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

Pola asuh authoritative parenting bisa memberikan pemahaman kepada anak, terutama remaja, mengenai konsekuensi tindakan yang mereka ambil.


5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

27 September 2023

Ilustrasi anak dan orang tua melakukan kegiatan seru. Freepik.com/Jcomp
5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

Peran orang tua sangat penting bagi tumbuh kembang anak, terutama untuk mendidik dan menjadi teladan yang baik.


Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

30 Agustus 2023

Ilustrasi keluarga. (Pexels/William Fortunato)
Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

Kenali pola parenting asah, asih, asuh yang wajib dipenuhi orang tua pada anak dan manfaatnya kini dan kelak.